Beberapa minggu setelah kejadian itu,sivia dan shilla tidak terlihat. Bahkan latihan basket pun mereka tidak hadir. Bertanya pada teman sekelasnya juga tidak tahu keberadaan dua sahabat ini.
Gabriel, cakka, alvin dan rio terus berusaha minta maaf pada mereka lewat BBM ataupun LINE namun tidak direspon dan nomor mereka yang didapat dari ray juga tidak aktif.
Saat ini keputusan terbaik mereka adalah pasrah menungu respon dari sivia dan shilla.
Di kantin, terlihat ray yang sedang duduk sendiri, gabriel menghampirinya.
''ray, gue pengen nanya. lo tau sivia dimana?'' tanya gabriel sedikit gagap, yang ditanya cuma senyum aja. G abriel mengulangi pertanyaannya dan dijawab ray.
''ooh via sama shilla, biasa refreshing'' ucapnya santai.
''jadi semingu ini absen cuma buat refreshing?'' ucap gabriel.
''ho'oh. ngilangin rasa kesal katanya'' ucap ray sedikit menyindir.
''sekarang mereka dimana?'' ucap cakka.
''wah privacy mereka bro'' ucap ray ngelak.
''please dong tunjukin dimana mereka, gue merasa bersalah banget nih?'' Ucap cakka di angguki yang lain
--Suasana yang sangat menyejukkan, bersantai ria menikmati hamparan laut biru dengan ombak yang kuat,serta semilir angin menerpa wajah mereka, beberapa kali mereka memperbaiki rambut yang berantakan. Diiringi lagu saint loco 'santai'. Menambakan kebebasan diri mereka.
Sudah satu minggu mereka menghabiskan waktu bersantai, lebih tepatnya mereka datang ke pantai ini karena ada acara keluarga. Kejadian kemarin membuat mereka memutuskan untuk ikut ke acara, sekalian refreshing lah.
''berasa gak mau balik vi, pengen disini,enak banget soalnya'' ucap shilla merentangkan tangannya, mengirup udara pantai.
''ia shill,tapi gawat juga kalo gak pulang, bisa-bisa bu okky makin marah'' sivia tertawa mengingat ibu cetar itu.
''haha ia kengen sama teriakannya bu okky. shill siviaa ngapain kamu?'' ucap shilla memperagakan gaya bu okky.
Mereka terus ngebahas tentang sekolah.
--
Setelah lama ngebujuk ray, akhirnya mereka sepakat nyusul shilla dan sivia.
Terlihat dua manusia yang sedang tertawa, tak dapat dipungkiri dua hari yang berbeda amat terpesona mendengar suara diujung sana. Sangat menggelitik
''sivia!
shilla!''
Teriak gabriel dan cakka bersamaan.
namun yang dipanggil tidak mendengar. CRAG berjalan lebih cepat, sedikit berlari mengampiri dua wanita yang telah membuatnya sangat amat bersalah dan juga jatuh hati.''Via, shilla maafin gue dan teman-teman gue yaa, soal..'' belum sempat iel bicara malah di potong shilla.
''yaelah cuma mau minta maaf,lo harus kesini?''ucap shilla. Matanya beralih pada cakka dan segera membuang muka.
''kita udah coba minta maaf ke kalian,lewat bbm dan lainnya tapi gak ada balasan. Jadi,ini cara terbaik.'' ucap cakka dengan tatapan teduh.
''kan bisa nunggu gue sama shilla balik kesekolah, itupun kalo kita maafin.Tau dari mana kita disini?'' tanya sivia ketus.
''Dari ray dia yang ngasih tau'' ucap rio.
''lebih tepatnya itu, karena kalian maksa dia buat cerita kan? ray udah cerita ke gue'' ucap sivia.''udah shill,kita masuk yuk'' ajak sivia.
Namun langkah sivia dan shilla terhenti, ketika cakka menarik tangan shilla dan memeluknya.
Sivia dan yang lain kaget, terlebih lagi shilla. Namun ia tidak membalas pelukan cakka.
''shill maafin gue yaa, jujur gue juga suka sama lo tapi gue gak berharap banget saat itu, karena gue gak tau lo juga punya perasaan yang sama''ucap cakka. Shilla masib diam.
Melihat tindakan cakka, gabriel juga tidak mau kalah. Pengecut sekali dia jika diam saja.
''vi, maafin gue yaa, gue gak tau kalo waktu itu kalian dan siang kemarin gue juga gak tau di mobil ada lo sama shilla'' ucap gabriel memohon. Sivia diam menatap gabriel.
Sampai saat ini sivia belum juga memaafkan gabriel, karena ia kembali teringat perlakuan gabriel ke shilla kemarin.
Namun berkali-kali gabriel meyakinkan sivia, jika ia tidak akan seperti itu lagi. Sampai suatu hari, gabriel mengajaknya ke puncak. Ya mereka berdua.
Disana gabriel menyatakan maaf dan mengungkapkan perasaannya pada sivia yang telah lama menjadi sosok yang ada di relung hati gabriel.
Kini persahabatan mereka membaik
Tidak ada lagi perasaan curiga dari sivia, tidak ada lagi rasa kesal dari shilla, tidak ada lagi rasa bersalah pada gabriel, cakka, alvin dan rio.
Mereka berteman baik sekarang, Mereka sering larut dalam tawa..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.6 tahun kemudian...
Bertahun-tahun mereka menjalani kisa cinta mereka, kisah persahabatan mereka. Merasakan segala yang terjadi,berbagi bersama,saling mengingatkan apapun itu,selalu bersama berpegang tangan setiap menghadapi masalah.
hingga gabriel dan sivia mengikrarkan janji sehidup sematinya.Hari ini pernikahan antar sivia dan gabriel berlangsung, seminggu kemudian di susul oleh shilla dan cakka.
Kini setelah sekian lama 'sendiri' akhirnya rio mendapatkan kekasih yaitu ify. Sepupunya sivia dari bandung.
Sama seperti rio,alvin mendapatkan kekasih yaitu dea sepupunya shilla dari medan.
Kini mereka bersantai ria, menatapi langit indah ketika senja.
''Kisah kita takkan pernah usai,karena perjalanan kita masih panjang. Kita lanjutkan kisah kita hingga tinta dan nyawa kita telah habis'' ucap gabriel.
''kisah kita takkan pernah lepas dari kita, karena kitalah yang berperan didalamnya'' ucap sivia.
''kisah kita akan terus kita ukir bersama''
mereka tersenyum saling merangkul.-The End
.
.
Yey selesai, aku mau tanya dong...
Kalau aku buat ekstra partnya setuju gak? Comment yaaa.... 😊TeriMakasi banyak buat kalian yang udah meluangkan waktu buat baca cerita ini. Makasih yaa💖💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kita (CS)
Fanfiction-------------- Berawal dari ketidaksengajaan mobil seseorang yang akhirnya menyebabkan mereka memiliki benci tersendiri, hingga penasaran dan tak termaafkan. Namun, seiring berjalannya waktu mereka di pertemukan tanpa tau mereka ternyata dilingku...