Keesokan harinya,Woozi terus mencari keberadaan Eunha di kampus, ia bahkan rela meninggalkan jam pelajarannya hanya untuk mencari Eunha. Bahkan Mingyu yang melihat Woozi seperti orang yang sedang kesal memutuskan untuk mengikuti kemana dan apa yang dilakukan Woozi.
Woozi melihat Eunha sedang duduk di bangku taman, terlihat mata wanita itu sembab."Puas kau ?! Membuat Wonwoo sekarat ?! Selamat ucapanmu kemarin sudah terkabul bahkan kau sudah berhasil membuat semua keluarga Wonwoo tertekan." Woozi mengucapkan kalimat itu dengan nada sangat dingin.
"Apa maksudmu ?."
"Tidak kusangka, ternyata kedua sahabatku menyukai wanita sepertimu, kau sangatlah pintar dalam hal acting ternyata. Kau senang kan telah membatalkan perjodohan mu dengan Wonwoo dan juga kau senang kan telah membuat Wonwoo koma dan kembali dihadapkan dengan kematian ?." Woozi masih berucap dengan nada sangat amat dingin.
Mingyu yang berada dibelakang pohon, kaget mendengar ucapan Woozi. Wonwoo koma, dan Eunha membatalkan perhodohannya.
"Kau wanita yang sangat jahat, semoga kau senang dengan kehidupanmu di masa depan dan kuharap kau tidak terus merasa bersalah ataupun menyesal karena telah menyia-nyiakan lelaki seperti Wonwoo." Woozi pergi meninggalkan Eunha, ia harus segera pergi kerumah sakit. Ia tidak mau membuat sahabatnya kesepian.
Seperginya Woozi, Mingyu datang dan menghampiri Eunha dengan tatapan tidak percaya.
"Aku sudah mendengar semuanya, mengapa kau membatalkan perjodohanmu ? Apa semua itu karena hubungan kita ?." Mingyu berkata tidak kalah dingin dengan nada bicara Woozi sebelumnya.
"Aku mencintaimu Mingyuie, aku tidak akan pernah mau meninggalkanmu dan berpaling kepada lelaki yang tidak aku cintai."
"Lalu apa kau pikir aku merasa senang karena kau telah membatalkan perjodohan ini ? Tidak sama sekali Eunha-ya, kau sudah membuat sahabatku terbaring lemah seperti beberapa minggu yang lalu."
"Mereka membohongimu Mingyuie, Wonwoo ia tidak sakit sama sekali ! Mereka berbohong ! Aku korban disini Mingyuie, kau percaya padaku kan ?."
"Tidak sama sekali." Mingyu pergi meninggalkan Eunha dan menysul Woozi yang sudah pergi beberapa menit yang lalu.
Eunha ia terpaku dengan ucapan mantan kekasihnya itu. Liquid bening telah menetea dari kedua mata Eunha. Ia menangis lagi hari ini."Kalian semua jahat ! Hanya Wonwoo yang ada dipikiran kalian ! Kalian semua egois ! Aku disini hanyalah korban, mengapa kalian tidak percaya kepadaku ?." Batin Eunha.
Sementara itu Woozi, ia terus saja berjalan ke arah ruang rawat Wonwoo yang berada di lantai empat. Ruang ICU adalah ruangan yang paling ditakuti oleh Woozi. Saat Woozi tiba di depan ruang rawat Wonwoo, ia melihat Seungcheol dengan seorang wanita yaitu Jennie. Seungcheol hanya bisa menatap lantai rumah sakit dengan tatapan kosong. Sedangkan Jennie ia hanya dapat mengusap punggung Seungcheol pelan.
"Seungcheol oppa, sebaiknya oppa pulang lalu istirahat, sejak semalam oppa tidak tidur sama sekali."
"Aku tidak akan pergi meninggalkan Wonwoo, ia pasti akan merasa kesepian ketika nanti ia bangun tidak ada siapapun dihadapannya."
"Bagaimana jika oppa sakit ? Pasti Wonwoo pun akan sangat sedih."
"Aku sudah terlanjut membenci wanita yang telah membuat Wonwoo seperti ini."
"Tidak baik jika oppa membenci seseorang seperti ini."
"Wanita itu telah membuat Wonwoo, adikku kembali dalam keadaan sekarat. Aku tidak bisa melihat adikku terus terbaring didalam sana, ia pasti sangat kesakitan." Seungcheol berdiri dan menatap Wonwoo yang sedang terbaring didalam ruangan tersebut. Sejak semalam Kyuhyun, dokter pribadi keluarga Jeon tidak mengizinkan siapapun masuk termasuk kedua orang tua Wonwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me [ ✔ ]
FanficJung Eunha yang sangat mencintai Mingyu begitu pun dengan Mingyu ia sangat menyukai Eunha. Sementara itu Eunha tidak tahu bahwa Wonwoo sangat mencintai dia. Dan Mingyu menyesal karena telah membenci sahabatnya.