Hiruk pikuk pesta ulang tahun dibawah sana membuat seorang gadis kecil berambut pirang hanya bisa menatap iri suasana yang ada disana. Kedua sapphirenya menatap seorang pria muda yang sedang bersalaman lalu mengobrol dengan rekan kerjanya kemudian memperkenalkan putra sulungnya yang akan mewarisi kerajaan bisnisnya nanti di masa yang akan datang.
Gadis kecil itu hanya bisa sambil mendekap boneka rubah, "Bi aku mau turun." katanya sambil mendongkkan kepalanya untuk menatap seorang wanita tua yang berdiri disampingnya.
Wanita tua itu hanya bisa menampilkan senyuman sendunya kepada gadis kecil yang menatapnya dengan penuh harap dan polos. "Maafkan aku nona muda, nona muda tidak boleh turun." katanya menyesal. Gadis kecil itu hanya mengangguk kecil sambil memperhatikan pesta yang berlangsung dari lantai atas. "Kalau aku main ke taman belakang boleh?" pintanya.
"Tentu saja nona muda." sahut wanita tua dengan senyum menenangkan.
Sementara itu seorang anak laki-laki menguap bosan melihat suasana pesta bahkan untuk tersenyum saja ia enggan. Ia terlalu malas untuk bergabung dengan orang-orang yang sebaya dengannya karena menurutnya mereka itu terlalu berisik dan lihatlah mereka hanya menganggu satu sama lain lalu tertawa.
"Sasu-chan, mau kue?" tawar Mikoto kepada putranya sedangkan Sasuke yang mendengarnya ingin memuntahkan makan siangnya.
"Bisakah kaa-san berhenti memanggil ku Sasu-chan?" tanya Sasuke tak suka.
Mikoto terkekeh geli mendengarnya lalu mengusap kepala Sasuke pelan.
"Selamat malam Fugaku, Mikoto." sapa Minato kepada dua sahabat baiknya.
Fugaku tersenyum kecil dan berjabat tangan dengan Minato lalu keduanya berpelukkan untuk sebentar kemudian Minato bersalaman dengan Mikoto.
"Dimana Itachi?" tanya Minato sambil memperhatikan sekitarnya untuk mencari putra sulung keluarga Uchiha.
"Dia sedang mengikuti olimpiade Tekwondo di Korea." jawab Fugaku dengan bangga.
Minato terkekeh pelan mendengarnya, "Sepertinya dia sangat menyukai bela diri." sahutnya.
"Ya begitulah, ini semua di sebabkan oleh gadis licik itu, putra ku akhirnya berubah. Itachi itu sukanya ikut eskul sains tapi sekarang eskul olahraga, ya ampun. Aku benar-benar kesal." timpal Mikoto geram.
"Biarlah Miko, kau tahu sendirikan kalau anak muda kalau sedang jatuh cinta itu akan seperti apa tapi nanti kita lihat saja sampai dimana cinta monyet itu akan dia pertahankan." sahut Minato.
"Oh ya dimana Naruto?" tanya Fugaku tiba-tiba membuat suasana di antara mereka hening seketika.
"Dikamar." jawab Minato pendek.
"Sasuke, mainlah bersama teman mu." kata Mikoto sambil mendorong punggung Sasuke untuk berjalan pergi.
"Apa sih kaa-san." gerutu Sasuke sebal dan akhirnya pergi juga dari dekat orang tuannya, "Memangnya aku anak kecil apa?" gerutunya pelan dan berjalan menuju pintu keluar karena terlalu malas untuk berada di dalam.
Sasuke berjalan keluar menuju taman sambil mengikuti jalan setapak yang mengarahkannya ke taman belakang rumah dimana dia bisa melihat sebuah kursi kayu yang ada di dekat kolam air mancur.
Beberapa tanaman hias memenuhi taman yang terlihat sederhana tapi menenangkan, Sasuke memilih untuk duduk di pinggir kolam air mancur sambil memperhatikan bulan yang malam ini terlihat begitu bulat berwarna kuning.
"Kunang-kunang kamu dimana?"
Sasuke menoleh kebelakang saat mendengar suara nyanyian seorang gadis kecil. Dan saat ia menoleh kebelakang, seorang gadis kecil bergaun biru muda yang terlihat imut di kenakannya, rambut pirangnya di biarkan tergerai di sebahu dan pita berwarna biru dongker menjadi bandonya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arigatou
Fiksi PenggemarDibilang pembunuh, pembawa sial dan bodoh membuat Naruto tenggelam didalam kegelapan dan menjadi self-injury. Sasuke berjanji pada dirinya sendiri akan membuat Naruto menderita. SasufemNaru