Hari masih sangat pagi, matahari juga masih mengintip malu belum menampakkan diri sepenuhnya. Namun tidak membuat seorang gadis yang saat ini sedang membersihkan rumahnya bermalas-malasan. Seharusnya dia masih bergelung nyaman dengan selimut tebalnya, tapi karna sang ibu yang hari ini sedang sakit mengharuskannya untuk bangun lebih awal.
Dia adalah Alisha Kanaya Putri, gadis berumur 20 tahun yang hanya tinggal berdua dengan ibunya. Gadis dengan wajah cantik mampu membuat siapa saja akan mengagumi parasnya.
Sayangnya dia tidak seberuntung wanita yang ada di dongeng-dongeng. Sejak kecil dia hanya hidup berdua dengan sang ibu dirumah yang terbilang sederhana, ayahnya meninggal karna kecelakaan sewaktu ia masih duduk di bangku SD. Namun, walaupun begitu ia sudah cukup bahagia dengan kehadiran Mila, ibu yang selalu memberikannya kasih sayang yang berlimpah.
Baginya hidup sederhana tak masalah asal bersama sang ibu, itu sudah cukup.
"Alisha, ada yang ingin ibu bicarakan." Sang ibu muncul dengan wajah pucatnya. Mila sedang sakit, untunglah hari ini Alisha sedang libur jadi ia bisa merawat ibunya.
Alisha menghentikan pergerakan tangannya mengelap meja, "Ada apa bu?" Tanyanya.
Mila berdeham karna merasa suaranya serak.
"Ibu ingin kamu hari ini menggantikan tugas ibu di rumah Pak Damar."Alisha mengerjapkan matanya, "Menggantikan tugas ibu?"
"Iya nak, ibu tidak enak karna Ibu Indira sudah berpesan untuk tidak meninggalkan den Kevin sendirian dirumah. Siapa yang akan memasakkan makanan untuk den Kevin kalau ibu tidak ada."
"Tapi ibu sedang sakit. Pasti ibu Indira bisa mengerti. Lagipula bagaimana dengan ibu kalau Alisha tidak ada?" Alisha bukan tidak ingin menggantikan tugas ibunya, tapi dia tidak tega kalau harus meninggalkan sang ibu dirumah sendirian dalam keadaan sakit.
Mila mengelus pelan lengan anaknya, dia mengerti kalau Alisha pasti mengkhawatirkannya, "Nak, dengarkan ibu. Ibu baik-baik saja, lihat ibu masih kuat berjalan. Den Kevin lebih membutuhkanmu."
"Tapi, bu..." Alisha masih berusaha menolak
"Percaya sama ibu." Ucap Mila dengan tersenyum hangat.
Alisha menghela nafas panjang, baiklah ia menyerah, "Baiklah bu. Alisha akan menggantikan tugas ibu." Ucapnya kemudian.
"Terimakasih nak."
Alisha mengangguk, "Sekarang ibu kembali ke kamar. Istirahat."
"Iya, iya."
Setelah itu tidak ingin membuang-buang waktu Alisha segera bergegas pergi ke kediaman Damar. Selama ibunya bekerja ia memang jarang kesana, bahkan anak majikannya yang bernama Kevinpun ia tidak tau rupanya seperti apa. Setiap kali ia kesana pasti anak majikannya itu selalu tidak ada dirumah.
Mungkin Kevin anak manja yang tidak boleh ditinggal sendiri, batinnya.
Saat ini dia sudah sampai didepan gerbang rumah kediaman Damar. Satpam yang memang sudah mengenalnya dengan senang hati memperbolehkannya masuk.
"Selamat pagi pak Dayat." Sapa Alisha.
"Selamat pagi Sha, loh kamu kok sendiri? Mbak Mila kemana?" Tanya Dayat yang memanggil ibu Alisha dengan sebutan "mbak" karna usianya yang memang lebih muda.
"Ibu lagi sakit pak, jadi hari ini Alisha yang akan menggantikan tugasnya."
"Astaga...jadi mbak Mila sedang sakit. Dan kamu yang menggantikan tugasnya?"
Alisha mengangguk, "Iya pak, ya sudah kalau begitu Alisha masuk dulu yah."
"Oh iya. Bapak doakan semoga ibumu cepat sembuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Us
RomantizmAlisha harus menikah di usianya yang masih terbilang muda karna suatu kecelakaan. Dia menikah dengan Kevin, anak dari majikan sang ibu. Kevin saat itu frustasi karna kekasihnya memilih bertunangan dengan pria lain sampai berakhir dengan menghabiskan...