Chapter 11

375 9 0
                                    

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan, akhirnya kami tiba dikediaman James.
" Darel lebih baik kamu bawa Fany kekamarnya, biarkan dia istirahat " ucap James setelah turun dari mobil. Aku membawa Fany kekamarnya, dia tertidur begitu damai dan sangat cantik, ingin sekali aku memilikinya seutuhnya tapi aku harap kamu bersabar sedikit lagi ( aku hanya ingin memastikan sesuatu ) setelah semua jelas, aku akan mengikatmu.
" Aku harap kamu mau menunggu " bisikku dan sebuah kecupan sayang mendarat dikening Fany. Aku meninggalkan Fany yang tertidur dikamarnya sendiri karena aku mau tau siapa yang telah berani menyakitinya, saat aku melangkah keruang keluarga auranya begitu mencekam, membuat bulu kudukku berdiri. Terlihat jelas James begitu murka dan anak buahnya hanya menunduk menerima kemarahan James.
" Apa kalian tidak bisa membuat dia berbicara? mencari tau siapa otak dibalik kejadian ini dan apa motifnya?, HAH " hardik James dengan tangan mengepal sempurna
" Ada apa ?? " tanyaku datar dan dingin
" Kami gagal mengintrogasi pelaku, dia memilih mati dari pada menjawab pertanyaan kami, Tuan " jawab salah satu anak buah James,
" Dad, kita harus menambah penjagaan " usul Drew
" Yah... Daddy juga berpikir seperti itu, tapi kalian semua tau gimana sikap adik kalian itu, dia gak akan suka dan gak akan mau, yang ada dia makin berontak " jawab James dengan frustasi, semakin lama semua orang larut dengan pembicaraan mereka. Tanpa mereka sadari bahwa gadis yang mereka bicarakan menguping semua pembicaraan mereka, yah... Fany sudah bangun setelah Darel mencium keningnya. ( Ya Tuhan, kenapa ini semua bisa terjadi?) batin Fany

Keesokan harinya........
"  Fan, Fan, Woy Fanyyy.... TIFFANY ANGELLA " teriakan membahana Jesica
" HEH PEA... gue denger kali, kuping gue masih sehat kagak perlu teriak-teriak gitu " ucap Fany ketus
" Kuping loe emang sehat Panda, gue yang gak sehat ngomong sama patung kayak lo " balas Jesica tak kalah ketus
" Yaelah Jejes... gitu aja ngambek, kayak bocah loe, maapin pandamu yang cantik ini yah Jejes " ucap Fany sambil merangkul bahu Jesica
"Hmm... loe mah paling bisa dahh " bales Jesica sambil merangkul erat bahu Fany. Saat mereka saling memeluk satu sama lain Jesica menangkap gelagat aneh dari sahabatnya, sahabatnya seperti meringis kesakitan saat pelukannya semakin erat.
" Panda loe kenapa? Koo loe kayak kesakitan gitu sih waktu gue peluk? " tanya Jesica dan memperhatikan badan Fany
" Emm... perasaan loe aja keles, g... gue baik-baik aja koo " jawab Fany gugup namun berusaha tetap tenang, Fany tau bahwa sahabatnya yang satu ini tidak bisa dibohongi, sekecil apapun kebohongan itu.
" You lie, loe pikir gue bodoh gak bisa liat nih ada beberapa luka yang loe berusaha tutupin dari gue!napa loe gak cerita sama gue dan malah berusaha nutupin ini dari gue " ucap Jesica kesal namun tersirat kesedihan saat melihat sahabatnya terluka
" I'm so sorry Jejes, bukannya gak mau cerita atau nutup-nutupin, cuma gue gak mau bikin loe sedih dan gue belum ketemu waktu yang tepat buat cerita " jawab Fany lirih
" Hmm... ok fine, aku maafin. Tapi sekarang loe harus ceritain dari awal kejadian dan ini peringatan terakhir, loe gak boleh nutupin apapun dari gue!! DEAL " timpal Jesica tegas dan tak terbantahkan
" Oke Deal, loe menang Jejes " jawab Fany pasrah.
Mereka memutuskan untuk bolos sekolah hari ini dan akhirnya pergi kesebuah Mall elit untuk saling bertukar cerita, saat Fany menceritakan kisahnya, Jesica sangat marah, geram dan menyesal karena kemarin dia ada urusan dan tidak bisa pulang bersama.
" Coba aja kemarin kalau gue gak ada urusan mungkin loe gak bakal kayak gini " sesal Jesica
" Keep calm Jejes, bersabarlah ini ujian... jangan salahin diri loe sendiri, gue aja biasa, jadi jangan terlalu baper loe " ucap Fany menenangkan Jesica
" Dasar panda gila, tapi gue masih penasaran siapa yang berani nyakitin loe? Apa loe gak penasaran? Gimana kalau kita selidiki sendiri aja " ucap Jesica penasaran dan antusias
" Great, tumben amat otak loe cemerlang. Gimana kalau kita selidiki dari sekarang " balas Fany tak kalah antusias.

Tiffany dan Jesica memulai penyelidikan, mereka terlihat seperti detektif dan beberapa kali mereka hampir tertangkap oleh penjahat namun mereka berhasil kabur, menurut mereka ini adalah pengalaman yang hebat namun mereka tak menyadari bahwa mereka telah menjadi mangsa yang empuk, apalagi tak ada yang mengawasi mereka. Beberapa hari mereka menyelidiki, Jesica dan Tiffany belum menemukan titik terang siapa dalangnya dan apa motifnya, walaupun demikian mereka tak berhenti mencari dan sekarang mereka mendapat sebuah clue yang menguntungkan. Clue itu memberikan petunjuk yang detail, mencurigakan sekali namun sudah terlanjur basah lebih baik sekalian terjun.
" Jejes apakah ini tidak terlalu mencurigakan? pejahatnya bodoh gitu kasih clue sampe alamat, nomor rumah, catnya, detail amat? " Ucap Fany sambil memperhatikan kertas kecil dihadapannya
" Gue sih curiga Fan, tapi kita udah sejauh ini, gue gak mau ini sia-sia, udah terlanjur masuk mendingan sekalin terjun aja Fan, gimana loe setuju gak? " tanya Jesica serius
" Iya juga sih, ok..... gue setuju " jawab Fany
" Jadi kapan kita pergi kesananya? kita kan masih ada ujian dan gue gak mau sampe orang rumah curiga " timpal Fany lagi
" Gue juga mikirin itu Fan, gue gak mau dikurung karena bolos dan gagal diujian, jadi gue udah buat keputusan kita berangkat pas weekend " ucap Jesica menjelaskan
" Gue pikir itu yang terbaik buat kita semua, gue udah gak sabar hajar orang yang berani celakain gue " ucap Fany emosi
" Sama gue juga Fan, yang terpenting kita harus siapin diri buat ujian dulu dan jadi yang tebaik disekolah " jawab Jesica semangat 45

Ditempat lain ~
" Apakah kalian sudah menyiapkan semuanya dengan benar? " tanya seseorang
" Semuanya sudah siap Bos, kita hanya menunggu hari itu tiba dan 'boom' kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan" jawab salah satu anak buahnya
" Good, saya tidak mau ada kegagalan sedikit pun, jadi persiapkan diri kalian lebih matang " ucapnya dan pergi meninggalkan tempat itu ( aku harap semua berjalan lancar dan kau akan terkejut dengan semua ini ).

Red LipsWhere stories live. Discover now