Bab 8

48 8 5
                                    

Hari semakin larut Ina tak dapat melupakan kejadian yang di alaminya tadi siang bersama Rio dan Iky.

Flashback.

"Ina kamu tau gak?" ucap Iky memecah kesunyian.

"Apa?"

"Dulu aku punya adik yang sangat mirip dengan kamu, tapi dia sekarang udah tiada," ucap Iky sambil menundukkan kepalanya.

"Kalau boleh tau dia meninggal karena apa?"

"Dia kecelakaan sama kedua orang tuaku, rencananya mereka bakalan ngerayain ulang tahun adik aku di bogor tapi naas mobil yang dikendarain ayah aku menabrak pembatas jalan akhirnya mereka kecelakaan dan adik aku meninggal," ucap Iky dengan air mata menetes di pipinya.

Tiba-tiba Ina menghapus air matanya dengan ibu jarinya.

Degggg..
Kejadian ini seperti pernah Ina lakukan.

"Namanya Inke laurdie, kalau dia masih ada mungkin usianya sama dengan kamu Ina,"

"Kamu jangan sedih aku bisa jadi adik kamu kalau kamu mau," ucap Ina dengan senyum yang tulus.

"Terima kasih Ina, aku seperti memiliki adik kembali," ucap Iky sambil memeluk Ina erat, melupakan Rio yang sedang memperhatikan mereka.

Flashback end.

Ina bermenung dikamarnya semakin ia paksa kepalanya semakin sakit.

Agghhhhhhhhhh,

Teriakan Ina terdengar sampai ruang tamu dimana disana ada mama Ina dan Joy yang sedang berbincang.

"Tante, itu suara apa?"

"Sepertinya itu suara Ina, nak Joy" ucap Mama Ina yang khawatir sambil menuju kamar Ina.

Cklek,

suara pintu terbuka melihatkan keadaan didalam ruangan tersebut dimana Ina sedang memegang kepalanya yang sakit sambil duduk. Keadaan kamar pun tak beda jauh dari keadaan Ina yaitu sprei yang terjatuh kebawah bersama bantal dan guling. Baju yang berserakan serta pecahan kaca yang mengenai sedikit pergelangan Ina.

"Astagfirullah Ina, kamu kenapa sayang?" ucap Mama Ina tersirat diwajahnya betapa ia sangat khawatir dengan Ina.

"Ina harus dibawa ke rumah sakit Tante"

Perjalanan kerumah sakit dimalam hari memakan waktu 15 menit. Kini Ina telah masuk keruangan khusus untuk diperiksa lebih lanjut.

Ina telah diberi obat bius untuk membuat ia istirahat karena sepertinya Ina kekurangan tidur membuat ia stres dan kini telah menunjukkan pukul 6 pagi. Dokter telah memberi tahu bahwa Ina sebentar lagi akan sadar.

"Mama"

"Iya sayang, mama disini, kamu haus?" Tanya mama Ina penuh perhatian  dan kelegaan karena Ina telah sadar.

Mendapat anggukan dari Ina, mama Ina langsung memberi Ina air mineral dan pipet supaya Ina mudah meminumnya.

"Mama, aku siapa? Tolong jujur"

Deghhh,,,

Bolehkah Aku Mencintaimu? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang