13

5.1K 288 13
                                    

Naruto membuka kedua matanya saat kelisan masa lalu kembali berputar di dalam ingatannya dan sekarang dia ingat kejadian itu lagi setelah cukup lama ia lupakan.

Sasuke adalah teman pertamanya dan yang terluka karena dirinya.

Di gerakkannya pelan telapak tangannya untuk menyentuh dahi Sasuke dan disingkirkannya rambut emo yang menutupi sebagian wajah Sasuke sehingga ia dapat melihat bekas luka yang ada di dahi Sasuke.

Di elusnya pelan bekas luka itu bersamaan dengan air matanya yang mengalir. Seberapa banyak orang yang terluka karena dirinya? Ia terus bertanya kepada dirinya sendiri sehingga ia bingung dan diam karena tidak ada jawabannya.

Sasuke membuka kedua matanya saat merasakan elusan lembut di dahinya dan melihat Naruto sudah terbangun dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Kenapa kau menangis?"

"Kak Sasuke." panggilnya lirih.

"Hn."

"Aku yang membuat luka ini." ucapnya sendu dan masih mengelus luka Sasuke.

Sasuke meraih tangan Naruto dari dahinya dan di genggamnya erat. "Aku tahu." sahutnya lembut. "Kata ibukku, aku terluka karena menyelamatkan seorang gadis kecil." lanjutnya. "Dari mana ibu mu tahu?" Sasuke tersenyum kecil. "CCTV yang ada di rumah mu." jawabnya.

"Lalu kenapa kakak pergi dan gak mau main lagi sama Naru?" tanya Naruto dengan mata berkaca-kaca. "Apa karena aku sudah melukai kakak?" Sasuke menggelengkan kepalanya pelan. "Aku pergi keluar negeri beberapa hari setelah dirawat rumah sakit dan ibu memberitahu ku kenapa aku bisa di rumah sakit. Aku amnesia ringan dan aku tidak ingin pusing memikirkan hal yang sudah terjadi, maka dari itu aku melupakan semuanya karena tidak penting tapi satu hal yang aku lupakan sehingga aku menyesalinya."

"Apa?"

"Gadis kecil bermata biru yang berlari ditengah malam hanya untuk mencari kunang-kunang, aku selalu berusaha untuk mengingatnya sehingga kepala ku terasa berdenyut sakit, aku pasrah dan melupakan hal tersebut karena aku yakin kalau seseorang yang berusaha aku ingat namanya dan wajahnya belum tentu akan mengingat diriku."

Setetes air mata Naruto akhirnya meluncur begitu saja dari sudut matanya karena mendengarkan penjelasan Sasuke. "Maafkan aku." ucap Sasuke pelan sambil mengeratkan pelukkannya.

"Apakah kakak mencintai wanita lain dan terpaksa menikah denganku?"

"Aku memang mencintai wanita lain dan terpaksa menikah dengan mu tapi setelah mengetahui semua tentang mu, aku berusaha untuk bisa menghibur mu, ku rasa aku mulai mengerti akan dirimu. Aku tidak tahu Naruto, karena perasaan itu muncul begitu saja di dalam hatiku."

"Apakah kakak mempunyai anak dari wanita yang kakak cintai?"

Mendengar pertanyaan Naruto barusan membuat Sasuke melonggarkan pelukkannya dan menatap dua manik biru di hadapanya. "Apa maksud mu?" Naruto memalingkan wajahnya dari hadapan Sasuke. "Aku melihat kakak masuk ke resto tradisional bersama dengan wanita cantik dan anaknya dan wanita itu mencium kakak lalu memanggil kakak ayah untuk anaknya."

Sasuke mendengus sebal karena menyadari kesalahannya kemudian ia menarik pelan ujung dagu Naruto dengan ibu jarinya untuk kembali menatapnya. "Lihat aku." titahnya dan gadis itu menurut saja.

"Wanita itu memang wanita yang aku cintai di masa lalu tapi dia mengkhinati diriku dengan berselingkuh dengan orang yang aku cintai kemudian ia menghilang begitu saja. Dan setelah beberapa tahun, dia pun kembali untuk menghancurkan kehidupan rumah tangga kita dan perusahaan yang sudah aku bangun dengan susah payah atas perintah orang yang sudah menghamilinya dengan memanfaatkan putrinya yang wanita itu asuh dan wanita itu takut kalau pria itu akan memisahkan dirinya dengan anaknya maka dari itu dia melakukan semua itu dan aku mengikuti permainannya karena aku juga sedang membuat rencana untuk menghancurkan orang itu."

ArigatouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang