Keesokan harinya, Fuko berangkat ke kampus seperti biasa. Hanya saja, kali ini dia bangun dan berangkat lebih ke kampusnya.
Karena, dia ingin cepat-cepat bertemu Izumi. Dia ingin cepat-cepat meminta maaf padanya.
Sesampainya di kampus, Fuko langsung mencari-cari Izumi di gedung kampusnya. Namun, tak ada Izumi disana.
Tiba-tiba, Fuko melihat Touka sedang berlari kearahnya, dengan wajah panik dan ketakutan.
"F-Fuko..!" Ucap Touka dengan napas tersengal.
"A-ada apa, Touka?" Tanya Fuko bingung.
Touka menggenggam pundak Fuko erat, wajahnya terlihat benar-benar ketakutan. "Di kamar mandi atas..," Ucapnya dengan bibir yang gemetar hebat.
"Ada apa dengan kamar mandi atas?" Tanya Fuko semakin bingung.
Touka terdiam, "Di kamar mandi atas.., ada Nozomi..," Ucapnya pelan.
"A-apa maksudmu..?"
Touka menatap Fuko horror, air mata mengalir dari kedua matanya.
"Nozomi.., ditemukan gantung diri di kamar mandi atas."
Bagaikan sambaran petir, tubuh Fuko langsung terasa lemas. Bola matanya membulat, masih tak percaya dengan ucapan Touka barusan.
"A-apa maksudmu..? Nozomi.., gantung diri..?" Tanya Fuko dengan bibir gemetar, matanya berkaca-kaca.
"Y-ya.., di-dia gantung diri di kamar mandi atas.., sudah tak bernyawa lagi..," Ucapnya terisak.
"A-aku takut.., kenapa tiba-tiba seperti ini..?!" Ucap Touka histeris, sambil terduduk lemas.
Fuko menopang tubuh Touka yang hampir pingsan, sambil menenangkan dirinya. "T-touka.. Kau harus tenang."
"Bagaimana aku bisa tenang?! Yang meninggal itu adalah Nozomi! Orang yang sering aku bicarakan dengan teman-temanku! Bagaimana jika dia bunuh diri karena aku?!" Bentak Touka ketakutan.
"Dan lagi.., sepertinya yang lebih terpukul adalah Izumi..," Ucap Touka pelan.
"I-Izumi ada disana?" Tanya Fuko kaget.
"Y-ya.., aku melihat Izumi disana. Justru, Izumi lah yang menemukan mayatnya disana."
"Dia tak mengatakan apa-apa sampai saat ini. Dia hanya duduk diam, sambil menatap ponselnya."
Fuko terdiam, merasa terpukul dengan ucapannya.
"Kehadiran Nozomi akan mengingatkan Izumi pada masa lalunya."
entah kenapa, ucapan Ryu kemarin langsunh terngiang di pikirian Fuko.
Fuko mengusap tubuh Touka lembut, sambil membantunya berdiri. "Kau harus menenangkan dirimu. Aku akan pergi ke sana dan melihat situasinya. Oke?" Tanya Fuko lembut, dan dibalas anggukan oleh Touka.
Kemudian, Fuko melangkah cepat meninggalkan Touka, menuju kamar mandi atas.
Fuko mengatur napasnya, sambil mencoba menerobos dari orang-oranh yang mengerubungi tempat itu. Ternyata, polisi dan pihak rumah sakit sudah datang lebih cepat untuk mengamankan tempat itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fuko and the Ghost (Shattered Memories)
ParanormalKasus tangisan dari toilet atas mempertemukan Fuko dengan Nozomi, wanita cantik yang menjadi korban bullying di kampusnya. Karena merasa tak dapat membiarkan Nozomi, Fuko dan Izumi berniat membantunya, walaupun Ryu tak sepenuhnya ingin membantu mere...