Jisoo menghempaskan dirinya ke kasur kamar miliknya. Masih lengkap dengan seragam, Jisoo bergulung-gulung di atas kasur.
Matanya menatap langit-langit kamarnya. Pikirannya bercabang kemana-mana.
Kenapa Ayahnya tega melakukan hal tersebut pada Ibunya ?
Kenapa Ayahnya hanya diam saat melihat Ibunya di usir oleh neneknya ?
Kenapa dia harus di pisahkan dari kakak kandungnya ?
Pikiran Jisoo berkecamuk. Airmata berhasil lolos dari matanya. Dia terlalu sedih mengingat kenyataan yang ada.
Separah itukah masa lalunya ?
Jujur, ada sedikit rasa penyesalan karena dia berhasil tahu masa lalunya yang sedih.
Dia sungguh sangat-sangat menyesal karena telah mengetahui hal ini.
Jisoo terisak keras. Hatinya sangat-sangat lelah. Untuk saat ini, dia memilih berdiam diri di kamarnya.
Tok Tok Tok
Jisoo tidak menghiraukan ketukan pintu tersebut. Dirinya masih berusaha menghentikan tangisannya.
" Jisoo please come out. Do not lock yourself like this. You made us worry. "
Itu suara Sehun.
Jisoo menyeret kakinya dan membuka pintu.
Melihat Jisoo yang sedang berdiri di ambang pintu kamarnya membuat Sehun segera merengkuh tubuh mungil sepupunya.Di pelukan Sehun, Jisoo terisak kembali.
Sehun mengerti perasaan Jisoo, oleh karena itu dia lebih memilih diam." Why do all the heavy ? I can not accept the reality. I'm so tired Oppa. "
" Aku mengerti Jisoo. Sekarang bersihkan wajahmu dan turun ke bawah untuk makan malam. We are waiting for you. "
Segera Jisoo melaksanakan apa yang di perintah Sehun. Saat hendak menuruni tangga, Jisoo menghela nafas sebentar.
Lord, strengthen me.
Jisoo masuk ke dalam ruang makan. Disana dia langsung di hadiahi pertanyaan oleh sang Bibi, Paman, dan tentu saja Eommanya.
" Jisoo kemarilah, duduklah. "
Tiffany mempersilahkan Jisoo duduk. Jisoo mencoba untuk bersikap biasa saja.
" Jisoo, lain kali jangan seperti itu. Kau membuat paman khawatir. "
Kini giliran Siwon yang berbicara sambil mengelus pelan kepala Jisoo.
" Jisoo, Eomma mohon jangan seperti ini. Bukankah kau akan menemui Appamu ? Jangan membuat penampilanmu terlihat jelek di depan Appamu. "
Jisoo menundukan kepalanya. Namun dengan segera dia mengangkat kepalanya. Satu airmata lolos dari matanya, namun dibarengi dengan senyum tipis olehnya.
***
Seperti biasa Jisoo dan Sehun berjalan bersama menuju kelas mereka masing-masing. Dan seperti biasa juga Sehun selalu di ikuti oleh fangirlnya dan Jisoo yang mendapat ejekan dan tatapan sinis dari fangirl Sehun.
Saat di koridor, Jisoo dan Sehun bertemu dengan Sooyoung yang sedang memikul buku-buku tebal.
" Sehun Oppa, itu Sooyoung. "
Jisoo menunjuk ke arah Sooyoung dan di balas dengan tatapan bingung dari Sehun.
" Aish, aku mau Oppa membantu Sooyoung. Lihatlah dia sedang kesusahan. "
KAMU SEDANG MEMBACA
We Can Not be Together
أدب الهواةJin dan Jisoo, dua kakak beradik yang dipisahkan oleh Nenek mereka sejak mereka kecil. Saat mereka bertemu dalam satu lingkungan banyak konflik yang terjadi antara mereka dan keluarga mereka. Bagaimana cara mereka mengatasinya ? Akankah mereka bisa...