13. Pengakuan

1K 123 127
                                    

Fuko mengecek ponselnya dan terdiam saat melihat sosok Izumi sedang melangkah mendekatinya, dengan senyuman manis yang biasanya ia pakai saat melihat Fuko.

"Sudah menunggu lama?" Tanya Izumi sambil duduk di samping Fuko. Sedangkan Fuko hanya menggeleng pelan dan tersenyum kecil.

"Ayo. Aku lapar." Ucap Izumi sambil menggenggam tangan Fuko, menuju kantin kampusnya.

Saat Fuko dan Izumi melangkah menuju kantin, mereka melihat sosok wanita yang sedang terduduk kaku, dikelilingi oleh para senior yang memakai dandanan tebal, sambil tertawa cekikikan dengan keras.

Fuko yang menyadari hal itu langsung menarik-narik lengan Izumi, menyuruhnya untuk melakukan sesuatu. "Izumi, sebaiknya kita tolong dia, Izumi." Ucap Fuko kasian.

Namun, respon Izumi benar-benar diluar dugaan Fuko. Izumi hanya menggeleng pelan, "lebih baik kita biarkan saja." Ucapnya dingin, tanpa melihat kearah Nozomi.

Fuko menatap Izumi jengkel dan langsung melangkah pergi menghampiri Nozomi, membuat Izumi kaget dan ikut menyusulnya.

"Nozomi!" Panggil Fuko sambil tersenyum kecil, sedangkan Nozomi nampak kaget saat melihat Fuko berdiri di depannya.

"Ada apa, Fuko-senpai?" Tanya Nozomi dengan senyuman yang dipaksakan.

"Mau makan bersama?" Tanya Fuko tanpa memperdulikan para senior yang ada di sekitarnya.

"M-maaf, Fuko-senpai." Ucap Nozomi pelan, sambil menundukkan kepalanya. "A-aku.., ingin makan bersama para senior." Lanjutnya. Namun, ucapannya benar-benar tak menunjukkan jika Nozomi bersungguh-sungguh dengan ucapannya.

"Fuko-san, bisa, tidak makan siang nya lain kali saja? Saat ini Nozomi ingin makan siang bersama kami." Ucap salah satu wanita dengan rambut panjang tergerai, wajahnya terlihat sinis saat menatap Fuko.

"Nozomi, apa benar Nozomi ingin makan siang bersama mereka?" Tanya Fuko serius, sambil menatap Nozomi lama.

Sedangkan Nozomi hanya terdiam, bibirnya terlihat bergetar ingin menangis.

"Fuko-senpai!" Panggil Izumi kemudian, sambil menyentuh lengan Fuko.

Para senior itu nampak kaget saat melihat Izumi, "Kau..? Kalian.., masih berpacaran?" Tanya wanita berambut panjang, sambil menatap Fuko dan Izumi secara bergantian.

"Apa maksudnya?" Tanya Fuko heran, sedangkan Izumi langsung bungkam.

"Ah, kami mengerti sekarang." Ucap wanita itu sambil terkekeh geli.

Kemudian, wanita itu menarik lengan Nozomi dan tersenyum sinis. "Ohh.., jadi Nozomi ini benar-benar wanita ular. Setelah merebut Hasumin dariku, kau juga merebut Izumi dari Fuko?"

Fuko menatap Izumi tak mengerti, minta penjelasan. Namun, Izumi masih diam, tak berkata apa-apa.

"Yaampun, Izumi.., bodoh sekali kau lebih memilih Nozomi dibandingkan Fuko yang cantik dan polos." Ucap wanita itu lagi, kali ini dia tersenyum tipis sambil melirik kearah Izumi dan Fuko.

Kemudian, wanita itu merangkul Fuko erat, "Saat kau tak ada, Nozomi menggoda Izumi dibelakangmu. Dan lagi, kami melihat mereka sedang duduk berduaan di taman kampus." Ucapnya.

Fuko mengepal kedua tangannya, "Bohong. Izumi dan Nozomi tak mungkin seperti itu." Ucap Fuko pelan.

"Tak mungkin? Kami punya fotonya, loh?" Ucap wanita itu lagi. Kali ini berhasil membuat jantung Fuko berdegup kencang.

Kemudian, teman dari wanita itu mengambil ponsel dari kantung nya menunjukkan layar ponselnya di hadapan Fuko.

Seketika, mata Fuko membulat, tak percaya saat melihat sosok Izumi dan Nozomi, yang sedang duduk bersampingan. Dan lebih mengagetkan, di foto itu terlihat jika Nozomi sedang berada di pelukan Izumi.

Fuko and the Ghost (Shattered Memories)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang