Ale berdiri kaku di tempatnya, ia tetap memasang wajah datar dan kakunya sekalipun menyalami para tamu. Berbeda dengan Shera yang tersenyum sopan dan ramah kepada siapapun yang memberi selamat kepadanya. Ale melirik Shera, gemas. Mengapa istrinya itu ramah kepada semua laki-laki? Belum lagi baju pengantinnya yang terbuka, membuat Ale ingin menyeretnya ke tempat tidur dan mengikatnya disana. Plak! Sadar Ale, acara resepsi masih lama, nanti puas-puaskan ketika bulan madu.
Shera tersenyum kepada setiap tamu sembari mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan doa yang mereka berikan. Tidak lagi terlihat wajah pucatnya, ia malah kelihatan sangat segar. Obat dari Ayah Aidan memang manjur. Dua kali minum, Shera merasa jauh lebih baik dan pendarahannya pun sudah berhenti. Ia melirik Ale yang sejak tadi memperhatikannya.
"Kenapa terus melihat seperti itu?"
"Tidak ada." jawab Aleron datar, "aku hanya heran, mengapa hidungmu bisa begitu bulat seperti badut."
***
Sebagian part sudah dihapus. Jika ingin lanjut membaca, silahkan berkunjung ke Dreame.
Ketik saja 'Tawanan Aleron', pasti muncul kok. Jangan lupa difollow ya...
^_^https://m.dreame.com/novel/1645289216-tawanan-aleron
KAMU SEDANG MEMBACA
Tawanan Aleron (TAMAT Innovel)
RomanceDalam kebingungan karena sang ayah mengalami pendarahan hebat di kepala akibat kecelakaan kerja, Shera Tama gadis berusia 17 tahun itu terpaksa menawarkan kedua ginjalnya kepada pihak rumah sakit sebagai kompensasi biaya perawatan sang ayah karena p...