Keesokan harinya, Fuko, Izumi, Ryu dan Misa kembali berkumpul di Cafe El's.
Misa yang baru mengetahui kejadian itu langsung kaget dan tak percaya, merasa tak tega dengan keadaan Izumi sekarang. Dan dia juga memberikan banyak pertanyaan pada Riku, dan meminta banyak penjelasan dari Fuko dan Ryu. Setelah dijelaskan semuanya, akhirnya Misa berhasil tenang dan mau ikut membantu kasus ini.
"Jadi, kita akan menyelesaikan kasus lagi..? Tapi.., tanpa Izumi..," Misa menundukkan kepalanya, menahan tangis.
"Ya. Selain memecahkan kasus kematian pria ini, kita juga menyelamatkan Izumi. Jadi, kita harus menyelesaikan kasus ini secepat mungkin." Ucap Ryu serius.
"Tapi..! Tanpa ada petunjuk apapun, bagaimana kita bisa memecahkan kasus ini?!" Tanya Misa sambil menatap Ryu tak percaya.
"Kita hanya ada satu petunjuk. Kasus 30 tahun yang lalu." Ucap Ryu sambil menatap mereka serius.
"Sama seperti kasus Momoe saat itu, kita juga tak punya petunjuk apapun." Lanjutnya.
"Tapi pada akhirnya, kita menemukan info Miku dan kematian Momoe dari artikel 10 tahun lalu di klub mu, Ryu." Sambung Fuko.
Ryu terdiam, "Karena itu, kita akan melalukan hal yang sama untuk kasus kali ini."
"Maksudmu?" Tanya Misa bingung.
"Kita akan memanfaatkan media." Jawab Ryu cepat.
Riku mengangguk mengerti, "Kau pintar juga. Jadi, bisa kau beritahu langkah awal dari rencanamu, ketua?"
Ryu menatap Riku sinis dan menarik napas panjang, "Langkah awal nya, masing-masing dari kita harus menemukan informasi seputar Universitas Q dan kasus 30 tahun lalu yang berhubungan dengan Universitas Q. Sejarah, informasi sekecil apapun sangat dibutuhkan. Jadi jangan lewatkan informasi sekecil apapun."
Misa dan Fuko mengangguk mengerti, "Jadi, kita akan bertemu besok untuk bertukar info?" Tanya Misa.
Ryu mengangguk pasti, "Ya. Jika ada yang tak bisa datang, hubungi secepat mungkin. Jangan menyusahkan orang lain."
"Dan kau." Ucap Ryu sambil menatap Riku tajam, "Kau tak perlu lakukan apa-apa. Jaga tubuh Izumi, jangan lakukan apapun yang membuat Izumi kenapa-kenapa. Jika iya..," Ada jeda panjang dari ucapannya.
"Kenapa jika iya?" Tanya Riku menantang.
"Aku akan memaksa mu keluar dari tubuh Izumi, walaupun menggunakan cara yang paling menyakitkan sekalipun." Ucap Ryu penuh intimidasi, sedangkan Riku hanya tertawa kecil, meremehkan ucapan Ryu.
"Wah, walaupun dingin, tapi kau sangat menyayangi teman mu, ya." Ucapnya di sela-sela tawa nya.
"Tenang saja. Aku hanya meminjam tubuhnya, bukan untuk menyakitinya. Lagi pula, aku dan Fuko sudah membuat kesepakatan." Lanjutnya sambil menatap Fuko.
"Ah, sepertinya waktunya sudah habis." Ucap Riku sambil melirik jam di tangannya.
"Apanya yang sudah habis?" Tanya Ryu bingung.
"Masa sewa tubuhnya." Jawab Riku enteng.
"Ah, jangan lupa untuk menangkap tubuhnya---"
BRUK! Tubuh Izumi langsung terjatuh di atas lantai dengan kondisi tak sadarkan diri.
Ryu langsung beranjak dari bangku nya dan menatap Izumi cemas, "Izumi! Bangun! Oy!" Teriaknya sambil menampar pelan wajah Izumi.
Izumi membuka matanya perlahan, membuat Ryu bernapas lega dan membantunya duduk.
"Ryu? Kenapa kau disini? Ini dimana?" Tanya Izumi dengan suara serak, khas orang baru bangun tidur.
Izumi menatap ke sekelilingnya dengan bingung, lantaran saat ini orang-orang yang ada di kafe ini sedang menatap kearahnya panik dan cemas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fuko and the Ghost (Shattered Memories)
ParanormalKasus tangisan dari toilet atas mempertemukan Fuko dengan Nozomi, wanita cantik yang menjadi korban bullying di kampusnya. Karena merasa tak dapat membiarkan Nozomi, Fuko dan Izumi berniat membantunya, walaupun Ryu tak sepenuhnya ingin membantu mere...