11. Regret

7.6K 403 28
                                    


Playlist;
Ariana Grande ft Nathan Sykes - Almost is Never Enough

"Steven! "

"Katy, " Ujarnya lirih.

Wanita berambut hitam itu menghampiri Steven dengan langkah lebar. Perlahan, Steven dapat melihat bahwa kedua mata itu mengeluarkan air mata tiada hentinya. Sesaat dia terpaku, memikirkan kemungkinan mengapa Katy bisa berada di sini dan apa yang membuatnya datang untuk menemui Steven?

"Katy? Mengapa? Hei, mengapa kau menangis? " Katy menoleh ke arah Vero dan dengan cepat menyeka air matanya.

"Maafkan aku, Stev. " Jawabnya sama sekali tak menghiraukan pertanyaan dari Vero.

"Maaf? Untuk apa? "

Katy menatap dua sosok yang ada di hadapannya, "Aku menyesal. Maaf, aku tidak bisa menyembunyikan ini lebih lama lagi. "

Steven tertegun. Tunggu, jangan bilang jika Katy ingin membongkar tentang kejadian malam itu. Sembari mengusap kening, lelaki itu menghela napas. Memikirkan segala kemungkinan yang mungkin akan diceritakan Katy. Dan menurutnya, kemungkinan terburuk adalah Katy meminta pertanggungjawaban karena dia sedang-

"Stev, aku ingin kembali ke Amerika. " Bagus! Jantung Steven berhasil dibuat maraton oleh wanita ini dan dia hanya mengatakan hal itu?

"Apa alasannya? Apakah kau tidak nyaman berada di sini? Atau apa? "

"Bukan itu Stev. Ibuku, dia kena serangan jantung tiga hari yang lalu. Dan aku sebenarnya ingin kembali di hari itu, tapi aku merasa tidak enak dan akhirnya aku-"

"Oke aku mengerti. Aku akan segera memesankan tiket dan aku minta maaf karena tidak bisa mengantar mu. " Steven melirik Vero sekilas, "Yah, kau tahu aku ada urusan untuk pe-pernikahan. "

Katy hanya tersenyum kecil saat melihat semburat merah mulai menghias wajah tampan Steven. Dia berpikir bahwa Vero sangat beruntung memiliki tunangan seperti Steven. Walaupun lelaki itu sulit untuk mengekspresikan perasaannya, tapi ia tahu bagaimana caranya untuk membuat pasangan bahagia.

Sudahlah, mungkin mulai sekarang dia harus belajar untuk melepaskan Steven. Bagaimana pun juga Steven sudah bahagia dengan pilihannya, dan Katy bisa mengerti akan hal itu. Dia tidak ingin merebut kebahagiaan yang dimiliki Steven.

"Aku mengerti. Baiklah, aku akan kembali. Maaf ya karena sudah mengganggu kalian berdua. " Katy melambaikan tangan, "See you guys. "

Selepas perginya Katy, Steven kembali mendudukkan dirinya. Ia pikir Katy akan meminta pertanggungjawaban atas janin yang ada di dalam perutnya, tapi ternyata wanita itu tidak hamil dan Steven bersyukur karenanya.

"Permisi. Kami sudah mempersiapkan beberapa konsep. Silakan memeriksanya, " Seorang pegawai kembali menghampiri mereka.

Dengan cepat, Steven dan Vero mengikuti langkah pegawai tersebut yang membawa mereka menuju salah satu ruangan. Di dalam sana, banyak sekali contoh gambar desain ruangan, undangan pernikahan, hingga berbagai sepasang gaun pengantin.

Perlahan Vero mengamati satu persatu desain ruangan. Tidak, ia tidak tertarik dengan semua ini. Jika boleh memilih, lebih baik ia berdiam diri di rumah daripada harus mengurusi pernikahan paksaan ini.

My Psychopath Brother✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang