[DOL] chapter 2

14.9K 950 25
                                    

.

.

.

OoO

Happy Reading

OoO

.

.

.

Tik tok - Tik tok ⌛⏳

Terdengar suara jam dinding yang mengisi kesunyian di sebuah kamar yang bernuansa pink. Sedangkan pemilik kamar tersebut duduk di pinggiran kasur berukuran king size sembari melamunkan entah apa itu. Ya, sejak 3 hari keberangkatan orang tuanya, Sakura tampak murung dikamarnya.

"Hufftt~" terdengar helaan nafas yang keluar dari bibir mungilnya, "Walaupun banyak para maid yang bekerja di sini, tapi entah kenapa rumah ini begitu sepi," gumam Sakura.

"Kapan Ayah dan Ibu pulang?" tanyanya pada diri sendiri dengan nada lesu.

.

.

.

Pagi hari yang cerah mengawali semangat gadis manis bernama sama seperti bunga kebanggaan Jepang, Sakura. Pagi ini, Sakura tampak lebih berwarna jika di bandingkan dengan hari hari kemarin.

"Benar apa kata Ino-pig. Ayah dan Ibu bekerja, mereka tidak mungkin liburan tanpa diriku. Ganbatte Sakura," setelah menyemangati diri sendiri Sakura pun langsung bangkit dan mengambil tas gendongnya yang berada di atas tempat tidur dan mulai berangkat menuju sekolah dengan penuh semangat dan tak lupa juga sebuah senyuman manis menghiasi wajah cantiknya.

.

.

.

Setelah sesampainya di sekolah lebih tepatnya Tokyo Senior High School atau biasa disingkat TSHS semua siswa maupun siswi menyapa Sakura yang tampil dengan sangat cantik pagi ini, walaupun penampilan hari hari sebelumnya juga mampu membuat semua para lelaki terpesona olehnya. Tak jarang juga siswi yang memuji kecantikannya.

Siapa yang tidak mengenal Haruno Sakura? Dia merupakan siswi terpopuler di TSHS. Apalagi gadis polos berusia 16 tahun ini mempunyai sifat yang ceria dan ramah kepada semua murid dan juga guru di TSHS. Dengan rambut sepunggung berwarna merah muda lembut yang pagi ini dikepang menyamping melewati bahu kanannya, dengan poni yang membingkai wajah imutnya. Juga bulu mata yang lentik, pipi chubby yang membuat semua orang gemas, dan bibir tipis mungil berwarna merah muda asli. Tidak lupa juga mata hijau emerald yang indah dan teduh jika sedang menatapnya, menambah nilai plus untuknya.

Sesampainya di kelas yang bertuliskan kelas XI A, ia melihat Ino yang sedang berbincang dengan kekasih barunya, dari kelas sebelah yaitu kelas XI B bernama Shimura Sai.

Dengan masih tersenyum manis, ia pun menyapa keduanya "Pagi Ino," sapanya sambil tersenyum kearah Ino yang menatapnya.

"Pagi Sai," sapanya lagi beralih menatap Sai yang juga tersenyum tipis.

"Pagi juga, forehead," balas Ino.

"Pagi juga, Sakura," balas Sai.

"Kau tampak berbeda hari ini forehead, ada apa?" tanya Ino saat melihat ada yang berbeda dari sahabatnya.

"Berbeda? Benarkah? Memang apa yang berbeda dariku?"

"Hmm, Kau lebih ceria jika dibandingkan dengan hari hari sebelumnya," jelas Ino.

"Memang apa salahnya? Kau sendiri yang berkata padaku, jika kita tidak boleh terlarut dalam kesedihan. Dan aku mencoba untuk membuang kesedihan itu. Benarkan Sai?" jelas Sakura yang beralih meminta pendapat Sai.

"Ya. Kesedihan hanya akan berdampak buruk pada diri kita sendiri," sahut Sai menanggapi pertanyaan Sakura.

"Iya juga sih," Ino pun hanya mengagnggukkan kepalanya.

"Kalau begitu aku kembali ke kelas. Lagian bel masuk sebentar lagi berbunyi. Sampai jumpa Sakura. Sampai jumpa sayang" pamit Sai yang selalu tersenyum.

"Sampai jumpa Sai," balas Sakura sembari melambaikan tangannya pada Sai yang berjalan keluar kelas.

Ino yang mendengar panggilan ' Sayang ' dari sang kekasih pun hanya bisa tersipu malu.

"Oh ya forehead. Kau tahu-"

"Tidak. Dan aku tidak mau tahu," potong Sakura sebelum Ino menyelesaikan ucapannya. Ia pun segera duduk dibangku yang bersebelahan dengan Ino. Ia memilih bangku yang dekat dengan jendela.

"Isshh, kau ini, Aku belum selesai bicara dan dengarkan aku dulu," kesal Ino yang kalimatnya di potong oleh Sakura.

"Baiklah," jawab Sakura dengan malas sembari menopang dagu di atas meja dengan tangan kirinya menatap keluar jendela.

"Aku dengar hari ini ada murid baru yang akan sekelas dengan kita dan dia seorang laki-laki. Dia juga berasal dari keluarga Uchiha. Kyaa~ pasti tampan,"

Sakura hanya memutar bola matanya bosan melihat tingkah Ino yang suka berubah ubah dengan cepat.

"Kau sudah punya Sai, Pig, Ingat," ucap Sakura mengingatkan.

"Hehe, jangan kasih tahu
Sai-kun ya? Aku kan hanya bercanda tadi, sungguh," Ino memohon pada Sakura dengan kedua telapak tangan di katupkan di depan dada, yang sudah menatapnya sejak tadi.

Sakura pun berpura pura berpikir.
"Hmm?"

"Ya ya ya? Ayolah. Kau mau hubungan ku dengan Sai-kun yang masih berumur 3 bulan kandas?" Ino pun mulai membujuk Sakura.

"Baiklah," sahut Sakura malas dan memilih untuk melanjutkan aktivitas memandangi ke luar jendela dengan pikirannya sendiri.

Teeetttt Teeetttt

Bel sekolah pun berbunyi tepat setelah Sakura dan Ino berhenti berbincang. Semua murid dengan segera duduk di bangkunya masing- masing. Dan tak lama kemudian guru yang akan mengajar di jam pertama pun memasuki kelas.

"Ohayou minna-san," sapa Kurenai-sensei, guru Biology mereka.

"Ohayou mo~ Sensei," dengan serempak seluruh murid membalas sapaan senseinya. Kecuali dengan pemeran utama kita yang tampak melamunkan sesuatu.

"Hari ini kalian akan mendapatkan teman baru yang akan belajar bersama kita," jelas Kurenai sembari memandang semua murid. Setelah mengatakan itu, ia beralih memandang pintu.

"Masuklah," perintahnya pada murid baru tersebut.
Sontak seluruh pasang mata memandang ke arah depan.

Kecuali dengan Sakura yang sejak bel berbunyi hanya menatap keluar jendela.

'Apa yang sedang Ayah dan Ibu lakukan sekarang?' tanya Sakura dalam hati tanpa mengetahui suasana kelas yang mulai ribut akan sesuatu.

.

.

.

Tsuzuku..........

.

.

.

Voment?

Destiny Of Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang