Hari ini adalah hari dimana Naruto pindah ke apartemen tempat Sasuke tinggal, apartemen ini bisa dibilang cukup dekat dengan gedung perusahaan The Uchiha Group tapi cukup jauh dari gedung sekolahnya. Setelah sarapan di mansion Uchiha mereka langsung pergi menuju apartemen Sasuke.
Sasuke saat ini entah pergi kemana setelah memberitahu dimana letak apartemen dan juga kode pintu agar Naruto bisa masuk. Tidak ada yang bicara saat mereka didalam mobil tadi dan Naruto tidak berharap juga dia akan hidup bahagia dan dia cukup sadar diri bahwa dirinya hanya akan merasakan penderitaan.
Naruto tersenyum getir lalu menghela napas dan mulai melangkahkan kakinya memasuki gedung tinggi dan mewah yang ada dihadapannya saat ini sambil menyeret kopernya.
Setelah menemukan pintu bernomor 1056. Naruto segera menekan beberapa tombol yang ada dipintu dan pintu itu langsung otomatis terbuka setelah kodenya masuk.
Naruto kembali menyeret kopernya masuk dan menutup pintu. Kata Sasuke kamarnya ada disamping kamar Sasuke dan tidak dikunci.
Naruto menghampiri sebuah pintu lalu mencoba untuk membukannya tapi tidak berhasil, itu berarti pintu ini adalah kamar Sasuke, jadi kamar dia ada disebalah kiri. Naruto kembali mencoba memutar kenop dan ternyata berhasil, pintunya tidak terkunci.
Naruto membuka pintu kamar itu lebar agar bisa melihat isinya.
Kamar yang tidak terlalu besar tapi nyaman untuk ditinggali.Hanya ada satu kasur untuk satu orang, meja nakas, meja belajar, lemari dan karpet berbulu dibawah disamping kasur.
Naruto menutup pintu kamarnya dan langsung saja membereskan semua pakaiannya didalam lemari.
Sejak Naruto masuk kedalam mobil hingga keluar dari mobil lalu masuk kedalam apartemen, Naruto sama sekali tidak berbicara, dirinya hanya mengangguk mengerti jika orang berkata pada dirinya.
Dia tidak tahu apa yang harus dia katakan kepada Sasuke maka dari itu dia diam.
Setelah semua pakaiannya beres, Naruto mulai membereskan buku-bukunya keatas meja hingga penuh termasuk laptopnya yang masih terlihat baru.
Naruto duduk diatas kasurnya dan mengelus bedcover bermotip hitam putih seperti papan catur. Selimutnya terasa lembut dan wangi. Warna kamar ini putih seperti salju dan karpet berbulu yang ada dibawah kakinya berwarna kuning keemasan.
Naruto terdiam dengan wajah melamun, kedua sapphirenya kosong menatap dinding kamar.
Lalu dia teringat kalau dia punya pr matematika yang harus diselesaikan. Nilai Naruto memang kecil kalau pelajaran kimia dan fisika tapi tidak dengan matematika. Nilainya sangat tinggi dan Naruto menyukai matematika. Yang Naruto suka dari kimia dan fisika adalah saat menghitung dan nilainya akan kecil jika itu soal teori. Naruto tidak mengerti teori kimia dan fisika.Naruto beranjak dari duduknya lalu mengahampiri meja belajar dan mulai mengerjakan prnya.
...
Kiba tertawa kecil mendengar perkataan Sasuke. Teman baiknya itu baru saja menikah tapi ekspresi yang Sasuke tunjukan saat ini sangat mirip seperti pria yang tidak mendapat jatah malam pertama. Tapi bagi Sasuke itu tidak masalah karena dia juga bukan perjaka. Dia bisa meniduri gadis atau wania manapun yang dia mau kecuali Sakura yang selalu di jaga kehormatannya dan untuk Naruto, dia tidak tahu.
"Sudahlah Sasuke, nikmati saja. Mungkin kau memang tidak di takdirkan bersama Sakura. Jangan memaksakan kehendak." Sasuke menggeram kesal mendengar perkataan Kiba barusan bahkan saat ini dia sudah mendelik tajam kearah Kiba.
"Aku hanya memberi saran." ujar Kiba saat mendapat delikan maut Sasuke.
"Saran mu tidak berguna sama sekali." balas Sasuke ketus.
Tok! Tok! Tok!
"Masuk!" seru Sasuke.
Pintu ruangan Sasuke terbuka dan sosok Sakura masuk. Sakura menatap Sasuke sekilas lalu membungkukan badan kearah Sasuke dan juga Kiba."Maaf pak, aku hanya ingin memberitahu jadwal bapak hari ini." ujar Sakura sambil menatap lantai tempat dia berpijak.
Kedua tangannya semakin erat memeluk map yang ada ditangannya.
"Hn." sahut Sasuke dingin seperti biasa.
"Siang ini bapak punya rapat bersama dewan direksi, sekitar pukul sebelas siang, lalu pukul satu siang bapak harus datang ke tempat proyek untuk mengecek seperti yang bapak inginkan kemarin, lalu sore..."
Sasuke hanya diam saja mendengarkan apa yang Sakura katakan. Terserah, kepalanya benar-benar pusing saat ini.Sasuke memijit pelipisnya pelan lalu suara pintu terbuka mengintrupsi Sakura untuk berhenti bicara dan menoleh kebelakang.
Sosok Itachi masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Pria itu tersenyum kepada Sakura dan Sakura membalasnya seraya membungkukkan badannya singkat lalu izin undur diri kepada Sasuke setelah apa yang dia katakan sudah selesai.
Sasuke hanya diam tapi mengangguk mengerti.
Itachi mendudukan dirinya disamping Kiba yang duduk berhadapan dengan Sasuke saat ini.
"Apa yang kau inginkan?" tanya Sasuke dingin tapi Itachi tidak peduli dengan gaya adiknya bicara.
"Bisakah kau membantuku?" Itachi nanya balik. Kedua mata Sasuke menyipit tak suka.
"Bantu apa?" tanya Sasuke tajam.
"Salah satu guru di Konoha International School harus cuti sebulan untuk berobat ke Singapura karena penyakitkannya."
"Lalu apa hubungannya dengan ku?" potong Sasuke.
"Dia sedang mencari guru Kimia pengganti, nah bukankah itu mata pelajaran kesukaan mu Sasuke, bagaimana kalau coba berbagi ilmu yang kau tahu kepada siswa di KIS." ujar Itachi.
"Tidak." tolak Sasuke.
"Kalau Sasuke mengajar lalu bagaimana dengan perusahaan?" tanya Kiba menimpali obrolan dua bersaudara itu.
"Kebetulan aku akan ada di Tokyo selama dua bulan. Aku bisa menganggantikannya. Dan oh ya Sasuke, Naruto juga sekolah disana, jadikan kau bisa mengawasinya." ujar Itachi lagi membuat sebelas alis Sasuke terangkat. "Sekolah itu milik Yahiko, ayolah Sasuke dia pernah menolong mu kan saat kau kualahan melawan geng Suna School dulu."
Sasuke menyeringai kecil tanpa Kiba dan Itachi sadari. Ini akan menarik, dia bisa membuat Naruto menderita di apartemen dan juga sekolah.
"Aku terima." jawaban Sasuke membuat Itachi tersenyum puas namun berbeda dengan Kiba yang menaruh curiga dengan apa yang Sasuke pikirkan saat ini, pasalnya dia tahu kalau Sasuke benci Naruto.
"Kau bisa mengajar mulai besok." ujar Itachi memberitahu dan Sasuke mengangguk mengerti.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arigatou
Fiksi PenggemarDibilang pembunuh, pembawa sial dan bodoh membuat Naruto tenggelam didalam kegelapan dan menjadi self-injury. Sasuke berjanji pada dirinya sendiri akan membuat Naruto menderita. SasufemNaru