Bab 6

56 11 2
                                    

Hari ini tepat pukul jam 12 siang, Joy dan The Rain telah berkumpul di ruangan yang disediakan oleh panitia penyelenggara, mereka semua sedang berisitirahat dan mempersiapkan diri untuk penampilan yang akan berlangsung 3 jam lagi.

"Kak, Ina mau ke toilet yang dipojok sana ya, soalnya disini penuh " ucap Ina kepada Joy sambil menunjuk toilet yang terletak disudut sehingga jarang digunakan pengunjung tetapi selalu bersih.

"Oke, abis itu jangan kemana-mana" ucap Joy menyetujui keinginan Ina.

Ina pun langsung berlari menuju toilet tersebut tanpa menghiraukan orang yang sedang berjalan berlawanan arah menuju Ina.

Brakkkk,

"Aww" ringis Ina yang melihat lututnya luka. Sama halnya dengan Ina, sosok tersebut juga mengalami luka ringan dibagian siku akibat tangannya menjadi tumpuan antara dirinya dan Ina.

Ina yang sadar bahwa dia telah menghimpit sosok yang bertubuh besar tetapi bukan gendut melainkan berotot dan tinggi langsung berdiri walaupun ia merasakan nyut-nyutan dibagian lutut.

"Maaf" ucap Ina dan sosok tersebut berbarengan. Mereka yang menyadari ke kompakan mereka langsung tertawa. Tapi satu hal yang mereka sama sadari, mereka seperti saling mengenal.

"Inke?" panggil sosok tersebut lebih tepatnya bertanya.

"Hah? Maksud kamu aku? Aku bukan Inke tetapi Ina" ucap Ina sambil mengulurkan tangannya.

"Eh?! Kenalin aku Rizky, panggil aja Iky." ucap sosok yang bernama Iky tersebut sambil menyambut uluran tangan Ina.

"Eh By the way aku harus pergi, aku sudah ada yang menunggu" ucap ambigu Iky membuat Ina berfikir bahwa Iky ditunggu oleh kekasihnya.

"Oh iya, hati-hati ya" ucap Ina melihat kepergian Iky dari jauh, kemudian Ina langsung menuju toilet sesuai tujuan awalnya.

***

Penampilan pun telah selesai, satu hal yang baru Ina sadari yaitu Iky anak dari pemilik dari mall Alexander.

"Ina tunggu! " panggil Iky

"Ya ada apa, ky? Jawab Ina sambil mengemasi barang-barang.

"Aku mau minta id line kamu boleh? Tanya Iky kepada Ina.

"Boleh, search aja Inayupi08" ucap Ina menyebutkan id line nya.

"Yaudah, aku harus cabut ni, soalnya udah ditungguin dengan yang lain, bye!" ucap ina sambil melambaikan tangannya kearah Iky.

Siapa dia? Kenapa dia mirip kamu? Batin Iky.

Setelah kepergian Ina, Iky tak dapat melupakan wajah dan sifat gadis tersebut walaupun ia tadi hanya memperhatikan dari jauh tapi gadis tersebut persis dengan masa lalu nya.

Setelah kepergian Ina, Iky langsung menemui ayah dan bundanya yang sedang bertemu dengan keluarga sahabat kecilnya.

"Iky kamu ada apa nak? Kenapa sepertinya banyak pikiran?" tanya bunda Lily.

"Iky tadi melihat seperti Inke bun," ucap Iky sedih

"Tidak mungkin Iky, Kamu jangan seperti ini terus, kamu harus bangkit dan jangan terus ingat Inke dia sudah tenang di sana" ucap bunda Lily sendu melihat anaknya yang sedih.

"Yah mungkin ini hanya perasaan Iky bun, bunda Iky mau pulang, Iky capek" ucap manja Iky kepada bunda Lily.

"Baiklah, kamu langsung ke mobil saja nanti kami menyusul" ucap bunda sambil memberi kunci mobil.

Aku tau kamu masih hidup Inke, aku merasakan kamu ada, akan aku buktikan! Batin Iky sambil menuju mobil.

***

Setelah pertemuan Ina dan Iky kemarin di Mall, Ina tak dapat melupakan bayang-bayangan Iky, Ina seperti mengenal Iky tapi dimana ia mengenal? Kenapa ia tak mengingat satu pun?

"Ahhh sudahlah, aku gak mungkin kenal dia" ucap Ina pada dirinya sendiri saat dikamar Ina.

"Tapi kenapa dia manggil aku Inke? Siapa Inke?" ucap Ina kembali pada malam yang sunyi.

Drttt...Drttt...
Getaran Hp Ina yang terdapat lambang apel digigit. Ina kemudian membuka notifikasi Line.

M. Rizky Prayoga add your friend.

Hufttt. Dia lagi!

Tidak mau ambil pusing, Ina kemudian mematikan Hp lalu tidur untuk berangkat sekolah besok pagi.


Maap php yaa, saya bingung alurnya gimana, dan saya beberapa hari ini sibuk, maap banget, and thanks for readers yang udah baca novel ini sampai hari ini dan nungguin novel ini, tetap join yaa di novel ini.😘😘

Bolehkah Aku Mencintaimu? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang