"Kau dapat darimana seluruh artikel ini?" Tanya Ryu takjub, sambil menatap kumpulan artikel usang yang diletakkan Fuko diatas meja.
"Bukan aku yang mendapatkannya. Nozomi yang membantuku mendapatkan semua ini." Ucap Fuko sambil tersenyum kecil. Entah kenapa saat mendengar nama Nozomi, senyuman Ryu memudar dan wajahnya berubah masam.
"Apa ada petunjuk lain dari Riku?" Tanya Ryu lagi, sambil menatap kearah Izumi yang kini dikendalikan oleh Riku.
"Aku sudah ingat tentang Asrama Shinko. Dan bahkan, aku sudah bisa pergi kemanapun. Kecuali asrama, tentunya." Ucap Riku santai.
"Hanya itu saja?" Tanya Ryu tak percaya.
"Tentu saja! Apa lagi memangnya?" Tanya Riku jengkel.
Ryu memutar bola matanya, "Petunjuk mu tak berguna sama sekali." Ucapnya dingin.
Baru saja Riku ingin protes, tiba-tiba Fuko membuka mulutnya. "Aku yakin, seluruh artikel ini dapat menjawab pertanyaan kita selama ini. Dan jika kita beruntung, semoga saja akan ada artikel yang menyangkut dengan kematian Ryu." Ucap Fuko pelan.
Tiba-tiba Fuko teringat ucapan Nozomi tadi siang. "Contohnya, tiga puluh tahun yang lalu, Asrama Shinko pernah mengalami kebakaran."
Ryu menatap Fuko lama, "Kebakaran? Tiga puluh tahun lalu?" Tanya nya.
"Itu berarti.., Tepat saat aku meninggal?" Tanya Riku tak percaya.
"Tapi, aku belum yakin jika kau meninggal karena kebakaran." Ucap Fuko pelan.
"Karena saat aku membaca artikel itu, tak ada korban jiwa. Hanya korban luka-luka. Kebakarannya pun tak terlalu besar. Hanya menghanguskan sedikit berkas dan file-file penting yang ada di Asrama Shinko." Lanjutnya.
"Syukurlah. Ku pikir aku mati konyol dengan cara hangus di tengah api." Entah kenapa Riku bernapas lega.
"Jika memang iya, seharusnya saat ini kondisi tubuhmu hangus terbakar. Bukan normal seperti ini." Ucap Fuko dengan nada bercanda.
"Ah. Kau benar." Ucap Riku terkekeh.
"Lalu, apa hubungannya kebakaran itu dengan kematian Riku?" Tanya Ryu tiba-tiba.
"Kau bisa baca itu disini." Ucap Fuko sambil membuka salah satu artikel, kemudian tangannya membalik sebuah halaman yang tertulis 'Kebakaran di Asrama Shinko' dengan huruf besar di sana.
"Kebakaran itu terjadi karena ulah seorang mahasiswa, yang dengan sengaja meledakkan gas di sebuah gudang yang ada di Asrama Shinko. Alasannya masih tak diketahui karena saat hal itu terjadi, pelaku memilih bungkam dan tak bicara apa-apa pada pihak sekolah."
Ryu menatap Fuko lama, "Lalu? Apa yang ingin kau beritahukan padaku?" Tanya nya.
"Pelaku nya." Ucap Fuko cepat. "Awalnya aku juga mengira jika ini tak penting. Tapi coba kau lihat." Ucapnya lagi, sambil menunjuk kearah foto sebuah pria yang ada di sudut tulisan. "Foto ini, adalah Riku."
Ryu menatap Fuko tak percaya, "Kau yakin.., jika ini Riku?"
Fuko mengangguk yakin. "Aku bisa yakin karena wajah nya saat ini dan yang di foto tak ada beda nya. Di foto ini, adalah Riku."
Ryu menatap Riku lama,"Kenapa kau membakar Asrama itu?"
Riku menatap Ryu bingung, "A-aku sendiri tak tahu. Di foto itu memang aku.., tapi.., kenapa aku melakukan hal itu? Dan lagi.., tahun itu adalah tahun saat aku meninggal..,"
Riku mengacak rambutnya frustasi, "Aku tak ingat apa-apa. Kenapa.., kenapa aku harus membakar Asrama itu?"
Fuko menepuk pundak Riku pelan, "Kau tak perlu memaksakan dirimu. Ingat pelan-pelan, jangan terlalu terburu-buru." Ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fuko and the Ghost (Shattered Memories)
ParanormalKasus tangisan dari toilet atas mempertemukan Fuko dengan Nozomi, wanita cantik yang menjadi korban bullying di kampusnya. Karena merasa tak dapat membiarkan Nozomi, Fuko dan Izumi berniat membantunya, walaupun Ryu tak sepenuhnya ingin membantu mere...