*********************************
1 to 10, I think my thoughts are full of you all day- Twice 1 To 10
*********************************
Merayapi rak buku perpustakan sembari berdecak kesal adalah kegiatan yang sedang Dahyun lakukan saat ini.
Dibanding bergelut dengan manuskrip-manuskrip kuno tugas sejarah, tentu ia lebih senang menyelami pengantar filsafat yunani. Meski keduanya membahas latar tempat masa lampau.
Filsafat itu lebih mengasyikkan daripada sejarah
“Ah, otakku sudah tidak tahan lagi”
keluhnya mengambil buku-buku yang sekiranya cocok dengan pembahasan tugasnya“Andai saja ada Eunwoo, pasti dia sudah membantu tugasku” Dahyun cemberut sembari berjalan menuju kursi baca terdekat.
Dia melihatnya, lima meter di depannya, Eunwoo sedang fokus membaca sebuah buku tebal sementara di sisi tangannya tumpukan buku lain menunggu giliran untuk ia telusuri tiap katanya
Tanpa sadar, Dahyun merapatkan tubuhnya di balik rak buku perpustakaan memandangi kekasihnya-setelah Dahyun berfikir keras mengenai hubungannya dengan lelaki itu- dari cela-cela rak buku.
Lelaki itu terlihat sedang berfikir, terkadang mengerutkan keningnya, terkadang juga memukulkan pulpennya di kepalanya
“Aku benar-benar yang terburuk. Aku memikirkan hal buruk tentang Eunwoo, sementara dia berusaha untuk mempertahankan prestasinya” Dahyun menyalahkan dirinya yang sempat berfikir yang buruk tentang Eunwoo gara-gara gosip yang ia dengar tempo hari
Dahyun menarik senyumnya dan melanjutkan kegiatannya memandangi kekasihnya.
“Memandanginya seperti ini, masih saja membuat hatiku berdegup kencang. Kenapa bisa begitu ya? Kurasa setiap hari aku memikirkannya, tapi gak bosan-bosan juga”
“Itu karena kau benar-benar menyukainya”
Nafas Dahyun tercekat karena suara tak asing itu tiba-tiba muncul menyapa pendengarannya. Dahyun terlonjak saat menoleh ke samping, wajahnya bersitatap dengan milik lelaki yang beberapa waktu lalu sempat mencampuri masalah cintanya dengan Eunwoo.
Siapa lagi kalau bukan Park Jimin
“Apa yang kau lakukan disini, Jimin-ssi?”
Jimin tertawa tapi pelan, ia sadar betul dimana ia berdiri sekarang ini, “Bukankah aku sudah mengatakannya padamu, jangan terlalu formal, panggil saja Jimin. Atau Oppa?”
Dahyun berdecak, “Niat banget dipanggil begitu”
Gelak Jimin semakin terdengar, “Tentu saja”
“Bahkan Eunwoo saja belum pernah kupanggil ‘oppa’” decak Dahyun pelan namun bisa terdengar oleh Jimin.
“Itu karena kau terlalu menahan dirimu” komentar Jimin, Dahyun menatapnya tak percaya
“Jadi maksudmu, aku kurang agresif begitu?”
“Bukan begitu sih...”
“Ah, apa Eunwoo sebenarnya lebih suka tipe agresif seperti Cheng Xiao? Maldo andwae!”
Jimin rasa Dahyun tak begitu menyimak sanggahannya tadi, terbukti bahwa gadis itu sedang mendumel dengan gumaman penuh keputusasaan dan frustasi.
“Permisi. Suaramu terlalu berisik. Tak bisakah kau membedakan perpustakaan dengan taman?”
Perut Jimin kena sikutan keras Dahyun, meski yang berada dalam posisi salah adalah gadis itu.
Jimin meringis sambil melihat kedua gadis yang bertatapan itu, Dahyun menggigit bibirnya merasa salah sedang si penegur, Cheng Xiao, bersedekap depan dada menatap sinis gadis di depannya, siapa lagi kalau bukan Kim Dahyun
‘Aku yang jadi obat nyamuk disini, tapi aku juga yang kena sikutannya’ ratap Jimin meratapi nasib dirinya
Cheng Xiao melempar senyum sinis sebelum meninggalkan Dahyun dan Jimin yang diam-diaman. Gadis itu berjalan santai menuju..
Kursi dimana Eunwoo duduk.
Amarah Dahyun tersulut saat gadis itu melempar senyum pada lelaki-nya, dan hal yang semakin membuat Dahyun frustasi adalah lelaki itu membalas senyuman seorang Cheng Xiao
“Aku butuh taman” kata Dahyun berbalik badan dan berjalan ke arah pintu perpustakaan, melupakan tujuan awalnya ke perpustakaan. Mungkin dia akan kena semprot Pak Kyuhyun lusanya karena tugasnya yang teralihkan oleh rasa galau
“Hey!” Jimin menatap Dahyun tak enak, ia rasa karena kesalahannya juga Dahyun kena marah Cheng Xiao. Jadi dia mengikuti langkah Dahyun.
Sementara Eunwoo melihat keduanya dari tempatnya,
“Kenapa mereka terlihat sangat dekat?”
_______________
Cuapcuap author:Lagi gak pengen cuap cuap
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone;-eunwoo ✓
FanfictionYang satu lemot Satunya lagi ngga peka -ini bukan friendzone biasa