4. The Moment

21.1K 711 17
                                    

Playlist;
The Chainsmokers - Roses

Senyum kecil terbentuk di bibir merah Andy. Lelaki itu saat ini sedang berdiri di ambang pintu kamar Vero. Matanya mengamati Vero yang masih berbaring di atas ranjang nyamannya.
Wanita itu bergerak untuk merapatkan selimut, sedangkan matanya masih tertutup. Padahal, waktu sudah menunjukkan pukul 10 pagi.

Rupanya, Andy tidak akan ke kantor untuk pagi ini, atau mungkin untuk beberapa hari kedepan sampai orang tua mereka kembali dari Perancis.

Dengan perlahan Andy menghampiri Vero. Dia kemudian berbaring di sebelah adiknya itu. Tidak, Andy tidak berniat untuk memperkosanya lagi. Dia hanya ingin membangunkan Vero.

"Hey wake up." Tangan kekarnya ia gunakan untuk merengkuh pinggul Vero lebih dekat. Biasanya, wanita itu akan terbangun, tapi entah mengapa kali ini dia masih memejamkan mata.

Vero semakin menyamankan dirinya di pelukan Andy, membuat lelaki itu mendesah pelan. Tidak kehabisan akal, Andy meniup kedua kelopak mata Vero agar wanita itu terbangun.

Benar saja, Vero langsung membuka mata selebar alis. Detik berikutnya, matanya melebar saat mengetahui Andy sedang memeluknya.

"Tenang ok? Aku disini buat bangunin kamu. Sekarang 'kan jadwal buat kontrol." Andy tersenyum ke arah Vero.

"Kontrol?"

Andy memutar bola matanya, dia tidak mengerti bagaimana Vero bisa melupakan hal sepenting ini. Dengan cepat dia bergerak agar kepalanya sejajar dengan perut Vero.

Lelaki itu memejamkan matanya, bibirnya kemudian mendarat di perut Vero, membuat wanita itu terbelak kaget.

Andy membuka matanya, dia mendongak ke arah Vero sambil tersenyum. "Kontrol kandungan kamu. Dan lihat keadaan anak kita. Kamu lupa?"

Diam-diam Vero tersenyum senang, dia tidak menyangka bahwa Andy sangat perhatian terhadap anak mereka.

Walaupun anak yang sedang ia kandung ini adalah hasil dari sebuah kesalahan, Vero berjanji akan selalu menjaga dan menyayanginya. Apalagi, kini dua orang lelaki hebat ada di sisinya.

"Ba-baiklah aku akan segera bangun." Vero bangkit dari tidurnya. Entah mengapa, dia masih merasa canggung saat berbicara dengan Andy.

Andy tersenyum, dia kemudian beranjak dari ranjang Vero. Memberi jalan kepada wanita itu untuk pergi ke kamar mandi.

Sembari menunggu adiknya keluar dari sana, Andy membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Lelaki itu memejamkan mata, entah mengapa perasaannya akhir-akhir ini tidak enak.

Dia memijat pangkal hidungnya. Kepalanya terasa pening, suara itu sudah berhenti muncul. Suara yang selalu menuntun Andy untuk menyakiti Vero sudah tidak terdengar. Lelaki itu tersenyum lega. Setidaknya, dia bisa masih tenang untuk saat ini.

Pintu kamar mandi terbuka, menampakkan wanita berambut coklat kusut dengan tubuh yang dibalut oleh handuk dari dada hingga paha. Vero berjalan menuju lemarinya, mengambil pakaian dan berniat kembali menuju kamar mandi.

Saat sudah di dalam, Vero menguncinya. Dia segera bergegas mengenakan pakaian dalam, dan juga dress selutut yang tampak nyaman. Saat tangannya berusaha menaikkan risleting dress tersebut, entah bagaimana tangan Vero terasa tidak mampu untuk menaikkannya lagi.

My Psychopath Brother✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang