*********************************
Setiap aku melihatmu menatap gadis lain, hatiku sakit
- Twice Jelly Jelly*********************************
Di pagi-pagi yang tenang, hari bahagia Chaeyoung sudah terusik oleh ulah sahabatnya. Entah mengapa, gadis satu itu selalu melibatkan Chaeyoung dalam urusannya.
Dia bahagia, Chaeyoung kena imbasnya. Apalagi kalau dia sedang frustasi, Chaeyoung lah yang paling merasakan sengsaranya hidup
Gadis bernama Kim Dahyun itu tak henti-hentinya tersenyum lebar. Chaeyoung akan memakluminya jika itu hanya senyum biasa, tapi ini Dahyun tersenyum teramat lebar sehingga rasanya bibirnya itu seperti akan robek karena terlalu lebar
“Yya! Kim Dahyun, berhenti!”
Tukas Chaeyoung mendesis sebal
Dahyun menggeleng pelan dengan gayanya yang paling imut-tidak untuk Chaeyoung-, gadis itu menopang wajahnya dengan kedua tangannya dan menatap Chaeyoung
“Kau tahu kenapa aku sangat bahagia hari ini, Chaeyoung?”
Chaeyoung menatap Dahyun dengan sudut matanya, “Eunwoo mengatakan kepadamu kalau kalian adalah sepasang kekasih. Benarkan?”
Dahyun menengakkan kepalanya, dan meletakkan tangannya di meja.
Tatapannya berubah serius, “Chaeng, dimana kau belajar menjadi cenayang?”
“Di warung penjual tteobokki depan sekolah”
Dahyun mengerutkan keningnya. Chaeyoung memutar bola matanya,
“Kalau kau percaya itu, maka kau orang yang tidak waras. Tentu saja itu mudah tertebak Kim Dahyun!” sinis Chaeyoung
“Jadi, Kau benar-benar belajar menjadi cenayang di penjual tteobokki depan sekolah atau tidak sih?” Dahyun mengusap-usap dagunya sok berfikir, padahal dia tak mengerti apa yang dimaksud Chaeyoung
‘Sebenarnya ditaroh mana sih IQ 155 bocah ini!’ Chaeyoung menghela nafas sedalam-dalamnya
***
“Hyun, apa kau sudah belajar untuk minggu depan?” tanya Chaeyoung saat kedua gadis itu sedang ada di ruang baca perpustakaan. Dahyun, yang ditanya, masih memfokuskan dirinya pada novel yang sedang dibaca
“Memang ada apa minggu depan?”
Chaeyoung menurunkan buku literaturnya dan menatap Dahyun tajam,
“Kau bercanda, kan? Minggu depan itu ujian akhir semester!”
Dahyun menutup novel dengan mengganjalnya dengan jarinya di halaman terakhir bacanya, dia mendelikkan matanya
“Kau bercanda, kan? Minggu depan? Demi apa?!?”
“Kau bercanda, kan? Kau benar-benar lupa, hah? Aku bersumpah demi hubunganmu dengan Eunwoo kalau minggu depan itu ujian akhir semester dan juga penentu kau akan masuk kelas mana di tahun depan, Hyun!”
“Yya! Beraninya kau bersumpah demi hubunganku dengan Eunwoo” Dahyun memukul kepala Chaeyoung dengan novel yang untungnya tak setebal buku literatur milik Chaeyoung
“Habis kau terlalu santai, Hyun. Bagaimana hubunganmu bisa maju jika kalian tak pernah bersama”
Dahyun terdiam menyimak omongan Chaeyoung yang tumben ada benarnya itu. “Lalu aku harus bagaimana?”
“Kau ingin semakin dekat dengan Eunwoo, kan?”
“Iya”
“Kau ingin hubunganmu semakin mesra, kan?”
“Iya”
“Kau ingin Eunwoo selalu memperhatikanmu, kan?”
“Iya”
“Kau ingin belajar untuk ujian minggu depan, kan?”
“Tidak”
Chaeyoung berdesis sejadi-jadinya, seingatnya beberapa hari lalu ada seorang gadis bernama Kim Dahyun yang ngotot belajar untuk bisa pintar dan membuat bom—
Oh, lupakan itu! mungkin memang niat Dahyun dari awal memang agak gila
“Oho, lihat siapa dua gadis bodoh yang sedang ada di perpustakaan hanya untuk membaca bacaan tak berbobot. Benar-benar bukan kelas A”
Mata Chaeyoung dan Dahyun kompak melirik tajam pada gadis berponi yang menghampiri meja keduanya. Ruang baca itu sedang sepi hanya beberapa orang lain duduk agak jauh dari meja Chaeyoung dan Dahyun. Dan Cheng Xiao salah jika berniat untuk menyulut api, karena dua gadis itu memang sudah terbakar hanya oleh kehadirannya
“Apa kau pernah merasakan di pukul oleh buku sebesar ini?” tanya Chaeyoung sambil mengangkat bukunya “Kurasa kepalamu benjol dan saraf otakmu geser”
“Chaeyoung...” panggil Dahyun lembut pada Chaeyoung, Chaeyoung menoleh bingung
“Apa kau lupa? Otaknya memang sudah geser sejak dulu” kata Dahyun meremehkan
‘Oh, kukira dia akan bersikap bijak. Ternyata aku salah perkiraan lagi’ pikir Chaeyoung
Cheng Xiao menggertakkan giginya marah,
“Tak baik untukku terlalu lama mengobrol dengan orang-orang bodoh” balas Cheng Xiao tak mau kalah, dia mengibaskan rambutnya dan berlalu meninggalkan api yang tak kunjung padam di dalam diri kedua gadis itu
“Aish! Mati saja kau!” umpat Dahyun saat Cheng Xiao sudah menghilang, dia bangkit hendak menghampiri gadis kurang ajar tadi
Chaeyoung tak sempat menahan tangan Dahyun. Hingga Dahyun bisa lolos mengikuti Cheng Xiao pergi. Memikirkan bahwa ini adalah perpustakaan sekolah, maka Chaeyoung harus mengikuti Dahyun jika tak ingin terjadi sesuatu yang buruk
Baru beberapa langkah Chaeyoung mengikuti Dahyun, ia menubruk tubuh Dahyun yang seperti membeku. Chaeyoung melongokkan kepalanya mencari tahu ada apa dengan gadis itu,
“Kenapa kau berhenti di tengah jalan? Kukira kau akan melabrak—”
Kata-kata Chaeyoung terpotong saat telunjuk bergerak menunjuk hal di depannya. Tepat di sebuah ruang baca sebelah ruangan mereka tadi. Seorang lelaki seusianya sedang berdiskusi asik dengan gadis sekelasnya. Siapa lagi kalau bukan Cha Eunwoo dan Cheng Xiao.
“Yya! CHA EUNWOO SIALAN!”
Chaeyoung melompat lima meter kebelakang saat suara tinggi itu keluar dari tenggorokan Dahyun. Bahkan Chaeyoung berani berani bersumpah kalau itu kali pertamanya Dahyun mengeluarkan suara melengking seperti itu, itu jauh lebih keras dan melengking dibanding tangisannya saat jatuh dari pohon yang tingginya sama dengan lantai 3 sekolah.
Si pemilik nama disisi sana juga segera menoleh ketika Dahyun meneriakkan namanya. Bukan hanya dia yang terkejut oleh suara keras itu, tetapi semua orang yang ada di perpustakaan.
Dahyun sudah hampir menangis saat ia membuka suaranya lagi,
“Lihat saja ujian minggu depan. Jika aku masuk kelas A, kau harus menjauhi gadis lem itu!” tunjuk Dahyun pada Cheng Xiao
“Tapi.. jika aku tidak berhasil...” Dahyun menghela nafas
Eunwoo memandang Dahyun tak mengerti
“Maka lebih baik kita sudahi hubungan melelahkan ini”Chaeyoung dan Eunwoo sama-sama menatap Dahyun kaget sekaligus tak percaya, apakah Dahyun benar-benar yakin dengan apa yang barusan ia katakan?
_________
Jangan amuk aku plz
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone;-eunwoo ✓
FanfictionYang satu lemot Satunya lagi ngga peka -ini bukan friendzone biasa