"Aku menyerah Yunho-ya..." Ucap Jongdae sambil menundukkan kepalanya."Kau tidak boleh menyerah, aku yakin bahwa Wonwoo akan sembuh dari sakit nya."
"Aku bingung, apa yang harus kulakukan untuk kesembuhan Wonwoo, aku sudah tidak bisa lagi melihat dia setiap hari kesakitan.." Jongdae mengucapkan kalimat itu dengan putus asa.
"Aku akan membantumu untuk mecarikan donor hati untuk Wonwoo atau perlu aku akan membantumu mencarikan dokter spesialis untuk Wonwoo berobat."
"Gomawo Yunho-ya.."
Sementara itu di dalam ruang rawat Wonwoo.
Wonwoo telah selesai diperiksa oleh Kyuhyun, kini ia sedang tidur ditemani oleh Seungcheol, sedangkan Eunha ia duduk di sofa dengan Yerim dan juga Joohyun.
"Bagaimana kabarmu Eunha-ya ?." Tanya Joohyun kepada Eunha, yang sedari tadi terdiam.
"Aku baik ahjumma.." Eunha menjawabnya dengan sedikit senyuman.
"Eunha-ya ahjumma hanya akan memberitahukan alasan mengapa kedua orang tuamu menjodohkan mu dengan Wonwoo pada saat itu.."
"Memangnya kenapa ahjumma ?."
"Tapi sebelumnya ahjumma mohon untuk tidak marah kepada kedua orang tuamu dan Wonwoo, ahjumma rela jika kau marah kepada ahjumma, tapi ahjumma mohon jangan marah atau bahkan benci kepada Wonwoo." Eunha hanya mengangguk.
"Sebenarnya yang merencanakan perjodohan ini adalah ahjumma, ahjumma hanya ingin melihat Wonwoo bahagia, ahjumma hanya ingin melihat Wonwoo menikah dan hidup bahagia dengan wanita pilihannya sebelum Wonwoo pergi.." Joohyun menceritakannya dengan mata berkaca-kaca.
"Chakkaman ahjumma, mian aku tidak mengerti apa yang ahjumma bicarakan."
"Wonwoo sakit parah Eunha-ya, umurnya tidak akan lama lagi dan ahjumma ingin sekali mengabulkan permintaan Wonwoo sebelum ia pergi."
"Sa...sa..sakit ?, tapi kelihatannya Wonwoo baik-baik saja, atau jangan-jangan kalian semua membohongiku agar aku merubah pikiranku untuk menerima perjodohan ini ?."
"Ani Eunha-ya, yang ahjumma ucapkan adalah salah satu keinginan Wonwoo, tapi ahjumma tidak memaksa jika kau ingin percaya atau tidak, itu semua terserahmu Eunha-ya, yang terpenting sekarang ahjumma sudah menjelaskan alasan mengapa ahjumma memilih mu sebagai calon Wonwoo." Joohyun menangis dipelukan Yerim. Yerim menatap putrinya dengan tatapan tajam.
Seungcheol yang melihat Joohyun menangis ia memutuskan untuk menghampiri eommanya sambil mengusap pelan punggung ibunya, setelah itu ia mengajak Eunha keluar dari ruangan tersebut.
Sementara itu Woozi dan Mingyu tidak sengaja bertemu di salah satu toko kue didekat rumah mereka.
"Annyeong Mingyu-ya.." Sapa Woozi, tapi Mingyu pura-pura tidak mendengar sapaan Woozi.
"Mingyu-ya kau tidak pergi menjenguk Wonwoo ?." Mingyu langsung mengalihkan pandangannya kepada Woozi. Mingyu memasang wajah bertanya.
"Wonwoo ia dirawat seminggu yang lalu di Seoul Hospital, keadaannya drop itu yang dikatakan Seungcheol hyung kepadaku." "Apa kau ingin menjenguknya, jika kau berminat bagaimana jika kita menjenguknya bersama ?."
"Hmm, baiklah aku akan ikut denganmu."
"Baiklah chakkaman aku akan membeli kue kesukaan Wonwoo dulu sebaiknya kau tunggu saja di dalam mobilmu."
Tak berapa lama Woozi keluar dari toko kue tersebut dan masuk kedalam mobil milik Mingyu yang sudah terparkir rapi di depan toko tersebut.
Di dalam mobil hanya ada keheningan yang menemani mereka berdua sampai suara Woozi memecahkan keheningan teesebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me [ ✔ ]
FanfictionJung Eunha yang sangat mencintai Mingyu begitu pun dengan Mingyu ia sangat menyukai Eunha. Sementara itu Eunha tidak tahu bahwa Wonwoo sangat mencintai dia. Dan Mingyu menyesal karena telah membenci sahabatnya.