"Kau mencuri keperjakaanku?" Ale bertanya dingin, padahal sesungguhnya ia ngakak dalam hati.
"Apa?!" Shera terkejut, "bukankah di sini aku korbannya?" Shera menjawab sengit. Air matanya mulai bercucuran.
"Kau yang terus meminta tolong padaku! Menurutmu apa yang harus kulakukan!" Bentak Ale, "justru karena menolongmu, aku kehilangan kesucianku." Ale mengatakan dengan nada kesal.
Shera menghentikan isak tangisnya. Ia menatap Ale cengo seraya berkedip beberapa kali, bingung. "Maaf," ucap Shera akhirnya. Mungkin memang dirinya yang salah.
"Apa dengan maaf, bisa mengembalikan kesucianku?" Ale mendengus.
"Lalu aku harus bagaimana?" Shera bertanya putus asa. Ia pun sangat menyesali kebodohannya. Shera ingat jika semalam memang dirinya yang terus merayu dan memohon pada Ale untuk menyentuhnya dimana-mana. Ya Tuhan, apa yang terjadi padanya semalam?
"Kau harus bertanggung jawab!" bentak Ale.
"Iya, aku akan bertanggung jawab." Shera menunduk, "tapi, bagaimana caranya?"
"Jika dia menginginkan, kau harus bersedia memenuhinya."
"Apa?!" Shera membelalak, "itu tidak mungkin."
"Lalu harus meminta pada siapa, jika kau pelakunya?" Ale mendelik.
Shera diam beberapa saat. Berpikir.
"Baiklah." Shera menjawab dengan suara serak, menahan malu juga tangis. Matanya berkaca-kaca.
***
Sebagian part sudah dihapus. Jika ingin lanjut membaca, silahkan berkunjung ke Dreame.
Ketik saja 'Tawanan Aleron', pasti muncul kok. Jangan lupa difollow ya... ^_^Ini link-nya : https://m.dreame.com/novel/1645289216-tawanan-aleron
KAMU SEDANG MEMBACA
Tawanan Aleron (TAMAT Innovel)
RomansDalam kebingungan karena sang ayah mengalami pendarahan hebat di kepala akibat kecelakaan kerja, Shera Tama gadis berusia 17 tahun itu terpaksa menawarkan kedua ginjalnya kepada pihak rumah sakit sebagai kompensasi biaya perawatan sang ayah karena p...