Alter Ego

1.1K 79 9
                                    

NOTE :

Cerita ini udah pernah aku publish, tapi aku unpublish lagi gara-gara ide ilang. Hehe.. padahall waktu itu baru dua part.

.

.

ALTER EGO

" How do you kill demon inside you, without killing yourself?"

.


Chapter I : Mimpi masa lalu



20,Desember 1997

Bocah itu berlari dengan nafas yang tersengal-sengal.Bajunya yang lusuh sudah sangat basah oleh keringat.Siang itu memang cuaca sedang sangat terik,dan dia harus berlari dari sekolah sampai kerumahnya dengan jarak yang tidak bisa dibilang dekat.Tidak memperdulikan tatapan aneh dari orang-orang yang melihatnya.Yang dia pikirkan hanyalah cepat-cepat sampai kerumah dan segera menyelesaikan semua tugasnya.

Kaki kecilnya berhenti bergerak ketika ia sampai di pagar kayu rumahnya.Kepalanya mendongak berusaha memastikan sesuatu.Dan sedetik kemudian bocah itu tertunduk lemas.Mobil sang ibu sudah berada di garasi,dan itu artinya ia telah telat pulang kerumah.

Dengan hati berdebar,bocah itu melangkah memasuki rumahnya.Sedikit mengendap-endap dengan kaki yang dijinjit,berharap sang ibu tak menyadari kedatangannya.Tangan kecilnya mencoba meraih kenop pintu sebelum tubuhnya ditarik seseorang.Tidak,lebih tepatnya ditarik secara paksa.

Bocah itu meronta hebat.

"Maafkan aku! Tolong lepaskan aku,ibu!"

Sang ibu tidak memperdulikan rintihan sakit sang anak saat dirinya menarik kerah bajunya menuju dapur.Wanita itu telah mencekiknya.

Dihempaskannya dengan kasar tubuh bocah kecil itu kearah meja makan.Bunyi bedebum keras terdengar.Menyebabkan timbul lebam biru dengan sedikit darah di dahi sang bocah.Ya, kepalanya telah terbentur ujung meja yang lancip.

"Kau tau ini sudah jam berapa?!! Kenapa kau telat?! Apa kau mencuri makan siang teman mu lagi?!! Iya?!! Jawab jika aku bertanya?!! Dasar anak tidak tau diri!!!!" ,kata sang ibu dengan suara yang sangat melengking.Wajahnya terlihat murka.Terlebih saat melihat sang anak hanya menunduk dan merintih kesakitan seraya memegang dahinya yang terluka.

Dia berjalan mendekati anaknya,lalu tanpa merasa kasihan sedikitpun menendang punggungnya hingga anak itu terjungkal kedepan.

"Jung Taewoon!Kau tidak mendengarkanku?!"

Bocah bernama Taekwoon itu perlahan mengangkat wajahnya menatap sang ibu dengan takut-takut.Bibir kecilnya bergetar menahan tangis.Tangan dan kakinya lemas menahan takut yang telah menjalar kesetiap persendian tubuhnya.

Sang ibu masih menatapya tajam,lalu ia berkata pelan ,"Maafkan aku..tadi aku tersesat dijalan"

Brak!

Taekwoon kembali terjatuh ketika sang ibu memukul kepalanya dengan sangat kencang.

"Bagaimana bisa kau tersesat?! Kau ingin membodohiku ya?!!"

Bocah itu menggeleng keras lalu berhenti saat dirasa luka dikepalanya semakin terasa nyeri.

"Aku mengatakan hal yang jujur..aku tidak berbohong ibu"

Sang ibu mendengus sebal.Lalu berbalik setelah mengatakan sesuatu hal yang membuat Taekwoon membulatkan matanya.

"Kali ini kumaafkan.Tetapi jika besok kau terlambat pulang lagi,kupastikan tidak ada makan malam untukmu"

 LeoN Story CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang