Alza melangkah ke teras saat diberitahu mami kalau temannya sudah menunggu di luar.
Teman?
Tadi mami tidak menyebutkan nama temannya itu. Dan berarti mami juga gak tau siapa yang datang. Apa jangan-jangan Araf? Ah, nggak mungkin. Atas dasar apa Araf tiba-tiba dateng. Mustahil.
Pintu terbuka sedikit dan Alza mendorongnya. "Arqi?" Alza terkejut bukan main saat ternyata Arqi-lah teman yang dimaksud mamanya.
Cowok itu berdiri dari duduknya dan tersenyum. "Hai, kaget ya? Sorry ya, gue dateng nggak bilang-bilang dulu. " Arqi mengusap lehernya.
Alza menggeleng. "Ah, nggak kok" kilahnya "btw, tumben main. Ada apa?" Alza duduk di kursi samping Arqi dan menatap cowok itu dari samping.
Arqi menautkan jari-jarinya. "Ini, gue mau ngasih ini" dia mengeluarkan sesuatu dari saku jaket bomber hijau yang dipakainya, dan menyerahkannya pada Alza.
Sementara Alza masih membaca, Arqi menjelaskan.
"Kayaknya lo udah gak tertarik lagi ya, gabung di osis? Um, Za, soal kemarin gue minta maaf ya. "
Minta maaf?
Kenapa jadi Arqi yang minta maaf?
Alza mengangkat kepalanya dan menggeleng. "Lo gak salah apa-apa kok Qi. Kenapa jadi minta maaf. Aneh deh" Alza tertawa, mengurangi rasa bersalah Arqi. Akhirnya cowok itu juga ikut tertawa.
"Nah demi menebus dosa gue, gimana kalo lo gabung aja ke band sekolah kita. "
"Band? Nggak deh" Alza menggeleng ngeri. Membayangkan saja dia sudah takut. Masuk osis aja harus dibantai dulu sama para macan itu apalagi masuk band? Bisa-bisa tinggal nama doang dia.
Arqi tertawa geli melihat reaksi Alza yang persis dugaannya. "Kenapa enggak? Lo berbakat kok. "
"Berbakat? Ah, kan lo doang yang bilang gitu. Coba kalo orang? Bisa-bisa pas manggung gua ditimpukin telor busuk" racau Alza dengan kepala menunduk menatap lantai terasnya.
Arqi tertawa makin keras. Apalagi begitu Alza tidak juga mengangkat kepala. Kayaknya cewek satu itu benar-benar lagi mikir.
Barulah saat Alza mendongak, tawa Arqi berhenti. "Lo tenang aja. Band itu kan dikuasain Arival. Gue yang akan jamin keselamatan lo disana. " tatapan Arqi yang tenang ikut mengalir ke mata Alza. "Sekarang yang paling penting, lo mau gabung gak?"
sudut bibirnya terangkat naik. Baru Alza tersenyum. "Iya, gue mau. "
-----
"Sape tu orang? Cowok lu?" Aji langsung berdiri dari duduknya begitu Alza masuk dengan selembar kertas yang diberikan Arqi tadi.
"Temen gue"
"Ah masaa? Temen apa temen??" Aji menaik-turunkan alisnya dengan senyum menyebalkan.
Alza mendengus sambil melempar bokongnya ke sofa depan tv. "Itu Arqi. Temen gue. Masa lo lupa?"
"Arqi?" Gumam Aji sambil mengikut Alza duduk di sofa.
"Arqi.. oh astaga! Dia, itu.. Anarqi satria? Arqi yang man--"
"Ssssttt! Gak usah ngebacot deh" omel Alza dengan wajah dongkol.
Aji nyengir. "Ya maap kan gue ngomong sesuai fakta. Masa lo lupa kalo lo itu pernah pa--"
"bacot! Lo bisa diem gak sih?!" Teriak Alza geram. Hilang sudah rasa hormatnya pada abangnya yang nyebelin itu.
Aji tertawa lagi. Kini lebih keras. "Ya deh, yang udah move on. Eh, btw Araf itu sape lagi? Cowok lu? Astaga adek gue baru sma aja udah banyak banget cowoknya. Kena karma baru tau rasa lo"
"Bacot! Lama-lama gua lakban mulut lo" Alza emosi. Bahkan sudah tiga kali dia ngomong bacot buat kakaknya. Kalau mami sampai tau, udah dihukum Alza gara-gara gak sopan sama kakaknya.
Aji sepertinya juga belum puas menggoda adiknya yang udah mau lempar parang ke wajah mulusnya. Dia memajukan wajahnya dan mengecilkan volume suaranya.
"Sekedar info, tadi Araf nelpon lo. "
"Hah?!" Alza shock.
...........
Hah?! Udah cap 12 aja? Staga gak kerasa. Hehe..
Sekedar info (ikutin gayanya Aji) cerita ini bakal tamat di chap 20 ato gak 23-25 an.
Jadi buat yang bosen sama ni cerita gaje, tenang semuanya bakal tamat.
Gak pernah bosan dan gak pernah lupa, vote jika ingin dan komen jika ada yang mau ditanyakan.
Oke? Trims
Mutiara
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream in Love
Teen FictionMemperlihatkan perasaan adalah mengambil resiko ditolak. Dan Mencintai adalah mengambil resiko mendapat balasan dicintai. Tetapi yang lebih sakit adalah mencintai tanpa dicintai. Berawal dari kagum, rasa yang disimpan Alza melambung tinggi...