•||1||• Cinta Dalam Diam [COMPLETED]

Chapter 23

Aku mundur.

*****

Tahu kenapa Tulus nyiptain lagu Pamit? Karena, yang tulus sekalipun bisa pergi saat dirinya sudah lelah berjuang.

*****

Sedari awal, cinta ini salah. Ini nafsu, bukan karena Allah. Syaitan berhasil meracuni pikiran ku, menggoyah iman ku dan membuat ku terlalu mencintainya.

Aku sering menyebut namanya dalam do'a, dan aku yakin, Allah sudah menjawab do'a-do'a ku.

Aku hanya perlu belajar dari luka-luka yang sudah ditorehkan olehnya, bukankah luka itu sudah terlalu banyak dan menyakitkan?

Apa pantas aku berjuang? Seorang perempuan, harusnya diperjuangkan bukan memperjuangkan, dan seharusnya dikejar, bukan mengejar.

Aku mengerti satu hal, dia bukan yang terbaik untuk ku. Dan sekarang saatnya aku melepaskan rasa itu. Melupakannya.

Tidak mudah memang, hanya saja seiring berjalannya waktu aku yakin aku pasti bisa.

Harapan ku, harapan cinta dalam diam ku, yang semoga berakhir indah, nyatanya tidak.

Allah punya rencana lain, semua hal yang aku jalani adalah skenario terbaik-Nya. Aku hanya perlu mengikuti arus.

Ya, aku tahu karena aku sendiri merasakannya.

Sekarang, aku hanya perlu meminta. Semoga Allah membantu ku untuk melepaskannya, melupakan cinta yang salah ini.

Aku hanya perlu menunggu kedatangan seseorang, orang yang akan menggantikan posisinya, orang yang akan membawa suka, bukan duka, dan orang yang membawa gelak tawa, bukan luka.

Aamiin, Insya Allah.

Terimakasih untuk segalanya Kak, kau mengajarkan ku banyak hal. Sekarang, jangan tanya 'kenapa' saat semua tentang ku berubah.

Aku cuek, pantas. Karena orang yang cuek, dulunya pernah sangat menyayangi lalu di kecewakan. Mengerti?

Maaf, aku mundur. Sekian dari ku, dari perjuangan Cinta Dalam Diam ku. Kau tahu atau tidak, paham atau tidak, mengerti atau tidak, peka atau tidak, aku harap suatu saat kau cukup mengetahuinya.

Setidaknya jangan membuat sepasang mata ini menangis, aku pamit dan takkan kembali. Jangan meminta ku kembali jika hanya untuk berjuang.

Cepat atau lambat, setidaknya aku juga ingin kau merasakannya, atau minimal kau dapat mengerti, bagaimana rasanya berjuang sendirian.

Maaf, Kak:'

Aku takkan melakukannya lagi. Sekian, dan terimakasih untuk luka, bahagia, suka dan duka yang pernah kau beri di perjalanan Cinta Dalam Diam ku.

Aku tak pernah menyesal karena sudah mengenal mu bahkan sudah mencintai mu, meski dalam diam:')

Karena mengenal mu adalah hal terpelajar yang pernah aku dapatkan. Aku pamit mundur, aku hanya akan memperjuangkan apa yang pantas untuk ku perjuangkan.

Wassalam...

*****

-THE END-

Sad ending😢maaf ya, Aisyah hanya memperjuangkan apa yang pantas ia perjuangkan. Luka yang Kak Widian kasih itu udah cukup banyak dan menyakitkan, sudah sepantasnya Aisyah berhenti berjuang sendirian, menanggung beban rasa yang sangat telak menyayat hati.

Kau hanya perlu mengambil hikmah dari tiap pelajaran hidup yang kau peroleh, jangan membenci orang karena kesalahannya, tetapi pandanglah dan pahami apa yang sudah dilakukan orang itu, lalu belajarlah dari hal menyakitkan yang dia beri untuk mu.

Ingat satu hal, LELAKI YANG BAIK HANYA UTUK WANITA YANG BAIK, BEGITUPUN SEBALIKNYA. Allah writes the best love story, believe that.

*****