In Baekhyun's Eyes...
Salah. Ini benar-benar salah.
Aku tak seharusnya memberitahu gadis ini tentang namaku. Dan menyetujui keinginannya untuk membawaku keluar dari istana.
Tapi ia... tak bisa ditolak.
Tanpa sadar ia membuatku begitu sulit menyembunyikan apa yang ingin aku ekspresikan. Mengapa? Karena aku mempercayainya? Karena ia mungkin bisa kupercaya? Entah. Aku bahkan tidak bisa menolak keputusan yang diambilnya.
Ya. Disinilah aku sekarang, berdiri kaku diantara manusia. Tanpa jubahku, tanpa mereka tahu bahwa aku seorang vampire. Chunhee membawaku keluar dari ruang bawah tanah yang jadi persembunyian kami tadi. Dan seperti yang kukatakan, aku tak bisa menolaknya.
Firasatku berulang kali memperingati, kalau Chunhee mungkin akan membawa masalah bagiku. Tapi ego justru memaksaku untuk menuruti sarannya, mengikuti kemana ia pergi. Tidakkah aku terlihat begitu bodoh sekarang?
"Siapa yang bersamamu Chunhee-ah?" seorang pemuda bertanya pada Chunhee, membuat Chunhee menatapku sejenak, dan memandang pemuda itu lagi.
"Menurutmu dia siapa, Hanbin-ah?" Chunhee balik bertanya, sepertinya gadis itu bingung untuk menyebutku seorang vampire, seorang pangeran dari istana ini, seorang yang sudah menandainya, atau mungkin ia akan berbohong pada orang-orang ini bahwa aku adalah seorang ma—
"Apa kau bertemu dengannya di luar istana ini Chunhee-ah? Dia berhasil kabur dari cekalan vampire kejam mana?"
Aku menoleh ke arah sumber suara.
"Bukan begitu Chanwoo-ya." ucap Chunhee, ia masih sibuk menimang-nimang lempengan besi—heran sekali a repot-repot melakukannya sambil memandang ke arahku—sementara menyahuti pertanyaan pemuda bernama Chanwoo itu.
"Lalu?" dua pemuda bernama Hanbin dan Chanwoo itu menatapku bergiliran, memperhatikan penampilanku dari atas sampai bawah. Seolah mencari bukti bahwa aku orang jahat.
Hey, apa mereka menganggap vampire jahat?
Tatapanku melebar saat salah satu dari mereka melangkah mendekatiku. Sontak, aku sadar jika mereka tengah berusaha memastikan identitasku. Apa aku manusia, atau seorang vampire.
"Bisa kau buka mulutmu? Kami harus pastikan kau benar-benar manusia."
Oh ayolah, mereka bercanda? Bukankah kilat keperakan di mataku sudah cukup jadi bukti bahwa aku bukan manusia? Mengapa mereka masih menanyakan hal bodoh seperti itu? Tapi tunggu, jika mereka melihat kilat keperakan yang ada di kedua mataku, sudah pasti mereka tidak akan bereaksi setenang ini.
Apa ritual yang kulakukan dengan Chunhee tidak membuat kami berdua 'berbeda' secara spesifik tapi menjadi sedikit berbeda saat manusia atau vampire lain melihat kami? Seperti yang terjadi saat ini?
"Kau mau mati?" entah sejak kapan lempengan besi yang tadi sibuk ditimang Chunhee sudah teronggok di atas meja kayu tua yang ada di dekat kami. Sekarang, Chunhee berdiri di belakang dua orang itu, dengan cukup keras memukul bagian belakang kepala mereka dengan telapak tangannya.
Walaupun tinggi Chunhee hanya sampai di bahu dua pemuda itu, tapi mereka tampak seolah tak ingin membantah Chunhee, atau melawannya. Apa sebenarnya kelebihan gadis ini hingga ia begitu berbeda?
"Aku hanya ingin memastikan saja!" ucap pemuda bernama Chanwoo itu dengan nada kesal. Ia kemudian bergerak mengusap-usap kepalanya sendiri sementara tatapannya ia tujukan pada Chunhee.
"Lagipula, kemana kau semalam? Aku melihatmu mengendap-endap keluar dari rumah." pemuda bernama Hanbin itu lagi-lagi berucap. Ia tidak tampak kesakitan karena tindakan Chunhee tadi, tapi masih mempertanyakan kemana Chunhee pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPRINGFLAKES [finished]
Vampire*some chapter are privated (random private) *to read the privated chapter: follow this account, logout ur account and relogin Jika dunia tidak lagi berpihak pada manusia, bagaimana manusia bisa bertahan? Keadaan mungkin sudah berbalik, karena sekara...