*******************************
Aku ingin tahu semua tentang A sampai Z, tapi
Kepalaku sangat pusing
Makanya jangan bicara apapun. Hanya peluk aku-Twice PIT A PAT*********************************
Jika biasanya meja belajar di kamar Dahyun penuh oleh tumpukan novel dan komik, atau mungkin juga laptop yang senantiasa menyala menampilkan drama-drama, hari ini adalah hari revolusi meja Dahyun.
Tidak ada novel apalagi komik. Satupun tidak ada. Yang ada hanyalah tumpukan buku-buku pelajaran yang demi apapun hanya Dahyun sentuh ketika akan ada kuis di kelas ataupun ujian, itupun kalau jika ia ingin membuka-bukanya.
Tapi jika mencari si pemilik kamar sekarang ini, jangan berharap kalau dia sedang duduk menghadapi semua itu.
Karena Kim Dahyun sedang menelengkupkan wajahnya di bantal, merutuki semua ini.
“Kim Dahyun Gila!”
“Bagaimana kau bisa mengatakan hal itu!”
“AH! Ini benar-benar kiamat!”
Rutuk dan umpatnya sejadi-jadinya. Sudah sembilan jam di hari minggunya ia habiskan untuk merenungi nasib dirinya, bahkan ia belum sempat turun ke ruang makan. Perutnya mulai keroncongan,
“Ah, aku lapar”
Dan gadis itu memutuskan untuk turun ke ruang makan mencari beberapa camilan karena ia tidak bernafsu memakan sesuatu yang berat. Bukannya menemukan makanan, ia justru dihadapkan pada sosok lelaki yang selalu ia pikirkan beberapa waktu lalu.
Eunwoo tersenyum tipis, “Hei”
Masih dalam keadaan tak percaya, Dahyun mengamati lelaki itu sejelas-jelasnya, lalu ia melihat penampilannya yang sangat kacau
“Apa yang kau lakukan disini!” Dahyun mundur seribu langkah ke balik tembok sekat ruangan
“Dan apa yang kau lakukan, nona Kim? Bukannya menyapa kekasihmu, kau justru bersembunyi begitu” kata Ibu Dahyun mengagetkan
‘Eomma tahu kalau Eunwoo dan aku pacaran?’ tanya Dahyun dalam hati sambil melempar pandangan menuntut penjelasan pada Eunwoo,
Bukannya membalasnya, justru Eunwoo menggaruk tengkuknya tidak nyaman
“Sebenarnya aku datang kesini karena ingin berbicara sesuatu padamu, Hyun”
***
Dahyun melangkah ragu ke taman dekat rumahnya dan juga rumah Eunwoo. Dia berfikir sebentar sebelum melangkah menuju lelaki yang sedang menunggunya di ayunan taman.
Apa yang akan Eunwoo katakan padanya, apakah ini tentang hubungan mereka dan juga tentang ucapannya kemarin di perpustakaan?
Gadis itu melangkah lagi mantap menghampiri Eunwoo dan duduk di ayunan sebelah lelaki itu,
“Siang yang cerah, benarkan?”
Dahyun mengangguk bingung, tumben saja Eunwoo bersikap sok keren begini
“Bagaimana kabarmu?”
Sekali lagi Eunwoo membuat Dahyun kebingungan, bukankah kemarin mereka masih berangkat dan pulang bareng. Pertanyaan Eunwoo begitu ambigu seolah mereka sudah lama berpisah saja
Berpisah? Tidak mungkin!“Minggu depan—”
“BERHENTI!”
Eunwoo terlonjak karena teriakan, ia merasakan dejavu ketika Dahyun berteriak begitu. Kapan ya? Oh ya, baru saja kemarin ia merasakkan sensasi seperti gempa bumi ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone;-eunwoo ✓
FanfictionYang satu lemot Satunya lagi ngga peka -ini bukan friendzone biasa