Pandangan Dahyun terpusat pada satu titik. Dimana bola putih itu digenggam oleh temannya, dan ketika lengan itu terlempar ke belakang dan mengayun cepat kedepan.
Dan
TAAK
Bola baseball itu melayang tinggi, Dahyun bersorak gembira sembari melangkahkan kakinya cepat ke base pertama dan kedua. Tangannya menyeka peluh yang mengucur deras di dahinya.
Matanya mengerjap saat beberapa butir debu masuk menerobos pertahanan bulu mata dan pelupuk gadis itu. sangat mengganggu. Sama seperti pemandangan yang disajikan di lapangan basket samping tempat kelasnya bermain baseball.
“Eunwoo, Fighting!!”
"Semangat, Eunwoo!!"
Dahyun menggeram kesal. Mengumpati mengapa Eunwoo-nya begitu dipuja-puja oleh gadis-gadis kelas lelaki itu. dan kenapa lelaki itu harus jadi ketua kelas sih, itu benar-benar membuat poin kesempuranaan Eunwoo full.
Dan ada satu lagi yang membuat Dahyun tambah geram. Melihat siswi baru itu dalam balutan kaos olahraga ketat jelas-jelas memperlihatan lekuk tubuh yang dipuja-puja para siswa kelasnya.
Bagaimana jika Eunwoo tertarik pada gadis itu?
Lihatlah betapa bedanya mereka berdua
Antara Kim dahyun dengan Cheng Xiao
Dahyun menggeleng keras tanpa mendengar suara-suara memanggilnya
“Dahyun! Lari!”
Begitu namanya diteriakkan, Dahyun yang masih agak melamun kaget dan berlari begitu saja tanpa menyadari ada bola yang mengarah ke arahnya
DUK
BRUG
“Dahyun!” teriak teman sekelasnya melihat Dahyun jatuh terkapar
Eunwoo yang memegang bola, hampir melompat melakukan shoot terhenti begitu saja mendengar lapangan samping ribut meneriakkan nama sahabatnya. Mata Eunwoo melebar melihat dari jauh gadisnya jatuh di tanah. Bola basket teroper ke sembarang temannya, dan ia berlari tanpa mempedulikan pandangan yang lain
Sambil merintih kesakitan dikepalanya Dahyun merasa kesadarannya semakin lama semakin menghilang. Hingga benar-benar hilang, ia masih sempat melihat seseorang menggendongnya
______________________
Mata Dahyun mengerjap mengumpulkan seluruh ingatannya sebelum terkapar disini. Di sebuah ruangan serba puih dan beraromakan obat-obatan. Ah, dia ingat. Dia kena lemparan bola temannya hingga ia pingsan tadi. Tapi siapa yang membawanya? Dahyun ingat sedikit..lelaki itu...
“Kau sudah sadar?”
Sebuah suara membuat Dahyun menoleh. Alis gadis itu terangkat menatap si lelaki
“Siapa ya?”
Lelaki itu tersenyum lebar. Benar-benar tipe pria yang mencerminkan easy going
“Park Jimin. Panggil saja Jimin, aku murid baru di kelas yang sama denganmu. Kim Dahyun, benar kan?”
Dahyun mengangguk ragu. Ia tengah berfikir, mengapa banyak murid pindahan yang datang sekarang ini.
“Kau benar-benar, terkena satu lemparan saja langsung pingsan” ledek Jimin membuat sebal Dahyun
“Yya!! Aku tidak selemah itu. aku begitu karena belum sarapan tadi pagi. Aku juga sedang memikirkan hal lain” ubun-ubun Dahyun terasa panas lagi mengingat hal yang dipikirkannya sesaat sebelum bola sialan itu menghantam kepala berharganya
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone;-eunwoo ✓
FanfictionYang satu lemot Satunya lagi ngga peka -ini bukan friendzone biasa