In Baekhyun's Eyes...
Manusia terkadang menyimpan perasaan konyol, yang membuat mereka terlihat menggelikan juga. Kadang-kadang, perasaan itu mengubah mereka, membuat manusia tak lagi mengingat ambang batas perilaku normal yang seharusnya mereka jaga dan lakukan ketika berhadapan dengan orang lain.
Tapi, perasaan itu juga lah yang membuat mereka menjadi 'manusia' dan membedakan mereka dengan makhluk lainnya di muka bumi. Karena mereka masih memiliki perasaan terhadap sesamanya, baik itu kepedulian, sekedar rasa kasihan, kecemburuan dan marah, rasa iri dengki, maupun perasaan yang disebut sebagai kasih.
Hal serupa ternyata juga membuat pemuda bernama Kim Hanbin—yang sejak awal pertemuannya denganku tak pernah memasang ekspresi ramah—ini bersikap di luar kebiasaannya.
Aku jelas tahu dia cemburu, pada tindakanku yang beberapa menit lalu dia dapati aku lakukan pada Chunhee, tapi memang itu tujuanku. Aku ingin tahu sedalam apa perasaan yang dia simpan pada Chunhee.
Sebagai seorang yang punya kuasa terhadap Chunhee, aku pantas untuk tahu tentang kehidupannya, bukan? Tapi sayang Chunhee tidak mengerti. Gadis ini sepertinya memasang pagar batas dalam perasaannya sendiri, sehingga dia tidak bisa merasakan maupun menerima perasaan yang telah Hanbin tunjukkan dengan begitu kentara.
"Apa yang tadi kalian lakukan? Apa semuanya sejelas yang kulihat?" kudengar Hanbin bertanya, bukan padaku tapi pada Chunhee. Manusia satu ini agaknya tak bisa sedikit pun menutupi perasaannya sehingga perasaan yang dia tunjukkan pada Chunhee pun terlihat dengan begitu kentara.
"Apa maksudmu?" Chunhee balik bertanya, dengan nada kesal yang terselip dengan tidak kentara.
"Mengapa kau melakukan—tidak, mengapa dia melakukan itu padamu, Chunhee? Apa yang tadi sedang kalian coba untuk lakukan saat tidak ada aku dan Chanwoo?" tanya Hanbin lagi-lagi menguar, kali ini kecemburuan itu begitu kentara terasa.
Dia semakin memasang benteng permusuhan denganku, sebab dia telah kubuat cemburu sementara Chunhee sendiri tampak tidak ambil pusing dengan hal itu. Chunhee menghargai ikatan pertemanan yang dia miliki dengan Hanbin, tapi juga tak mau memamcing ambang batas kesabaranku.
Pasti, dia tak ingin aku mengucapkan sepatah kata pun soal perjanjianku dengannya. Dia juga tak ingin Hanbin mencurigaiku, mungkin.
"Apa hubunganmu dengan pria ini?" akhirnya Hanbin mengutarakan kecemburuannya, astaga, aku sungguh tak sabaran dengan pria seperti ini, yang bersusah payah berusaha menutupi perasaannya sementara perasaan itu sendiri sudah terlihat dengan begitu kentara.
"Yang kau lihat tadi aku dengannya bagaimana?" dengan santai Chunhee berkata, sementara dia menatap Hanbin dengan pandang menantang, sekilas ia lemparkan pandangan ke arahku, dan kutangkap kepanikan dalam manik gelapnya.
"Kalian terlihat seperti sepasang kekasih, tidak, malah lebih dari itu." Hanbin berkata, agaknya dia merasa tidak terima karena telah tidak tahu menahu perihal ini.
Mendengar ucapan Hanbin, Chunhee sendiri akhirnya menghembuskan nafas panjang. Ia sudah kehabisan kata-kata untuk membela diri, sementara aku memilih bungkam dan tidak tertarik untuk terlibat dalam perdebatan mereka.
Sikap diam Chunhee sekarang entah mengapa memberitahuku kalau dia tengah menjerit meminta tolong padaku. Aku pikir Chunhee tak berani bicara sembarangan karena takut aku akan menghukumnya, lagi. Padahal tadi saja dia belum menerima hukumannya.
"Kau tidak merasa pertanyaanmu itu sebenarnya tidak perlu dijawab?" akhirnya aku angkat bicara, hal yang kemudian membuat Chunhee menatapku waspada. Apa yang dia pikir mungkin akan aku katakan?
"Apa? Apa maksud ucapanmu?" tanya Hanbin dengan nada meninggi.
"Memangnya yang kami lakukan tidak bisa kau mengerti? Aku dan Chunhee jelas ada dalam hubungan yang sekarang ada dalam benak dan dugaanmu. Mengapa kau terus menanyai Chunhee seolah berharap dugaanmu keliru?" aku lagi-lagi menyudutkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPRINGFLAKES [finished]
Vampire*some chapter are privated (random private) *to read the privated chapter: follow this account, logout ur account and relogin Jika dunia tidak lagi berpihak pada manusia, bagaimana manusia bisa bertahan? Keadaan mungkin sudah berbalik, karena sekara...