********************************Kau tahu, hanya kau satu-satunya diantara jutaan. Hanya satu di dunia- Twice One In Million
********************************
“Jangan hanya membaca novel saja. Kau harus belajar untuk masuk universitas, Hyun”
Novel di tangan Dahyun langsung tergeletak begitu saja saat kekasihnya yang jenius itu lagi-lagi menasehatinya.
Bukannya tidak suka belajar, Dahyun hanya alergi dengan buku-buku pelajaran.
Nyatanya hanya dengan memegang salah satu buku dari buku-buku yang sedang Eunwoo pegang, Dahyun akan mengantuk dalam sekejap. Mungkin dia punya riwayat musuh bebuyutan dengan kumpulan kertas dijilid itu.
“Ayolah, Woo. Aku tak ingin mataku jadi empat karena kebanyakan membaca buku seperti itu” tunjuknya kesal pada buku-buku dihadapan Eunwoo
Eunwoo yang hidup untuk belajar dan Dahyun yang anti belajar. Mereka itu pasangan yang klasik, sering ada dalam cerita. Namun nyatanya tak seindah ekspektasi.
Dalam hati Eunwoo sangat menginginkan kemajuan dalam hubungan mereka. Tapi apa yang bisa dia lakukan dalam memajukan hubungan saat ia dan Dahyun masih duduk di bangku SMA? Mungkin hal seperti ini takkan mengganggu hubungan seorang yang telah dewasa, karena mereka bisa mematangkan hubungan dengan sebuah ikatan suci. Tapi dia?
Eunwoo hanya ingin dia dan Dahyun menjalin hubungan sederhana. Bersama, tapi dalam kapasitas selayaknya anak remaja yang menginjak dewasa.
Dan mengapa sekarang Eunwoo dan Dahyun ada di dalam perpustakaan? Eunwoo rasa hanya dengan masuk kelas A, nilai Dahyun masih belum cukup untuk masuk kampus Sungkyunwan.
Eunwoo sudah lama ingin masuk Sungkyunkwan. Orangtuanya juga berharap tinggi pada putra tunggalnya itu.
Bukannya egois dengan memaksa Dahyun masuk kampus sama dengannya, Eunwoo hanya ingin yang terbaik untuk Dahyun. Dan juga untuk dirinya.
Lagipula siapa sih yang tahan ldr-an?
Eunwoo tidak bisa membayangkan bagaimana jika dirinya harus terpisah dengan Dahyun
“Melihatmu selalu serius dengan pelajaran dan buku-buku, aku jadi mempertanyakan tentang perasaanmu padaku, Woo” keluh Dahyun tak tahan. Ia sudah bosan dengan suasana perpustakaan
“Itu lagi yang dibahas” kata Eunwoo memijat pelipisnya. Haruskah dia mengatakan kata cinta setiap hari seperti lelaki-lelaki gombal di luar sana agar Dahyun meyakini perasaan Eunwoo?
'Ayolah.. cinta itu tak perlu keseringan diumbar. Itu hanya akan membuatnya terlihat palsu' kata Eunwoo
“Bukan begitu Woo, hanya saja kita—”
“Tidak pernah kencan?” tanya Eunwoo menebak
Dahyun mengangguk sedih
“Atau karena aku jarang terlihat seperti kekasihmu?”
Gadis itu mengangkat kepalanya dan menarik nafas panjang, “Sebenarnya itu juga sih”
Eunwoo merapikan buku-buku di meja depannya. Dia memanjangkan tangannya hingga dia bisa menarik telapak Dahyun yang duduk di depannya. Digenggamnya erat telapak gadisnya hingga ia merasa telah siap dengan pilihan katanya, ia berucap
“Hanya satu yang perlu kau tahu, Hyun. Ada jutaan orang di dunia, atau bahkan milayaran atau triliunan. Tapi hanya satu yang dapat membuat mataku terpaku padanya”
Dahyun mengerjapkan matanya
“Kau pasti tahu siapa itu” lanjut Eunwoo menahan malu. Seumur-umur baru detik itu dia mengeluarkan kata-kata picisan dari mulutnya
“Siapa?” Dahyun tak tahan untuk tidak menggoda Eunwoo yang menurutnya sangat manis saat ini
“Heol..” dengus Eunwoo
“Ayolah beritahu aku~” rengek Dahyun sambil menggoyangkan tangannya yang masih digenggam oleh Eunwoo
Eunwoo melihat gerakan imut Dahyun tak bisa menahan tawanya. “Kau, Kim Dahyun” serahnya
Dahyun tersenyum bersemu menahan rasa gembiranya
“Aku belum bisa memberikan sesuatu saat ini, jadi bisakah kau berjanji dan menungguku?”
“Berjanji? Menunggu? Untuk apa?”
Eunwoo tampak berfikir sebelum menarik tangan Dahyun yang sempat lepas dari genggamannya,
“Berjanjilah untuk masuk Sungkyunkwan University bersamaku. lalu kita akan berkencan ke tempat yang kau mau. Dan... aku ingin kau menungguku membelikanmu cincin couple”
Dahyun tak bisa menahan rasa terkejut dan bahagia yang membuncahi dadanya, benarkah yang Eunwoo katakan?
“Bukankah kau menyukai itu? kau mau berjanji dan menungguku?”
Dahyun menarik tangannya cepat dari Eunwoo, lelaki itu membelalakkan matanya. Namun tidak lama, karena gadis itu dengan cepat berdiri dan berpindah tempat ke bangku samping Eunwoo.
Dahyun mengalungkan lengannya di leher Eunwoo dan berisak dalam pelukannya
“Aku berjanji akan masuk Sungkyunkwan bersamamu. Dan aku akan menunggumu”
Eunwoo mengelus kepala Dahyun
“Woo, soal cincin couple itu..”
“Hm?”
“Kau tidak romantis ya.. kenapa kau mengatakannya sekarang? Kan tidak jadi kejutan namanya”
‘Bodo amat ah, Hyun!’
________________
Double update coooyyy!!Gimana? Gimana? Gimana?
Ada manis-manisnya gitu gaaak?????Aku rasa ff ini dicukupkan segini saja deh. Aku gak tau ada yang suka gak ama ff ini apa gak😢😢😢
Dan juga akan dilanjutkan ke sequel -kalau ada yang suka dan pas nemu feelnya-Karena juga kalau dilanjutin ntar judulnya melenceng dari judul awal. Hehehehe. Sekian dan terimakasih😍😍😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone;-eunwoo ✓
FanfictionYang satu lemot Satunya lagi ngga peka -ini bukan friendzone biasa