Langsung aja deh. Cekidot~
Typo itu manusiawi. Harap maklum.
Enjoy !
Author Pov
Sejak Kinal mengizinkan Beby berhubungan kembali dengan Shania, mereka menjadi semakin dekat. Seperti saat ini, Beby & Shania sedang berada di taman bermain dekat rumah Shania, dengan mengajak Zara tentunya. Beby & Shania hanya duduk sambil memperhatikan Zara yg sedang bermain. Shania menyenderkan kepalanya di bahu Beby dan menggenggam erat tangan Beby, tak perduli meskipun ini tempat umum.
"Shan, ga enak nanti kalau sampai keliatan orang."
"Biarin, I don't care. Aku kangen sama kamu."
"Iya, aku juga kangen kamu. Tapi kalau orang² sampai lihat gimana ?"
"Ngapain sih peduliin orang. Mereka aja ga perduliin kita." ucap Shania melepas genggaman tangannya dan menegakkan kepalanya kembali.
"Bukannya gitu, Shan. Ga enak aja."
"Terserah lah."
"Sayang, jangan ngambek dong."
Shania tak bergeming.
Dengan secepat kilat Beby mencium pipi Shania.
Pipi Shania bersemu merah.
"Cieee.. mukanya merah." ledek Beby.
"Ka Beby, ka Shania. Pulang yuk, Zara capek nih." ucap Zara yg menghampiri Beby & Shania.
Beby, Shania, & Zara kembali ke rumah Shania untuk mengantar Shania.
"Shan, nanti malam jam 7, aku jemput ya."
"Jemput ? Mau ngapain ?"
"Ada deh. Ud ya, aku pulang dulu."
"Hati², jangan ngebut². Kamu bawa anak kecil."
"Iya my shanshine. Love you, bye."
"Love you too."
*kita melipir duls ke royal couple*
Kinal & Veranda sedang menikmati makan siang mereka setelah melakukan acara menonton film. Sedari tadi Kinal merasa sifat Veranda berubah. Ia menjadi Veranda yg manja kepada Kinal, manja sih sudah biasa, tapi saat ini manjanya Veranda ke Kinal berbeda, seperti takut kehilangan seorang Kinal. Selesai makan, Kinal menemani Veranda ke toko buku. *tau sendirilah nyai pee hobinya paan* . Sejak selesai makan, Veranda tak pernah melepaskan pelukannya di lengan Kinal.
"Kamu kenapa, kok kayak orang ketakutan gitu ?" tanya Kinal.
Veranda pun hanya menggeleng.
'Yaudahlah, dia jg ud biasa kayak gini. Mungkin guenya aja yg terlalu khawatir.' fikir Kinal.
Setelah berjalan-jalan dengan Ve hingga sore, Kinal mengantarkan Ve kembali ke rumahnya.
"Nal." panggil Ve setelah sampai didepan rumahnya.
"Ya ?" Kinal menoleh kearah Ve.
"Aku mau kamu janji satu hal sama aku. Jangan pernah tinggalin aku ya, jangan jauh² dari aku."
"Aku ga akan tinggalin kamu sampai kamu sendiri yg meminta aku untuk meninggalkan kamu. Meskipun nanti kamu meminta aku untuk meninggalkan kamu, ingat satu hal, aku akan selalu ada didalam hati kamu. Dan kamu juga akan selalu ada didalam hati aku. Percaya ?"
Veranda mengangguk yakin. "Aku percaya sama kamu, Nal."
Kinal membawa Veranda kedalam pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anugerah Terindah
FanfictionTuhan,terima kasih telah mengirim mereka ke kehidupan ku, terima kasih telah menjadikan mereka sebagai sumber kebahagiaan ku selama ini.