Tinggalkan jejak sesudah membaca•••••••••I hope you like it😚😚
----------------------
"Huwahahaha" Amel dan Aurel terbahak mendengar cerita yang mengalir dari mulut Alza.
Alza mendesah kesal. Temen lagi susah bukannya dibantuin.
Hari ini, mereka semua sedang berkumpul dirumah Rina. Sementara yang punya rumah dan Bella sedang membeli snack, Alza terpaksa cerita langsung ke kedua orang itu. Dan beginilah akhir ceritanya. Dia diketawain.Huft.. Alza bersedekap. "Kalian tuh gak bantu banget sih. " sungutnya.
Aurel menarik nafas panjang, dan menghentikan tawanya.
"Aduh.. Perut gue sampe sakit za. Lagi lo konyol banget sih, pacaran sama Araf sampe kebawa mimpi. ""Mana mimpinya di ruang Bk lagi. Untung lo nggak diketawain bu ngesti, za-za. " Amel geleng-geleng.
Sekarang Alza persis anak ilang. Meringkuk sendirian dibawah lantai dengan wajah cemberut dan memeluk lutut. Sedang Amel dan Aurel malah heboh sendiri diatas kasur Rina.
"Mereka jadian? Demi apa??""Wahh gila ini. "
"Besok pasti rame. "
"Sumpah ya, dari sekian banyak cewek kenapa harus kak Alzeta?"
Kepala Alza terangkat begitu mendengar nama yang disebut Aurel. Alzeta? Entah mengapa rasa penasarannya muncul dan ia ikut bergabung keatas.
"Ada apa sih?" tanyanya sambil mengintip hape Amel dan Aurel bergantian. Tapi keduanya menjauh. Alza semakin kepo. Secara nggak langsung kedua orang itu enggan memberitahunya sesuatu.
"Hay-hay, makanan sudah datangg" suara membahana Rina mengisi kekosongan kamar. Disampingnya Bella meletakkan seluruh belanjaan mereka dilantai.
Mereka semua kemudian makan bersama. Sejenak Alza melupakan rasa keponya yang kelewat tinggi. Dia terus menikmati pizza sampai perkataan bella membuatnya berhenti mengunyah.
"Mereka jadian." perkataan bella hampir sama dengan kata-kata Amel tadi.
Alza mencondongkan tubuhnya. Rasa penasarannya hadir kembali. "Siapa sih emangnya?"
Keempat temannya saling lirik. Tapi Rina yang tidak sadar kedipan dari Aurel, membuka suara. "Lo emang blom tau kalo Araf jadian sama kak Alzeta?"
"Hah?" mata Alza melebar. Mulutnya terbuka dan wajahnya pucat pasi. Ini pasti bohong. Ini hoax. Ini nggak serius kan? Araf nggak mung---
"Za, " sebelah tangan Aurel mengusap bahunya. Mereka semua mendekat. "Kita minta maaf karna sembunyiin ini dari lo. Tapi jujur, kita nggak mau lo sakit hati. "
"Kemarin dia baru bareng gue, rel. " lirih Alza. matanya berubah sendu. "Kemarin dia ngajak gue langsung. Kemarin dia baik banget sama gue. Dia kenal gue aurel. Dia kenal gue. Dia nggak mungkin jadian sama orang lain. " alza histeris. Tangisnya pecah dipelukan Aurel. Dia begitu terpuruk.
"Za, udah. Masih banyak cowok lain diluar sana yang lebih baik dari Araf. "
"Tapi gue sayang sama Araf rin! Gue nggak mau orang lain. Gue maunya Araf, Rina. "
"Tapi dia udah jadi milik orang za!"
"Peduli setan! Gue tetep sayang sama dia. Gue tetep bakal perjuangin dia. Gue tetep bakal kejar dia. "
"Terus lo mau mati di tangan Zeta !?"
PlakkkAlza memegangi pipinya dengan sebelah tangan. Tangisnya berhenti dan matanya menatap Amel speechels. Nggak nyangka sekaligus kaget sahabatnya itu bisa langsung nampar. Seumur-umur kedua orangtuanya pun nggak pernah yang namanya main pipi.
"Alza, " Amel melunak. Ditatapnya sahabatnya itu dalam-dalam. "Gue tau lo sakit hati. Gue tau lo patah hati. Tapi bukan gini caranya. Lo seolah-olah menganggap Araf adalah dewa yang harus slalu lo puja. Sadar za, diluar sana masih banyak cowok yang lebih sempurna dibanding Araf. "
"Tunggu," Bella menyela ucapan Alza yang ingin protes. "Gue tau lo sayang banget sama Araf. Tapi harus lo tau, cinta datang karna telah terbiasa, maka cinta juga akan hilang karna terbiasa. Terbiasa menerima dia udah nggak sendiri lagi. "
"Udah, biar waktu yang ngobatin luka di hati lo. Kita semua yakin lo pasti kuat. " Alza menyenderkan kepalanya di bahu Aurel. Air matanya masih terus jatuh setitik-titik.
Mereka benar. Sakit hati itu temporer. Dan akan hilang karna terbiasa. Yang sekarang perlu dilakukan Alza hanyalah pasrah pada waktu yang akan mengobati luka dihatinya.
Bersama mereka, dia yakin bisa melalui itu semua. Karna mereka selalu ada disisinya. Dan selalu mensuportnya.
•••••••••••
Ugh.. KenApa Araf harus sm Alzeta?? Kenapa gk sama gue? Eh. #mutiarangalor-ngidul.
Sebenarnya ada apa sih antara Araf dan Alzeta? Bener gk ya mereka jadian?
Tunggu di chap selanjutnya^^
Terimakasih.
Yang bertanda di bawah ini,
Atas nama,Mutiara halimah.
Aulia Dp.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dream in Love
Roman pour AdolescentsMemperlihatkan perasaan adalah mengambil resiko ditolak. Dan Mencintai adalah mengambil resiko mendapat balasan dicintai. Tetapi yang lebih sakit adalah mencintai tanpa dicintai. Berawal dari kagum, rasa yang disimpan Alza melambung tinggi...