Aidan menyeringai pada putra sulungnya, "kenapa terlambat datang?"
Ale diam tak menjawab. Ia yakin, pasti ayahnya sudah bisa menebak kenapa dirinya dan Shera datang terlambat. Dirinya memilih memperhatikan istrinya yang sedang duduk bersama Carmila dan Marina, entah apa yang mereka bicarakan. Ada perasaan bersalah melihat wajah Shera sedikit pucat dan nampak lelah. Sudut bibirnya terangkat membentuk senyum, mengingat pertaruhan yang sudah mereka lalui.
"Kenapa senyum-senyum sendiri?" Aidan pura-pura heran, padahal dalam hati ia menertawakan putra sulungnya itu. Ck! Disuruh nikah dari dulu, jawabannya muter-muter! Giliran dipaksa nikah, baru juga sehari, sudah sinting dia. Tau rasa kan?
Ale gelagapan karena ketahuan sang Ayah sedang senyum sendiri. Ia melirik sang ayah. Kesal. "Kata ayah, Ale sudah bebas?!"
Aidan ngakak, "Ayah cuma tanya, kenapa jadi sensitif sekali..."
***
Sebagian part sudah dihapus. Jika ingin lanjut membaca, silahkan berkunjung ke Dreame.
Ketik saja 'Tawanan Aleron', pasti muncul kok. Jangan lupa difollow ya... ^_^Ini link-nya : https://m.dreame.com/novel/1645289216-tawanan-aleron
KAMU SEDANG MEMBACA
Tawanan Aleron (TAMAT Innovel)
RomanceDalam kebingungan karena sang ayah mengalami pendarahan hebat di kepala akibat kecelakaan kerja, Shera Tama gadis berusia 17 tahun itu terpaksa menawarkan kedua ginjalnya kepada pihak rumah sakit sebagai kompensasi biaya perawatan sang ayah karena p...