"Ahjuma saya sudah memikirkan keputusan saya dengan bulat bahwa saya...."Joohyun yang sedang duduk berhadapan dengan Eunha, menunggu jawaban dari mulut Eunha.
"Saya.. Akan menerima perjodohan ini." Jawab Eunha pelan. Joohyun membulatkan matanya,menatap Eunha dengan pandangan tidak percaya.
"Benarkah ? Kau menerima perjodohan ini ?." Joohyun bertanya kepada Eunha dengan tidak percaya, bahwa gadis dihadapannya ini telah menerima perjodohan ini, bahkan Eunha sudah menolak perjodohan ini berkali-kali.
"Ne ahjuma." Eunha mengangguk, meng-iyakan keputusannya dan juga membenarkan pernyataannya.
Joohyun memeluk Eunha sebagai ucapan terima kasih karena Eunha telah mau menerima perjodohan yang telah direncanakannya untuk membahagiakan anak bungsunya "Gomawo Eunha-ya, akhirnya kau bersedia menerima perjodohan ini."
Eunha membalas pelukan Joohyun "Ne Ahjuma, cheonma."
"Maafkan aku Mingyuie, aku harus menerima perjodohan ini karena aku tidak ingin membuat kedua orang tuaku kecewa." Batin Eunha, tanpa Joohyun sadari Eunha telah menangis dalam diam di pelukan Joohyun.
Pada malam harinya keluarga Eunha telah pulang ke rumah mereka dan memutuskan untuk berbincang-bincang di ruang keluarga sambil menikmati beberapa potong kue dan juga beberapa gelas teh.
"Eunhannie, apa benar kau menerima perjodohan ini ?." Tanya Yerim kepada putrinya yang sedang tiduran di pahanya.
"Hmm, aku menerima perjodohan ini karena aku tidak ingin mengecewakan eomma dan appa." Jawab Eunha, ia terlihat masih fokus kepada telepon genggam yang sedang ia pegang.
"Gomawo Eunhannie, eomma harap kau dapat mencintai Wonwoo dan hidup bahagia membangun rumah tangga yang bahagia." Harap Yerim kepada putri bungsunya itu.
"Appa dan eomma telah merencanakan pertunangan kalian." Ucap Yunho, sambil mengambil segelas teh miliknya yang berada di atas meja.
"MWO ?!!" Eunha langsung terduduk di atas sofa.
"Ne, kau akan bertunangan dengan Wonwoo bulan depan, jadi persiapkan dirimu Eunha-ya." Yunho menjelaskan detail acara pertunangan putrinya dan putra sahabatnya, Jongdae.
"Appa..apakah tidak terlalu cepat ? Bahkan aku belum berbicara dengan kekasihku, dan juga aku belum dekat dengan Wonwoo."
"Appa yakin Wonwoo adalah anak yang baik, ia pasti akan menjagamu Eunha-ya."
"Tapi appa.."
"Sudahlah sebaiknya kau istirahat dan temui Wonwoo besok di rumah sakit, kau harus membiasakan diri dekat dengan calon suamimu." Ujar Yunho, ia pergi meninggalkan ruang keluarga menuju kamarnya bersama sang istri.
"Huufftt, aku harus bagaimana ? Apa Mingyu tidak akan marah ?." Batin Eunha. "Ah! Molla, lebih baik aku tidur dan pergi menemui Mingyu besok." Eunha pergi berlalu meninggalkan ruang keluarga.
Sementara itu dikediaman keluarga Kim. Kini namja yang memiliki kulit tan sedang terduduk diatas ranjang berukuran King size nya. Ia terlihat sedang memikirkan sesuatu.
"Apa benar Wonwoo sakit ? Mengapa aku masih tidak percaya dengan ucapan Joohyun ahjuma dan juga Woozi ?." Mingyu sedang tidur terlentang sambil menatap langit-langit kamarnya. "Dan kenapa harus Eunha yang Wonwoo sukai ? Mengapa tidak wanita lain saja yang ia sukai ?!."
Mingyu, ia masih tidak percaya apa yang telah terjadi belakangan ini, dimulai dari alasan Wonwoo pindah ke New York sebelas tahun yang lalu, hingga perjodohan yang dilaksanakan oleh keluarga Wonwoo dan juga keluarga Eunha. Ia sungguh bingung dengan semua keadaan yang terjadi, apa ia harus percaya pada semua alasan yang telah Joohyun jelaskan atau bahkan tidak. Dan juga apa ia harus merelakan Eunha untuk Wonwoo ?. Sudah pusing memikirkan itu semua, Mingyu ternyata telah terlelap dalam tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me [ ✔ ]
FanficJung Eunha yang sangat mencintai Mingyu begitu pun dengan Mingyu ia sangat menyukai Eunha. Sementara itu Eunha tidak tahu bahwa Wonwoo sangat mencintai dia. Dan Mingyu menyesal karena telah membenci sahabatnya.