CHAPTER 10

1K 204 18
                                    

In Author's Eyes...

"Pangeran!" Chunhee sontak memekik, dibaliknya tubuh sementara dia menatap Baekhyun tidak mengerti. Pasti gadis itu bertanya-tanya tentang keadaan yang dia hadapi sekarang.

Menghadapi keterkejutan yang terpasang di wajah Chunhee, Baekhyun justru menyunggikan sebuah senyum simpul.

"Apa yang sudah terjad—"

"—Kalau kau membutuhkan darah, katakan padaku, Chunhee-ah."

"Darah?" ulang Chunhee tidak mengerti. Baekhyun baru saja hendak menjelaskan apa yang terjadi pada Chunhee ketika didengarnya suara langkah mendekat.

Tanpa menunggu ketukan di pintu ruangannya, Baekhyun segera melangkah mendekati pintu dan membukanya, menyambut kedatangan Hanbin dan Chanwoo yang sekarang tampak begitu terkejut karena kemunculan Baekhyun di sana.

"Kami hanya ingin tahu keadaan Chunhee." Chanwoo yang pertama kali bersuara begitu Baekhyun melemparkan pandang penuh tanya padanya. Baekhyun sendiri berbalik, dan betapa terkejutnya pemuda itu begitu bayangannya mengenai Chunhee yang telah tersadar dan tadi menyambutnya dengan pandangan bingung sekarang telah lenyap.

Dia hanya berhalusinasi tentang kesadaran Chunhee. Berlawanan dengan harapannya, keadaan Chunhee sekarang justru bisa dikatakan cukup 'mengerikan' mengingat bahwa keadaan fisik Chunhee masih belum sempurna.

Jadi, lekas Baekhyun sembunyikan tubuh Chunhee dengan melangkah keluar dari ruangannya dan dia tutup pintu ruangan tersebut.

"Keadaannya masih sangat buruk. Sebaiknya kalian tidak melihat Chunhee dulu." ujar Baekhyun kemudian. Hanbin jadi orang pertama yang menunjukkan respon berarti. Pria itu menarik dan mengembuskan nafas panjang, tak tahu harus berkata apa jika sudah menghadapi situasi semacam ini.

"Lalu kami hanya bisa menunggunya?" tanya Hanbin kemudian.

Baekhyun, terdiam sejenak sebelum dia akhirnya menatap dua orang manusia itu bergiliran.

"Aku akan menemui Klan yang sudah berbuat ulah pada Chunhee. Sebaiknya kalian berdua menjaga tempat ini selama aku tidak ada. Separuh kehidupanku ada pada Chunhee, sekarang dia bukan lagi manusia melainkan seorang manusia yang telah berbagi kehidupan denganku.

"Kepergianku selama sementara tidak akan disadari bangsaku yang lain karena auraku ada pada Chunhee juga. Jadi, pastikan tidak ada satupun dari mereka yang tahu tentang kepergianku."

Mendengar ucapan Baekhyun, Chanwoo segera tergeragap. "Aku akan ikut denganmu." ujarnya disahuti Baekhyun dengan sebuah gelengan. "Tidak, Chanwoo. Kau harus di sini, tugasmu adalah menjaga Chunhee, juga temanmu ini." kata Baekhyun sambil melirik ke arah Hanbin.

Hanbin sendiri hanya mendengus pelan. "Omong kosong. Aku mampu menjaga diriku sendiri, kau tahu." katanya, tapi diam-diam senyum samar juga muncul di wajah Hanbin. Setidaknya, dia tahu kalau pimpinan vampire yang ada di hadapannya ini tidak lagi berusaha menyulitkan kehidupan bangsanya.

"Apa yang akan kau lakukan di sana?" tak ayal Hanbin merasa penasaran juga.

"Menyelesaikan perang ini. Seharusnya, aku di sana bersama Chunhee, tapi tidak masalah. Aku sudah cukup mahir menghadapi vampire penyerang. Di antara belasan pimpinan Klan yang menguasai bumi ini dan memperbudak manusia, aku satu-satunya vampire berdarah murni yang masih punya kuasa untuk memberi mereka kutukan.

"Jika kekuatanku berhasil kubangkitkan saat berhadapan dengan mereka... aku mungkin bisa menghentikan penyerangan mereka pada istana ini. Setidaknya, sampai beberapa puluh tahun ke depan kalian bisa hidup dengan nyaman."

SPRINGFLAKES [finished]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang