Satu Minggu kemudian~~
Akhirnya ujian berjalan dengan lancar, semua siswa dan siswi disekolah bersorak-sorai bahagia. Tapi entah mengapa Fany terlihat sangat gelisah.
" Fan, lo kenapa sih??? kok kayaknya gelisah amat sihh??? tanya Jesica
" Entahlah Jess, tiba-tiba feeling gue gak enak " jawab Fany dengan lirih
" Kalau gitu kita batalin aja rencana kita, gue juga ngerasa ada yang aneh sih " ucapan Jesica membuat Fany semakin gelisah namun bukan Fany namanya kalau tidak menuntaskan penasarannya.
" Yah mungkin itu hanya firasat kita aja kali Jes, karena terlalu lelah belajar, jadi otaknya rada panas " ucap Fany dengan senyum manisnya yang mampu membuat Jesica percaya bahwa itu hanya firasat karena mereka kelelahan.
" Hmm... Kalau gue pikir-pikir lo ada benernya juga, Oke... kita harus berangkat sekarang sebelum semua orang menyadari Tuan Putri mereka menghilang " ucap Jesica sambil menarik tangan Fany dan membawanya pergi dari sekolah, tanpa mereka sadari bahwa sepasang mata terus mengawasi gerak-gerik mereka.Selama perjalanan Tiffany dan Jesica saling berbagi informasi yang mereka dapat dari penyelidikan yang mereka lakukan. Hingga akhirnya mereka sampai pada tempat tujuan.
" Jejes lo gak mungkin salah informasi kan??? " tanya Fany gelisah
" Bener koo, gue gak mungkin salah Fany. Anak buah gue mengatakan bahwa dia berada disini " jawab Jesica walaupun dia juga ragu akan hal itu.
" Tapi Jejes liat sekitar lo sekarang kita ada didalam hutan begini, emang ada yah orang yang tinggal dihutan sendirian kayak Tarzan aja. Kalau gue sih ogah banget mana serem lagi " Jesica terkekeh mendengar jawaban Tiffany walau terlihat Fany sedang menyembunyikan ketakutannya.
" Panda lo udah siap kan???" tanya Jesica
" Ayo Jejes, kita mulai " ucap Fany semangatSementara itu Darel yang menerima telpon dari anak buahnya tiba-tiba mengeraskan rahangnya.
" Apa kau yakin dia ada disana??? " tanya Darel dingin
" Ya tuan, kami melihat nona Fany dan temannya sedang menuju kedalam hutan "
" Apa kau tau sedang mencari apa mereka disana??? " tanya Darel
" Menurut informasi, mereka sedang menyelidiki kasus nona Fany waktu nona diculik. "
" Awasi mereka dan jangan biarkan mereka melakukan hal gila. Dan satu lagi pastikan mereka selalu aman, Saya tidak mau kejadian dulu terulang lagi " titah DarelDarel mengemudikan mobilnya dengan cepat bahkan ia hampir saja menabrak pembatas jalan, Darel sangat emosi sekaligus khawatir memikirkan gadisnya yang sedang berada dalam bahaya.
" Sayang kamu selalu melibatkan dirimu dalam bahaya, apakah kamu tidak bisa menunggu saja " ucap Darel lirih
" Aku akan menghukummu setelah ini Sayang " dan Darel semakin kencang membawa mobilnya agar cepat menyelamatkan gadisnya." Panda koo gue ngerasa kalau kita kejebak sama permainan mereka?? " tanya Jesica frustasi. Bagaimana tidak frustasi mereka berhasil menemukan sebuah rumah namun saat mereka masuk kedalamnya tidak ada satupun tanda-tanda kehidupan didalamnya.
" Jejes lo jahat banget sih, kagak usah nakut-nakutin gue deh " jawab Fany cemberut
" Gue serius sayangku Fany, sebaiknya kita keluar dari rumah terkutuk ini sebelum hal buruk terjadi " namun saat mereka hendak melangkahkan kaki, tiba-tiba saja seorang pria muncul dari sebuah ruangan dan berhasil mengejutkan mereka.
" Tuh kan Fan, gue rasa sesuatu yang buruk akan terjadi deh " ucap Jesica panik
" Kita harus tenang Jejes, serahin semuanya sama gue. " jawab Fany mantap
" Fany lo gak usah aneh-aneh deh, sekarang kita harus pergi dari tempat ini sebelum sesuatu terjadi " ucap Jesica namun usahanya gagal untuk menahan Tiffany yang telah jalan menuju tempat pria itu.
" Akhirnya kau datang juga sayang " ucap pria itu menatap Tiffany dengan lekat.Tiffany melangkahkan kakinya dengan yakin untuk mendekat kepada pria misterius itu, namun keberanian itu tiba-tiba menghilang begitu saja, saat pria itu mendekat kearahnya dan menatapnya sangat tajam seakan-akan mampu mengulitinya hidup-hidup.
" Apa aku membuat takut sayang??? " pria itu membelai pipi Tiffany membuatnya langkahnya mundur.
" JANGAN KURANG AJAR TUAN " teriak Fany sambil menyentak tangan yang berada dipipinya.
" JANGAN BERTERIAK PADAKU, kau pikir kau siapa....HAH ??? " teriak pria itu tidak suka dan membuat Fany semakin ketakutan.
" Maafkan aku hanya saja aku tidak suka saat kau berteriak padaku, jangan takut padaku, aku takkan menyakitimu sayang, aku berjanji " sesal pria itu saat melihat ekspresi mukaku yang ketakutan.
" Apa kau pikir aku percaya dengan kata-katamu itu " jawab Fany
" Sebetulnya kami kemari hanya ingin mencari kebenaran tapi nampaknya kami salah alamat jadi sebaiknya biarkan kami pergi dari sini " timpal Jesica berusaha menyelamatkan sahabat nya dari bahaya yang sedang dihadapinya.
" Kalian tidak salah datang kemari, ini memang rencanaku untuk mendapatkanmu Tiffany " kata pria itu sambil menatap Fany dengan penuh puja.
" Lo pikir gue barang apa, yang bisa lo dapetin seenaknya, lagian lo siapa sih sok akrab banget sama gue kenal juga kagak " sahut Fany tidak suka
" Sayang ucapanmu terlalu kasar dan sangat melukai perasaanku " geram pria itu sambil mencengkram bahu Tiffany kasar.
YOU ARE READING
Red Lips
Romance" FUCKING BITCH, SUDAHKU KATAKAN BERAPA KALI JANGAN BIARKAN GADIS ITU HIDUP DAN LIHAT APA YANG TERJADI SEKARANG DIA HIDUP DAN KALIAN MENINGGALKAN JEJAK ATAS KEJADIAN ITU, DASAR ANAK BUAH TIDAK BERGUNA, " dan sebuah tembakan pun dilayangkan kesalah...