BROTHERS [COMPLETED]

BROTHERS Part 17

 Brothers

Main Cast : Kim Myungsoo I Bae Suzy I Kim Woo Bin

Other Cast : Roxanne Cho (Cho Chae Won) I Choi Minho I Lee Ji Eun I Jang Woo Young

Genre : Sad, Angst, Romance

Length : Chaptered

Poster & Storyline : Rosaliaaocha

**

What will you Choose, Destiny or Love?

**

Ep. 17 : Just For You

**

Pagi yang baru menyapa Suzy. Setelah apa yang terjadi kemarin, dia benar-benar seperti hidup kembali. Meski dia masih sedikit trauma, namun perasaan dan kondisinya sudah jauh lebih baik.

"Ji-ya, kau sudah bangun?"

Suara ibu-nya terdengar dari luar kamar. Dia menyahut. Meminta ibu-nya untuk masuk.

"Eomma..."

"Ayo sarapan, appa-mu sudah menunggu di bawah."

"Tunggu aku cuci muka dulu."

Ny. Bae mengangguk sambil tersenyum. Lantas dia meninggalkan Suzy. Membiarkan anak gadisnya itu kembali mengumpulkan nyawa juga bersiap untuk sarapan bersama. Mungkin ini kali pertamanya setelah sekian lama Suzy sarapan bersama kedua orangtuanya. Selama ini dia hanya bersama Ji Eun. Dan dia cukup merindukan suasana ini.

"Sepertinya aku tidak akan kembali ke apartemen eonnie lagi." Gumam Suzy dan bangun dari tempat tidurnya menuju kamar mandi.

**

Woobin pun baru saja bangun dari tidur panjangnya. Pikirannya sudah lebih baik dari semalam. Setidaknya, dia bisa berlega hati lantaran tak membuat sebuah kesalahan besar lagi seperti dahulu.

"Myung-ah cepat bangunkan kakakmu."

Sayup-sayup Woobin mendengar suara seorang wanita dari luar kamarnya. Suara yang sedbenarnya tak asing baginya. Sebelum dia benar-benar bangun dan mencari tahu siapa gerangan, pintu kamarnya terbuka. Seorang pria muncul dari sana dengan melongokkan kepalanya di ambang pintu.

"Hyung, kau sudah bangun?"

Kim Myungsoo, sang adik sekaligus mantan rivalnya, yang membangunkan Woobin. Pria itu menghampiri Woobin dengan sebuah senyuman lebar. Seolah tak pernah terjadi apapun kemarin. Padahal luka di wajah mereka masing-masing belum sembuh benar.

"Myung? Kau di sini?"

"Hmm... memang harusnya di mana? Karena kau mengusirku sebelumnya aku jadi tidak punya tempat tinggal, hyung. Beruntung semalam eomma meminta manajer hotel untuk membukakan pintu apartemenmu. Hahaha... kalau tidak aku dan eomma tak tahu akan tinggal di mana lagi." Jelas Myung. "Eomma sudah menunggu kita sarapan. Akhirnya kita bisa sarapan dengan makanan yang bergizi, hyung. Ppali-ppali!"

Woobin mengerjapkan matanya. Masih tak percaya sang adik ada di hadapannya setelah apa yang terjadi kemarin. Apa ini mimpi? Atau kemarin-kah yang mimpi? Woobin berharap hal kemarin-lah sebuah mimpi.

"Aku cuci muka dulu. Sudah sana duluan!" Pekik Woobin mengusir Myungsoo pergi dari kamarnya.

"Iya-iya."

Myungsoo berbalik pergi dan segera menutup pintu kamar Woobin kembali. Woobin menghela nafasnya kasar. Hidupnya kembali seperti biasa. Seolah semua badai telah berlalu dan hati nya yang semula penuh dendam juga amarah telah jernih kembali. Dia sadar dengan cepat karena adiknya. Apa yang dia lakukan semata-mata adalah perbuatan konyol saja. Sudah tahu wanita yang dikejar-kejarnya itu sama sekali tak mencintainya, buat apa dia terus memaksanya?