Murid-murid kelas dua dan tiga berkumpul di lapangan sekolah, sambil berbisik tak sabar dan tertawa bersama. Ini adalah hari yang paling ditunggu oleh selurug murid, dimana mereka akan menginap bersama di satu sekolah, dan melakukan kegiatan bersama-sama.
Hal itu juga berlaku pada Izumi, yang terlihat gugup saat melihat Naomi yang sedang berdiri tak jauh darinya.
Izumi menatap Naomi lama, dengan senyuman kecil yang tak lepas dari wajahnya. Namun entah kenapa, mata Nozomi bertemu dengannya, dan wanita itu membalas tatapan itu dengan senyuman manisnya.
Izumi yang merasa malu langsung mengalihkan pandangannya dan terdiam, menguasai detak jantung yang terdengar dengan jelas di telinganya.
Setelah mendapatkan instruksi jadwal dan daftar kelas yang akan dipakai, seluruh murid langsung sibuk dengan ruang kelasnya masing-masing. Lantaran besok akan diadakan lomba kelas kebersihan dan pemenangnya akan diberikan hadiah yang cukup memuaskan.
Izumi, yang selalu sendirian sejak itu langsung menyelesaikan urusannya dengan cepat, tanpa memperdulikan tatapan sinis dari teman-temannya. Izumi hanya diam, tak menggubris tawa kencang yang disengaja oleh teman-temannya di dalam kelas.
"Izumi, bisa tolong buat sampah ke pembuangan sampah?" Tanya seorang wanita sambil menunjuk kearah kantung sampah besar di dekat pintu kelasnya.
"Ah, tentu saja." Ucap Izumi yang langsung mengambil kantung itu dan membawanya keluar kelas.
"Yosh." Gumam Izumi sambil mengelap keningnya yang berkeringat. Ternyata ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini cukup membuatnya kelelahan.
Namun tak apa. Semakin cepat, maka waktu bebas yang diberikan oleh pihak sekolah juga akan semakin panjang. Karena saat jam delapan malam nanti, akan diadakan pesta api unggun, dan para siswa bisa menari di sekitarnya.
Izumi melangkah pelan menuju pintu masuk sekolahnya. Namun tiba-tiba lamgkahnya terhenti saat melihat sosok wanita dan seorang pria yang sedang melangkah masuk kedalam gudang penyimpanan olahraga.
Mata Izumi membulat, saat menyadari jika kedua sosok itu adalah orang yang dikenalnya.
Mereka adalah Naomi, dan kapten basket di sekolahnya.
"Naomi!" Izumi memanggil namanya dengan kencang, namun Naomi tak mendengarnya hingga ia menghilang dibalik pintu gudang bersama pria itu.
Izumi menepuk wajahnya, dia tak mungkin salah lihat. Yang ia lihat benar-benar Naomi. Namun, apa yang Naomi lakukan bersama pria itu..? Di dalam gudang?
Izumi menggelengkan kepalanya, mengusir pikiran buruk di otaknya. Akhirnya, dengan perasaan berat Izumi melangkah memasuki sekolahnya dan kembali ke kelasnya.
Sesampainya dikelas, Izumi terlihat panik. Izumi mencoba tenang, namun tetap saja, pikiran aneh dan wajah Naomi saat dia melihatnya benar-benar mengganggu pikirannya.
Dia ingin sekali berbalik dan mengecek gudang itu, untuk memastikan apakah wanita itu benar-benar Naomi. Namun, dia ragu, dan juga takut.
Bagaimana jika itu memang Naomi?
Apa yang akan dia lakukan?
Apa dia akan marah?
Namun, apa haknya?
"Aarrghhh!!" Izumi mengacak rambutnya frustasi, sambil mengambil ponselnya di kantung celana. Kemudian Izumi mengetikkan nama Naomi dan menekan tombol panggil.
Namun, Naomi tak mengangkat panggilannya.
Ditengah-tengah kegusarannya, suara tawa terdengar keras di dekatnya, terlihat teman-teman Izumi sedang tertawa dan menatapnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fuko and the Ghost (Shattered Memories)
ParanormalKasus tangisan dari toilet atas mempertemukan Fuko dengan Nozomi, wanita cantik yang menjadi korban bullying di kampusnya. Karena merasa tak dapat membiarkan Nozomi, Fuko dan Izumi berniat membantunya, walaupun Ryu tak sepenuhnya ingin membantu mere...