sembilan

654 54 6
                                    

Theme song :

Boom -major lazer ft MOTi, ty dolla sign, wizkid & kranium

❤❤❤

Juna berjalan memasuki kelas 10 IPS-2 saat mendengar keributan yang dibuat oleh kedua temannya. Cowok itu mendudukkan tubuhnya di atas meja guru yang kosong. Pandangannya mengarah pada seorang siswi yang duduk di samping Maddie.

"Jun! Ngapain lo ngelamun?" tanya Raihan seraya mengikuti arah pandangan Juna.

Raihan menaikkan kedua alisnya bingung.

Theo menatap Bejo dan Dhirga yang menatap Maddie seraya menghembuskan nafasnya. Pandangannya menoleh ke arah Juna dan Raihan yang juga menatap seorang gadis yang duduk di samping Maddie. Cowok itu menyandarkan tubuhnya pada pintu kelas seraya menatap seisi kelas yang sibuk dengan kesibukannya masing-masing.

"Udah napa sih, manequin challengenya. Kacang gue disini!" ucap Theo dengan nada kesal yang membuat seluruh pandangan beralih menatapnya.

"Yoi. Cabut dah. Ngapain juga kita disini. Gabut." ucap Juna seraya bangkit dan berjalan keluar kelas meninggalkan sahabat-sahabatnya yang masih tak berkutik. "Woy setan! Cabut!" teriak Juna yang membuat mereka tersentak dan berjalan menyusulnya.

Maddie tersenyum seraya menghembuskan nafasnya lega. Gadis itu menoleh menatap kedua sahabatnya.

"Itu tadi yang namanya Bejo." ucap Maddie dengan senyum mengembangnya.

"Ya terus?" tanya salah seorang siswi yang duduk di sampingnya.

"Nubruk, Tan. Nubruk." ucap Maddie dengan kesal.

"Nubruk apaan? Lo kan masih duduk, Mad." sahut seorang siswi lainnya.

"Ya ampun, Aurel! Serah lo, Rel! Serah." keluh Maddie seraya menyibakkan rambutnya ke belakang.

"Aurelia avangelica...."

"Apa sih Selatania?" tanya gadis bernama Aurel itu seraya memutar bola matanya malas.

"Pinter dikit napa sih! Jangan bodo-bodo amat!" ucap Selatania atau yang akrab di panggil Tania itu seraya menatap sahabatnya malas.

"Kalo gue pinter, ntar jadi dokter loh." sahut Aurel seraya mengemasi buku-bukunya.

"Bodo!" bentak Tania seraya mengambil sesuatu dari dalam tasnya.

"Sabar-sabar." ucap Maddie seraya menatap Aurel prihatin.

Tania mengeluarkan sebuah kotak dari dalam tasnya. Gadis itu mengeluarkan sebuah lip gloss dari dalam kotak itu lalu mengoleskan ke bibirnya. Maddie hanya menatap sahabatnya itu seraya memutar bola matanya. Tania tersenyum menatap Maddie. Tangannya memasukkan kembali lip gloss itu ke dalam kotak dan mengeluarkan bedak dari dalamnya. Gadis itu kembali mengoleskan bedak ke wajahnya yang masih terlihat segar dengan bedak yang masih melekat di atasnya.

"Ya ampun Tan, itu masih ada bedaknya loh." ucap Maddie dengan nada seriusnya.

"Biarin." ucap Tania seraya meletakkan bedak ke dalam kotak kosmetiknya.

"Alis Tan, alis." ucap Aurel mengingatkan sahabatnya itu.

"Oh iya, tumben lo pinter? Biasanya oon." Tania mengukirkan pensil alis di atas kedua alisnya. "Perfect." ucapnya setelah kedua alisnya terlihat sempurna, menurutnya.

Glitch! {I} You And ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang