dua puluh

530 41 0
                                    

Theme song :

Photograph -ed sheeran

❤❤❤

Malam. Langit mulai menenggelamkan mataharinya, menggantinya dengan bulan sabit dan bintang-bintang yang mulai bermunculan seiring bertambahnya waktu. Angin menghembuskan bisikan-bisikan mautnya. Membuat beberapa orang mengeratkan pakaian dan bersembunyi dibalik selimut mereka. Seperti Dean, yang juga rela merampas paksa jaket milik Dhirga. Dhirga yang sebelumnya menjadi musuh semunya.

"Gimana? Anget? Iyalah, jaketnya orang ganteng." ucap Dhirga dengan pedenya seraya bangkit menghampiri kawan-kawannya yang sibuk membakar barbeque untuk santapan makan malam mereka.

Menyisakan Dean dalam kesendirian, dan diam.

Beberapa meter di belakang Dean. Bejo berjalan mendekatinya, lalu merebahkan tubuhnya di samping Dean seraya memandang langit yang telah dipenuhi jutaan bintang. Dean menoleh, menatap wajah lesu Bejo. Gadis itu kembali mengalihkan pandangannya ke arah lain. Sembari berharap agar semua yang ada di pikirannya tidak akan terjadi.

"Semuanya terjadi gitu aja ya, De? Bahkan gue gak bisa ngendaliin itu." ucap Bejo yang membuat Dean kembali menoleh dan memasang pendengaran dan mempersiapkan hatinya untuk curhatan Bejo. "Gini banget ya sakit hati itu?"

Deg.

Jantung Dean berpacu dua kali lebih cepat. Gadis itu menghembuskan nafasnya kasar. Berusaha mencerna setiap kata yang keluar dari mulut Bejo.

"Sakit hati? Kenapa?"

"Maddie."

Dan sekarang, hancurlah hati Dean. Bukan karena cinta pada Bejo. Bukan. Namun karena amarahnya yang semakin menumpuk dalam hatinya. Maddie. Perempuan pertama yang bisa saja meruntuhkan persahabatannya itu.

"Heh?! Pacaran aja lo." Juna berjalan menghampiri Dean lalu duduk di sampingnya.

"Pacar lo gue sewa."

"Lo kira gue apaan?"

"Biang lala, gue sewa kan?" ucap Bejo yang terdebgar semakin melenceng dari topik itu.

"Lanjut topik. Maddie sama Raihan kan?" ujar Dean seraya menatap kuku-kuku jari tangannya yang tidak dipoles hiasan sedikit pun.

Juna dan Bejo mengalihkan pandangannya pada Dean. Bejo bangkit dari rebahannya dan duduk bersandar pada tembok yang ada di sampingnya dan menghadap Dean.

"Raihan?" tanya Theo yang ebtah sejak kapan berdiri di belakang Dean.

"Maddie pacaran sama Raihan. Dan karena itu gue benci dia, tapi sekarang? Sekarang gue sadar, kalo dia bahkan jauh dari yang ada di pikiran gue..."

Theo duduk di hadapan Juna seraya melahap pop corn yang ada di tangannya satu persatu. Sementara Dhirga yang sedang memanggang barbequenya kebingungan menatap kawan-kawannya yang berkumpul. Cowok itu menyerahkan tanggung jawabnya pada Yanuar lalu berlari menghampiri teman-temannya.

"Dia baik, bahkan bisa jadi lebih baik dari gue." lanjut Dean seraya mengarahkan tatapannya pada Dhirga.

"Oh. Curhat neng?" goda Dhirga yang membuat Juna melemparkan gumpalan kertas ke arahnya. "Ampun bang."

"Tadi Raihan mau mutusin Maddie karena gue. Terus gue harus gimana?" tanya Bejo seraye menarik rambutnya frustasi.

Dean mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celananya. Jari-jari tangannya menari di atas layar. Membuat kawan-kawannya lebih memilih diam seraya memikirkan solusi untuk masalah ini.

Dean
Kesini, Han.

Dean
Kesini, Mad.

Gadis itu kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku lalu menatap Bejo dalam-dalam. Dean menghembuskan nafasnya pelan.

"Kalo Raihan udah mundur buat lo, jangan sekali-kali lo kecewain dia. Karena bahkan dia udah ngerelain hal yang paling penting di hidupnya. Jadi, menurut gue, lo terima Maddie dan buat Raihan gak sia-sia ngelepasin Maddie buat lo."

"Ya, gue setuju sama lo, De."

"Tapi gue gak bisa bahagia saat sahabat gue susah, De. Lo tau sendiri kan Raihan itu gimana?" ucap Bejo dengan kesal pada Dean.

"Iya, gue tau gue itu gimana orangnya. Tapi gue udah relain Maddie, Jo. Santai." Raihan mengulas senyumnya menatap Dhirga yang melongo. "Dan Maddie juga udah milih lo kok." Raihan menolehkan kepalanya pada Maddie yang berdiri di sampingnya.

Maddie mengulas senyum manisnya. Mengutarakan kebahagiaannya dan berusaha memendam dan melupakan kesedihannya dalam-dalam. Karena hari ini, adalah hari dimana dia mendapatkan pelajaran yang terbaik dalam hidupnya.

Lebih luas dari fisika, lebih dalam dari biologi, dan lebih mengagumkan dari seni.

"Jadi? Sama bejo nih?" goda Dean pada Bejo seraya menyenggol lengan cowok itu.

Keduanya tersipu.

Raihan menatap sebuah gitar yang tergeleyak di atas sofa, cowok itu berlari menghampirinya dan membawanya kembali. Juna meletakkan tangan kanannya di pundak Dean seraya tersenyum menatap gadis itu yang juga tersenyum menatapnya.

"Setiap masalah, pasti ada hikmahnya." ucap Juna yang membuat Dean mengangguk setuju.

"Dan di setiap hikmah, pasti buat kita lebih dewasa dari sebelumnya. Ya kan?" tanya Dean seraya menaik-turunkan kedua alisnya menatap Juna.

"Apaan? Kata-kata gue ya?" tanya Juna seraya mendaratkan cubitannya pada hidung Dean.

"Emang."

"Gue disini, mau nyanyiin sebuah lagu buat seseorang yang sangat spesial dalam hidup gue. Namun hanya spesial buat hari ini doangm karena selanjutnya, dia bukan milik gue lagi. Tapi milik sahabat gue yang udah gue anggap saudara gue. Makasih buat hikmahnya. Gue bakal inget terus kisah hari ini." ucap Raihan panjang lebar dengan diakhiri senyum dinginnya.

Alunan musik mulai tersengar, diiringi suara Raihan. Mulutnya bergerak menyanyikan sebuah lagu milik Ed Sheeran yabg berjudul Photograph. Membuat beberapa atau bahkan semua murid ikut menyanyikannya.

So you can keep me.
Inside the pocket of your ripped jeans.
Hold me close until the sixteen.

❤❤❤

"Cieee... Abang Raihan abis nyanyi. Leleh dedek bang." ucap Dean seraya menatap Raiahn dengan senyum yang melekat di bibirnya.

"Sekarang, ceritain gimana lo bisa pacaran sama Maddie?" tanya Dhirga dengan antusias layaknya seorang detektif yabg sedang berusaha memecahkan kasusnya.

Raihan tersenyum menatap Maddie yabg duduk di samping Bejo. Cowok itu mebgerlingkan matanya pada Maddie yang membuat mulut Bejo berkomat-kamit menyumpahinya.

"Jadi....."

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

Kisahnya ada di Glitch! Of our life ya.

Tungguin...

❤ artcaretomlinson

Kata Maddie "buruan update story of our life."

Glitch! {I} You And ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang