사랑해

1.4K 107 11
                                    

27 Januari 2014

Hari ini adalah hari senin.Tidak ada yang istimewa.Bagiku hari senin adalah keramat.Kenapa? Karena terlalu jauh dari hari minggu.

Pagi-pagi sekali aku harus terbangun oleh alarm menyebalkan yang sialnya sangat berharga bagiku.Ya karena tanpanya,aku tidak akan bisa bangun pagi.Kenapa harus dengan alarm? Karena aku tinggal seorang diri dan belum memiliki kekasih.

Ingat!Bukan karena aku tidak laku,tetapi karena aku tidak punya waktu sama sekali untuk berdekatan dengan gadis ataupun berkencan.

Salahkan ayahku yang menjadikanku CEO perusahaannya.Waktu luangku terbatas.Ck!Menyebalkan.

Namaku Cha Hakyeon.Usiaku 24 tahun.Meskipun kulitku agak gelap,tetapi banyak gadis yang meminta untuk dijadikan kekasihku.Tinggiku 180 dan wajahku tampan.

Banyak yang berfikir bahwa hidupku ini sudah sangat sempurna.Tetapi itu semua salah besar!
Hidupku belum sempurna tanpa seorang kekasih.Miris!

Aku butuh seseorang yang selalu ada disampingku.Menyemangatiku dan mendukungku dari belakang.
Semoga aku cepat menemukannya.

.

Bel kecil yang tergantung di pintu berbunyi saat aku membukanya.Aroma kopi dengan cepat menyeruak masuk kedalam hidungku.Ah.. dengan menciumnya saja beban pikuranku sedikit hilang.

Aku memilih kursi yang terletak paling pojok dekat jendela setelah memesan satu cangkir latte.Diluar sana rintik hujan mulai turun satu persatu.Membuat orang yang berlalu lalang menjadi panik takut akan kebasahan.
Memang tadi pagi aku melihat ramalan cuaca yang menyatakan hujan akan turun siang ini.

.

Seorang pelayan meletakan secangkir latte di meja tempat Hakyeon berada.Membuat pria tan itu mengalihkan pandangannya dari jendela.

"Silahlan dinikmati"

Hakyeon terpengarah.Matanya tidak berkedip sama sekali.

'Tampan' ,pikirnya.

"Tuan,apa kau baik-baik saja?"

Hakyeon menggelengkan kepala.Lalu mengangguk sambil tersenyum kikuk.

"Y,ya aku tidak apa-apa"

Pelayan itu mengangguk lalu meninggalkan Hakyeon untuk kembali melaksanakan tugasnya.

Ah..sepertinya Hakyeon telah menemukan orang yang tepat.

.

18 Februari 2014

Hari ini aku berhasil membujuk ayahku untuk mengizinkanku mengambil cuti.Kenapa? Karena aku ada janji dengan seseorang.

Pria yang menjadi pelayan di sebuah kedai kopi waktu itu ternyata bernama Jung Taekwoon.Kenapa aku bisa tau namanya? Itu semua berkat keberanianku ini!

Tepat pukul 9 pagi Taekwoon datang ke apartemenku.Aku memang sengaja menyuruhnya kesini,karena udara diluar sedang dingin dan tidak cocok untuk berkencan.Berkencan? Hanya aku yang berpikiran seperti itu.

Bagiku,Taekwoon sangat menawan.tubuhnya yang tinggi,kulitnya yang putih,dan wajahnya yang tampan telah membuatku jatuh cinta padanya sejak pertama kali bertemu di kedai.
Kupikir dia akan marah padaku saat aku memberikannya secarik kertas yang bertuliskan nomor ponselku.Tetapi ternyata dia malah tersenyum kearahku,hingga wajahku berubah merah.

Malam harinya,ia menelponku.Dan itu semua berlanjut hingga saat ini.

.

Taekwoon duduk di sofa dengan Hakyeon yang berada di sampingnya.Mereka sedang menonton acara komedi.Hakyeon terus tertawa sedari tadi.Sedangkan Taekwoon hanya tertawa kecil.Bukan karena acaranya,tetapi karena mendengar tawa Hakyeon yang menurutnya sangat lucu itu.

Dia menggeser duduknya semakin dekat ke arah Hakyeon.Dilihatnya lekat lekat wajah berpipi chubby itu dari samping.Sedangkan yang ditatap tidak menyadari sama sekali karena terlalu sibuk memerhatikan televisi.

"Cha Hakyeon",panggilnya pelan.

Hakyeon menoleh.Seketika wajahnya memerah.Jarak wajahnya dan Taekwoon hanya beberapa centi.Jika ada yang menjentulkan kepala keduanya,bibir mereka akan menempel.

"Saranghae",kata terakhir yang diucapkan oleh taekwoon sebelum bibirnya ditempelkan ke bibir pria dihadapannya.

Hakyeon sangat terkejut dibuatnya.Butuh beberapa detik untuk menetralkan pikirannya dan membalas tiap kecupan yang diberikan taekwoon pada bibirnya.

.

Tbc

Ini udah di publish dulu, tapi saya batalkan publikasinya xD
Voment juseyo~

Oh iya, baca ceritaku juga yuk yang Senior High School
Semoga suka ^^

 LeoN Story CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang