Sasuke sudah kembali keperusahaannya dan berhenti menjadi guru di tempat Naruto sekolah dan Naruto pun kini mulai terbuka kepada teman-teman sekelasnya meskipun ada beberapa orang masih enggan dekat dengan Naruto itu bukan masalah karena yang terpenting saat ini gadis yang berstatus istri Uchiha Sasuke itu sudah mau banyak bicara dan sedikit terbuka kepada orang-orang di sekitarnya dan Sasuke tidak perlu khawatir lagi kalau Naruto akan melukai dirinya sendiri karena Sasuke sendirilah yang membantu Naruto untuk tidak lagi melakukan hal tersebut dan sampai saat ini hubungan Naruto dengan ayahnya masih dingin dan mungkin saat Naruto benar-benar siaplah, Sasuke baru akan mempertemukan Naruto dengan ayahnya sendiri, Minato Namikaze.
Naruto bangun pagi-pagi sebelum Sasuke bangun dari tidurnya, di amatinya wajah tampan nan damai Sasuke ketika tidur, suaminya itu benar-benar tampan seperti malaikat, sungguh beruntung dirinya memiliki Sasuke. Rahang Sasuke terlihat begitu tegas, bibir tipis dan berwarna sedikit merah, hidung yang begitu mancung dan bentuk kelopak mata yang indah.
Naruto tersenyum tipis dan memberanikan dirinya untuk mencium dahi Sasuke lembut lalu ia pun keluar dari kamar dengan cepat karena malu dengan apa yang ia lakukan sementara itu kedua sudut bibir Sasuke terangkat saat tahu Naruto menciumnya diam-diam.
Naruto segera membuat nasi goreng untuk sarapan setelah mencuci muka dan gosok gigi sedangkan Sasuke kembali melanjutkan tidurnya karena benar-benar merasa lelah setelah seharian ia berkutat di kantor dan mengurus beberapa masalah yang ada.
Sasuke terbangun saat Naruto menggoncangan tubuhnya pelan, dibukanya kedua kelopak matanya itu dan senyuman manis Narutolah yang ia lihat pertama kali.
"Ayo kak bangun, aku udah buat sarapan loh." ujar Naruto riang karena hari ini adalah pertama dia masak sendiri setelah belajar beberapa hari yang lalu tanpa Sasuke ketahui.
"Memang kamu bisa masak?" tanya Sasuke kurang percaya karena yang ia tahu Naruto itu hampir menghabiskan waktunya hanya untuk mengerjakan soal dan belajar siang malam tanpa mengenal lelah dan sekarang wanitanya itu bisa masak, sejak kapan?
"Bisa dong!" jawab Naruto antusias.
"Oke baiklah akan aku coba." Sasuke menganggukkan kepalanya pelan lalu memperhatikan Naruto yang masih berada di atasnya sambil tersenyum.
"Sebenarnya pagi ini aku akan sarapan masakan yang kau buat atau kau yang akan menjadi sarapanku pagi ini?" tanya Sasuke yang baru sadar ternyata ia berada di bawah Naruto.
"Maksud kakak?" tanya Naruto tidak mengerti.
"Kau berada di atasku dan jangan bilang kau pagi ini sangat lapar hingga ingin memakan ku." jawab Sasuke dengan seringai tipis yang membuat Naruto mengeryit bingung karena tidak mengerti.
"Aku tidak mengerti." Naruto menggeleng pelan.
"Sedikit sulit untuk di jelaskan tapi bagaimana kalau kita praktekkan saja?" tawar Sasuke dengan seringainya semakin lebar dan sayangnya Naruto tidak melihatnya karena dia lebih memikirkan apa yang Sasuke tawarkan kepadanya barusan.
"Boleh." Naruto mengangguk pelan dan kembali melihat kearah Sasuke yang ada di bawahnya.
"Bagus." dan Sasuke pun langsung membalikkan keadaan dimana saat ini Narutolah yang ada di bawahnya.
"Itadakimashu."
"Kyaaaaa..."
.
.
.
Arigatou
.
Di saat Sasuke memakan sarapannya dengan tenang maka berbeda dengan Naruto yang sejak tadi memasang cemberut dan juga sesekali meringis karena permainan mereka tadi pagi yang hampir dua jam dan harus berhenti karena Naruto yang mulai merengek meminta pengampunan dari dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arigatou
FanficDibilang pembunuh, pembawa sial dan bodoh membuat Naruto tenggelam didalam kegelapan dan menjadi self-injury. Sasuke berjanji pada dirinya sendiri akan membuat Naruto menderita. SasufemNaru