Spesial hari ultahnya bos B, yuk ah langsung ae. Cekidot.
Typo itu manusiawi. Harap maklum.
Enjoy !
Author POV
*previous
"Apa bener kamu ga cinta sama aku ? Apa bener kamu jadiin aku bahan taruhan ?"
"Itu semua ga bener, sayang. Aku cinta sama kamu, bahkan aku serius sama kamu. Masalah taruhan, itu Brandon yg mulai. Dia ngancem aku kalo aku ga mau balap sama dia. Dan taruhannya itu kamu, sayang. Aku ga mau kamu kenapa². Percaya kan ?"
Shania mengangguk setelah ia yakin kalau Beby tak berbohong.
"Maaf ya ud bikin kamu ujan² an selama 2,5 jam. Tadi aku ketiduran."
"Gpp kok. Kan aku kuat."
"Nginep ya." mohon Shania dengan wajah memelasnya.
"Maaf ya, aku ga bisa nginep. Kalo aku nginep, Zara sama siapa dirumah ?"
"Yaudah kalo gitu aku aja yg nginep dirumah kamu. Ya ? Pleeaaaseeee...."
"Ini ud mlm, sayang."
Shania memanyunkan bibirnya.
"Yaudah deh kamu ikut aku pulang."
"Yeay, makasih sayang. Muach." ucap Shania mengecup singkat pipi Beby dan menuju lemarinya untuk berganti baju.
Keesokan paginya, Shania sudah berkutat didapur menyiapkan sarapan untuk Beby & Zara. Ia mencepol rambutnya tinggi hingga terpampang dengan jelas leher putih nan mulusnya.
"Masak apa ya ?" gumamnya menaruh jari telunjuknya di dagunya.
"Nasi goreng sama omelette aja deh."
Ketika Shania sedang mengoseng bumbu nasi goreng di penggorengan, tiba² ada sepasang tangan yg melingkar di pinggangnya.
"Ud bangun, hmm ?"
Beby pun hanya mengangguk.
"Ud sholat subuh belum ?"
Beby menggeleng. Awalnya Beby hanya menaruh dagunya di bahu Shania, namun lama kelamaan ia mulai menciumi leher jenjang Shania membuat Shania kegelian akan perbuatan Beby.
"Ish, jail bgt sih. Ud deh mending kamu sholat sana." ucap Shania mendorong Beby menjauhinya.
Beby hanya tersenyum.
Selesai mempersiapkan sarapan, Shania menuju kamar Beby untuk bersiap-siap berangkat sekolah. Ketika sedang mengambil seragam sekolahnya, tak sengaja ia melihat kalender dengan tanggal 18 yg dilingkari.
"Ya ampun besok Beby ulang tahun. Hmmm, aku kerjain ah." gumam Shania.
Shania POV
Saat ini aku sedang dikelas bersama Nabilah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anugerah Terindah
FanfictionTuhan,terima kasih telah mengirim mereka ke kehidupan ku, terima kasih telah menjadikan mereka sebagai sumber kebahagiaan ku selama ini.