Headphone

3.9K 471 41
                                    

***********************************

It’s Okay If it’s Goodbye, i’m using my headphone-Twice ‘Headphone sseo’

***********************************

Dengan tanpa mengurangi rasa hormatnya kepada si pemilik gelas yang tengah menatapnya takjub, gadis itu meneguk isi gelas rakus. Seolah sudah berhari-hari dia terperangkap dalam padang pasir gersang tanpa sedikitpun bekal air minum


“Hoaahh” leganya setelah minum jus milik Chaeyoung, sahabatnya.


Chaeyoung berdecak kagum sekaligus sebal



“Woah, kau benar-benar luar biasa” tepuk tangannya melihat Dahyun yang agak kesetanan hari ini



“Aku dalam mood buruk”


“Yah, aku tahu itu”



“Kok bisa?”



“Terlihat jelas. Seharian tingkahmu hanya bikin ribut di kelas, menjawab di setiap ada pertanyaan dari Pak Seunggi. Itu benar-benar bukan dirimu, biasanya kan kerjaanmu ngorok di kelas” Chaeyoung mengangkat bahunya mengejek





“Biasanya yang bikin ribut itu aku, bukan kamu” imbuh Chaeyoung sedikit bercanda





Dahyun menghela nafas kasar



“Kenapa sih? Apa kau sedang menstruasi?” tanya Chaeyoung



“Gak kok” jawab Dahyun malas dan mulai mengetuk-ngetukkan kepalanya diatas meja kantinnya yang bersih dari piring dan gelasnya



“Apa kau dan Eunwoo bertengkar?”

“Engga”



“Lalu apa?”

“Aku hanya sedang frustasi” ucap Dahyun dengan nada mengeluh

“Frustasi tentang apa?”






“Sepertinya hanya aku yang menyukai Eunwoo, jadi Eunwoo sama sekali tidak menyukaiku? Itulah yang sedang aku frustasikan hari ini” ungkapnya Jujur



“Ah! Aku benci friendzone!” teriak Dahyun membuat beberapa orang di kantin menoleh padanya



Chaeyoung berhenti untuk berfikir, “Aku tahu sebuah cara!”



“Aku tak mau mencobanya lagi. Itu pasti gagal”

“Memang kau tahu apa yang sedang kupikirkan?” tanya Chaeyoung kagum karena ternyata Dahyun bisa membaca pikirannya. Sahabatnya itu sugoi~

“Kau akan mendadaniku lagi dengan seabrek make up-mu kan?”


Chaeyoung menggeleng sedih, ternyata dugaannya tentang kekuatan supranatural Dahyun salah besar, “Bukan itu”




“Lalu?”





Chaeyoung mencondongkan tubuhnya dan berbisik tepat di telinga Dahyun. raut Dahyun berubah-ubah, alisnya terangkat sebelah dan matanya memandang Chaeyoung ragu

“Kau yakin itu berhasil?”

Chaeyoung hanya tersenyum penuh misteri




________________________

Dahyun menyumpal kedua telinganya dengan headphone hasil rampasan Chaeyoung dari si item Kim Mingyu. Inilah strategi yang dibangun Chaeyoung untuk memperlebar jalan cinta Dahyun-Eunwoo
Gadis itu duduk di tempat biasanya ia menunggu Eunwoo untuk pulang bersama. Disitulah sekarang ia duduk, disebuah bangku dekat lapangan basket outdoor sekolah. Matanya mulai terpejam barengan dengan sebuah langkah yang mendekat

Sosok itu Cha Eunwoo, menatapnya dari jauh dengan bahagia. Lelaki itu merasa bahwa dialah lelaki paling bahagia di dunia ketika melihat gadis yang beberapa hari ini menghindarinya itu duduk menunggunya

“Dahyun” panggil Eunwoo senang
Gadis itu masih saja memejamkan matanya, tak ingin membukanya barang sedikitpun. Itu rencana Chaeyoung
Eunwoo duduk di samping sang gadis, jantungnya berdegup kencang melihat betapa manisnya wajah sang gadis. Oh, dia merindukan debaran menyenangkan ini



“Maaf membuatmu menunggu”

Dahyun masih bergeming menunggu kelanjutan yang akan Eunwoo katakan
Eunwoo menghela nafas barang sebentar lalu menatap Dahyun yang menutup mata rileks

“Yang beberapa hari lalu itu, aku serius dengan ucapanku. Aku menyukaimu”

‘Ah, akhirnya aku mengatakannya’ lega Eunwoo kehilangan beban hidupnya

“Tapi suka ini bukan suka antara teman. Bukan, aku mencintaimu” perjelas Eunwoo, “Bahkan aku merasa sakit saat kau mengatakan aku adalah temanmu”
daun-daunan berdesir oleh angin.

Beberapa lembarnya yang telah berubah menjadi coklat terbang dan hinggap pada pucuk kepala Dahyun, Eunwoo tersenyum.

Tangannya naik ke atas kepala gadis itu dan mengambil si daun dengan pelan, berharap tak mengusik istirahat si gadis

“Tidur saja, kau terlihat capek. Aku akan memanggilkan Chaeyoung untuk menemanimu pulang  hari ini. Maaf karena tidak bisa pulang bersamamu, aku ada jadwal tambahan. Hmm.. Bagaimana jika besok kita kencan?”





Eunwoo tertawa pelan. Bisa-bisanya dia mengajak kencan orang yang sedang tidur.

Benar-benar aneh. Eunwoo yang terlihat lebih bugar memilih pergi menuju kelas Dahyun, hendak memanggil Chaeyoung


Tanpa sepengetahuan si lelaki, sesosok lain muncul dari balik tembok pilar di belakang punggung Dahyun. Dia melompat cepat duduk ke samping Dahyun yang tak kunjung membuka matanya




“Sudah selesai, Hyun. Eunwoo sudah pergi. Astaga! dia ternyata sangat romantis ya.. kau pasti dari tadi menahan untuk tidak berteriak senang, kan?” ucap Chaeyoung antusias dengan binar di matanya


“Hyun?” panggilnya tak segera mendapat balasan dari gadis itu












Chaeyoung menggoncang tubuh Dahyun yang sedari tadi terdiam dengan mata tertutup. “Jangan-jangan...”






Segera Chaeyoung mengambil headphone di telinga Dahyun. alat itu masih menyenandungkan lagu ballad, dan Chaeyoung tau persis kalo Dahyun paling tidak tahan dengan lagu ballad. Berarti Dahyun benar-benar tidur?




“Ya!! Bangun!! Dahyun goblok, bangun woy!”



Kepala Dahyun bergerak tak nyaman, dan karena keseimbangannya yang tak sesuai ia terantuk-antuk sampai kaget dan bangun gelagapan.



“Kenapa ribut Chaeng? Apa ada kebakaran?” tanyanya dengan suara agak serak



“Bener-bener ni bocah! Siapa yang menyuruhmu tidur mendengarkan lagu ballad?”



“Oh, Maafin aku ya Chaeng. Kirain kalau begitu aku semakin gampang mendalami peranku”


Dahyun celingukan mencari targetnya


“Dimana Eunwoo?”


“Sudah pergi, Hyun!”


“Lalu bagaimana tadi?”



“BODO AMAT!!!”


Friendzone;-eunwoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang