BAB 2

109 31 10
                                    

Akhirnya setelah berusaha memejamkan mata Ina dapat tertidur pukul 6 dan kini jam sudah menunjukkan angka 10 berarti Ina baru tidur 4 jam.

Yola, ibu Ina tak tega membangunkan Ina yang kelihatannya kelelahan sehingga membiarkan Ina tetap tidur.

Tok tok tok..
"Sebentar" ucap Yola dari dapur.

"Assalamu'alaikum tante, Ina nya ada tante?"

"Eh nak Joy, Ina ada tapi masih tidur, ada apa? Kata Ina latihannya nanti sore " ucap Yola sambil mempersilahkan Joy masuk.

"Sebelumnya maaf ya tante, iya kemarin Joy bilang latihannya sore ternyata latihannya di percepat karena nanti sore kita bakalan jenguk Rio karena dia sakit" ucap Joy sambil duduk di sofa yang berwarna coklat susu.

"Oh begitu, tunggu sebentar ya tante bangunkan Ina" ucap Yola

"Iya makasih tante "

Setelah kepergian mama Ina terdengar suara pintu yang dibuka dan itu berasal dari kamar ina yang terletak tak jauh dari ruang tamu.

"Ina sayang bangun ada nak Joy. Katanya hari ini kalian latihan dipercepat" ucap Yola membangunkan anaknya terdengar sampai ruang tamu.

"Gak mungkin manager cuek itu datang ke rumah kita, Ma. Dia itu super sibuk dan super cuek" rancau Ina tak sadar apa yang diucapkannya.

"Hey sayang, kalau tidak percaya coba keluar dan lihat siapa yang duduk diruang tamu kalau bukan manager kamu" ucap Yola sabar.

Dengan muka khas bangun tidur dan rambut acak-acakan Ina bangun dan menuju ruang tamu dengan sempoyongan.

"Mama bohong ih, tuh kak Joy nya gak ada! " ucap Ina tak sadar bahwa Joy ada dibelakang Ina

"Ekhemm." dehaman Joy menyadarkan Ina. Ina langsung membalikkan badannya dan tiba-tiba menabrak dada bidang Joy, wangi parfume vanila memasuki indra penciuman Ina sehingga ia tak sadar telah memeluk erat Joy

"ASTAGFIRULLAH INA!!!" pekik Yola membuat mereka berdua sadar lalu melepaskan pelukannya, Yola pun memelototi Ina sedangkan yang dipelototi nyengir tak berdosa.

"Khilaf ma, abisnya wangi dan nyaman" gerutu kecil Ina yang didengar oleh Joy membuat ia terkekeh akan sikap polos Ina.

***

Setelah 25 menit Ina pun siap untuk latihan, Ina kini memakai celana jeans dongker, baju kaos putih polos dan kemeja kotak-kotak yang diikat ke pinggang,sepatu kets putih serta rambut yang dikuncir kebelakang dan menyisakan sedikit rambut yang menjuntai di dekat telinga (liat dimulmed).

Mereka berdua pun pamit ke Yola, kemudian mereka langsung pergi dari rumah minimalis berwarna putih coklat dan terdapat taman kecil di halaman dan beberapa pohon yang sedang berbuah.

"Ehh, kita mau kemana kak? " tanya Ina karena seharusnya mereka tadi belok ke kiri tetapi Joy malah belok kanan.

"Kita jemput Leah dulu" ucap Joy singkat, Ina yang mendengar nama Leah langsung mendengus karena Joy telah membuat mood nya jelek.

***

Sesampai dirumah Leah, mereka langsung turun.

"Ina kamu duduk dibelakang ya, biar Leah duduk didepan"

"Iya" jawab Ina jutek. Diperjalanan Leah dan Joy asik bercanda sedangkan Ina hanya menjadi patung karena keberadaannya tidak dipedulikan oleh mereka berdua.

Sesampai di studio Ina langsung turun tanpa menunggu Leah dan Joy membuat orang itu mengernyit bingung "mungkin dia lagi pms" ucap Joy cuek.

"Rio Rio Rio!" panggil Ina sambil memeriksa seluruh ruangan.

"Rio sakit!" ucap Joy jutek, Ina bingung karena Joy jutek kepadanya tapi ia tak mau memusingkan itu, Ina yang mengetahui Rio sakit pun hanya bisa duduk sendiri karena anggota lain belum datang.

"Aaaa, my baby honey ku telah datang juga akhirnya" ucap Ina sambil memeluk Khen.

"Ada apa? Tiba-tiba meluk?" ucap Khen heran.

"Gak ada, cuma hanya merindukan kamu" ucap Ina mengedipkan matanya membuat Khen buru-buru berekspresi ingin muntah.

"Yeee, biasa aja kali, nanti muntah beneran aku gak mau ya bersihkan tu muntah" ucap Ina bercanda.

"Yaelah, kok gak mau sih? Biasanya kamu juga cebokin kucing aku kalau abis eek" canda Khen.

"Enak aja, biasanya juga kamu tuh yang cebokin katak aku eek"

"Emang katak ada eek nya? Tanya Khen bingung.

"Yeee, dasar pinter, itu aja kagak tau"

"Emang lu tau?"

"Kagak juga"

"Yahhh dasar somplak, kalau gak tau gak usah sok pinter" ucap Khen mengacak rambut Ina.

"KHEN!!!! " pekik Ina
"Jangan kabur lu!!" ucap Ina sambil mengejar Khen.

"Sudah sudah jangan ribut, Kali ini kita lanjutin latihannya.

Bolehkah Aku Mencintaimu? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang