Begin

1.2K 85 0
                                    

Terlihat cukup ramai di kediaman keluarga Jeon, disana terlihat ramai karena ada Woozi yang sedang menemani Wonwoo.

"Uri Wonwoo, chukkae kau sudah lulus." Seungcheol berlari ke arah sang adik dan langsung memeluknya. Wonwoo membalas pelukan sang kakak ia terlihat senang hari ini meskipun hatinya sedikit sakit dengan kejadian tadi di sekolah.

"Gomawo hyung.."

"Ah Wonwoo kau akan melanjutkan di universitas mana ? Apa kau akan masuk ke universitas yang sama dengan hyung ?."

"Molla hyung, sepertinya aku tidak akan melanjutkan kuliahku dulu, eomma bilang aku harus fokus untuk kesembuhanku." Wonwoo tersenyum kearah Jeonghan, Seungcheol menanggapi sang adik dengan mengusap pelan rambut Wonwoo.

"Woozi-ya, kau akan melanjutkan sekolahmu dimana ? Hyung dengar kau akan melanjutkan sekolahmu ke luar negeri ?."

"Molla hyung, tapi jika di pikir-pikir lebih baik aku melanjutkan sekolahku di korea saja, aku tidak mau ke luar negeri."

"Wae ? Bukankah itu kesempatan bagus ?." Tanya Wonwoo, ia merasa aneh dengan sahabatnya itu lebih memilih melanjutkan sekolahnya di korea dibandingkan luar negeri.

"Aku yakin pasti nanti disana aku akan kesepian Wonwoo-ya, aku malas untuk beradaptasi lagi dan aku juga malas jika aku harus berkomunikasi menggunakan bahasa asing, kau tahu kan jika aku lemah dalam pelajaran bahasa inggris ?."

"Tapi kan Woozi-ya apa bedanya kau juga harus beradaptasi lagi jika kau masuk universitas ?."

"Setidaknya disini beda Wonwoo-ya, jika aku masih sekolah dinegara ini setidaknya aku tidak harus menggunakan bahasa asing."

Saat mereka sedang asik mengobrol, Joohyun memanggil Seungcheol untuk menemuinya dikamar.

"Seungcheolie!!" Teriak Joohyun dari arah kamar.

"Ne eomma.." Seungcheol membalas teriakan sang ibu.

"Kemarilah.." Seungcheol menghamipiri kamar orang tuanya, ketika Seungcheol masuk ia kaget melihat keadaan Joohyun dengan mata sembab sambil memegang sebuah amplop ditangan kanannya.

"Wae geurae eomma ? Mengapa eomma menangis ?." Seungcheol dengan segera menghampiri sang ibu dan memeluk ibunya. Joohyun tidak menjawab pertanyaan Seungcheol ia membalas pelukan anak sulungnya dan menangis di pundak Seungcheol.

"Apa yang harus eomma lakukan Seungcheollie ?." Tanya Joohyun kepada anak sulungnya, Seungcheol bingung dengan pertanyaan ibunya.

"Maksud eomma ?."

"Eomma hanya ingin melihat Wonwoo bahagia dengan wanita yang dicintainya, sebelum Wonwoo pergi meninggalkan kita, tapi eomma tidak bisa melakukan apa-apa."

"Apa yang eomma katakan eoh ? Wonwoo tidak akan meninggalkan kita, ia akan sembuh eomma." Seungcheol melepas pelukan ibunya dan menatap ibunya.

"Eomma menemukan amplop ini di atas meja kerja appamu dan kau tau ? Isi amplop ini memberitahukan bahwa Wonwoo akan segera meninggalkan kita Seungcheollie." Joohyun kembali menangis. Seungcheol merasa sedikit beruntung karena kamar kedua orang tua itu kedap suara.

"Maksud eomma ?."

"Kau mau kan menemani eomma untuk menemui Cho euisa ?."

"Geureom eomma, kapan eomma akan menemui Cho euisa ?."

"Sekarang, antar eomma ke rumah sakit, eomma ingin meminta penjelasan tentang isi surat ini kepada Cho euisa."

Joohyun dan Seungcheol pergi kerumah sakit setelah sebelumnya berpamitan kepada Wonwoo, kebetulan Woozi sedang berada di kediaman keluarga Jeon, jadi Joohyun dan Seungcheol tidak merasa khawatir Wonwoo berada dirumah.

Don't Leave Me [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang