part 6 - FEEL

384 15 0
                                    

Gak tau kenapa pengeb ngepost hari ini.

Semoga kalian baca dan suka yaa. Jangan lupa vite dan commentnyaa.

Biar aku tau, kalo ada yang minat baca cerita ini hehe

Udah yuk, lanjuuuttt.

----------------

'ngapain lo disini!'' tanya cakka.

''pengen disini aja'' jawab shilla menunduk sambil mengayunkan kakinya. cakka yang melihat ke arah shilla hanya ngangguk.

''sivia mana? biasanya sama tu anak terus berdua'' tanya cakka lagi.

''biasa, lagi di kantin'' jawab shilla dengan tatapan lurus kedepan.

''kenapa gak ikut? lo gak makan,ntar sakit lo'' tanya cakka perhatian.

''OMG mimpi apa gue cakka perhatian banget!'' batinnya.

Tiba-tiba wajah shilla berubah menjadi merah, detak jantungnya berdebar kuat, ia menundukkan kepalanya lagi takut sosok di samping ini melihat perbedaan wajahnya. Shilla tidak mengerti, kenapa dia seperti ini.

Hening, tidak ada lagi percakapan seperti tadi. Mereka berdua larut dalam kebisuan. Shilla masih tertunduk menutupi wajahnya dan cakka yang bingung menentukan topik apa lagi. Cakka heran melihat shilla hingga ia menepuk pelan pundak shilla.

''shill,lo ngapain dari tadi nunduk mulu!'' ucap cakka dan mengikuti arah pandang shilla.

Tapi bunyi bel mengurungkan niat cakka.

''shill gue masuk duluan yaa'' pamit cakka, meninggalkan shilla yang masih di taman.shilla hanya mengangguk.

Beberapa menit setelah itu ia pun kembali ke kelasnya.

>rumahGabriel

Gabriel berada di kamarnya sambil memainkan bola basketnya namun pikirannya terlintas saat percakapan di kantin tadi pagi.

''sivia;anaknya baik tapi cuek'' pikir iel tersenyum sinis.

lamunannya buyar setelah mendengar pintu kamarnya berbunyi.

''siapa? bentar'' tanya gabriel dari dalam.

''ini bibi den'' sahut bibi.

Gabriel berjalan mendekat pintu dan tersenyum pada bibi yang masih terlihat sehat membawakan makanan untuknya. udah bertahun-tahun lamanya bibi mengabdi dirumah iel sampai menganggap iel adalah anaknya. begitupun iel menganggapnya seperti orang tuanya sendiri.

>rumahShilla

''viaaa'' teriak shilla yang masih mengikat tali sepatunya.

Berhubung mobil sivia lagi dipakai orang tuanya,jadi gantian pakai mobilnya shilla.

''woy'' sahut sivia.

''let's go girl'' ajak shilla ngerangkul sivia. sivia mengangguk.

Di perjalanan shilla tersenyum sinis melihat mobil di depannya. Dia sangat mengenali mobil itu ''ferrari merah''. Tiba-tiba saja shilla melaju kedepan,otomatis mobil gabriel berada dibelakangnya.

''woy'' kaget gabriel melihat mobil di depannya melintas begitu cepat.

Cakka,alvin,rio yang tadinya sibuk masing-masing juga kaget bukan main.sampai di sekolah mereka masih ngedumel sendiri.

Mobil sport yang terparkir rapi,cocok bagi pemiliknya yang cukup tomboy. Shilla keluar dari mobilnya dengan tertawa kecil,dia puas, beda dengan sivia yang hanya diam saja karena ia tahu kalau sohibnya ini udah bawa mobil bee kaya roket yang baru di luncurin. cuus
sesampainya di kelas,

''shill jam berpa? kantin yok'' ajak sivia.

''06.45 ayook hobby kita banget ya vi haha'' shilla menyetujui. Sivia mengangguk.

>parkiran sekolah

CRAG berjalan menuju kelasnya

''gila tu yang bawa mobil sakit jiwa kali yaa'' omel cakka geleng kepala.melirik ke sahabatnya.

''banget cak,gila aja jidat gue kejedot nih'' ucap rio. Gabriel tiba-tiba berhenti.

''eh eh tunggu bentar deh,itu bukannya mobil tadi yaa?'' tanya gabriel pada para sahabatnya. menunjuk mobil tadi pagi.

''ah serius lo gab?'' tanya mereka balik.

''iya,gue inget banget mobilnya itu warna kuning bro'' tegas gabriel.

''wah anak sini dong? Wah parah'' kesal rio.

''santai,kita selidikin ntar'' santai alvin.

>kelas via dan shilla

baiklah sekarang ibu akan jelaskan rumus-rumus matematika.ucap ibu okky sambil mencari spidol di dalam tasnya.
Menyadari spidol lupa dibawanya,bu okky memanggil sivia.

''via,tolong kamu ambil spidol di meja ibu yaa,di dalam laci'' perintah bu okky.

''iya baik bu'' sivia mengangguk.

Sivia keluar kelas dan berjalan ke ruang guru,melewati kelasnya gabriel.

Gabriel yang pada saat itu tidak memperhatikan pelajaran,malah mandang keluar jendela melihat anak-anak basket latihan.

Tap-tap-tap terdengar kecil langkah seseorang.sontak iel melirik dan pandangannya menangkap wajah gadis itu.sivia.
Iel tersenyum dan sivia ternyata melirik ke kelas gabriel tepatnya tubuh gabriel yang mengarah ke luar jendela.melihat gabriel tersenyum sivia hanya menatap biasa saja dan kembali menatap ke depan. Gabriel sangat malu,senyumnya tidak terbalas baik oleh sivia.

''Gabriel'' panggil bu winda

''ya bu?'' sahur iel.

''tolong ambil buku latihan kalian di meja biasa'' kata bu winda.

''eh iya bu'' ucap gabriel.

Ini kebetulan atau sebuah keajaiban untuk gabriel,ia disuruh ke meja guru dan ternyata sivia juga ada di sana.

''Hey,ngapain?'' ucap iel yang sudah membawa buku tepat didadanya.

''ha? Eh ini lagi nyari spidol'' ucap sivia sedikit kaget.

Setelah masing-masing dari mereka menemukan apa yang disuruh tadi, gabriel nengajak sivia untuk keluar ruangan dan menuju kelas bersama.

Tiba-tiba...

















Kisah Kita (CS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang