.
.
.
OoO
Happy Reading
OoO
.
.
.
Terlihat seorang gadis bernama Sakura sedang berkutat dengan masakannya. Sedangkan pemuda bernama Sasuke sedang membantu sang gadis memotong sayuran.
"Potonganmu terlalu besar Sasuke," protes Sakura yang melihat sayuran hasil potongan Sasuke.
"Sini biar aku yang memotong. Kau masukkan bumbu-bumbu itu kedalam panci saja,""Hn," Sasuke hanya mematuhi perintah Sakura.
Setelah beberapa menit mereka memasak, akhirnya masakan mereka pun jadi. Tidak bisa dikatakan mereka sih yang memasak, karena lebih tepatnya Sakura lah yang memasak.
"Bisakah kau mengangkat sup ini ke meja makan?" tanya Sakura pada satu-satunya pemuda di sana.
Tanpa menjawab pertanyaan Sakura, Sasuke langsung mengangkat sup itu ke atas meja makan. Sakura hanya tersenyum melihat tingkah Sasuke.
Setelah semuanya lengkap, mereka langsung memakannya setelah mengucapkan doa.
"Selamat makan,""Bagaimana?" tanya Sakura meminta penilaian tentang masakannya.
Sasuke pun tersenyum miring ke arah Sakura, "Lumayan,"
"Setidaknya tidak akan membuatku mati nanti," sambung Sasuke menyeringai.
Sakura hanya menggerutu setelah mendengar jawaban Sasuke, 'Memang aku pembunuh apa?' dumel Sakura dengan kesal dalam hati.
Tetapi entah kenapa ia malah tersenyum karena melihat Sasuke yang memakannya dengan sangat lahap..
.
.
Di taman Konoha, taman yang terletak di sudut kota Tokyo.Seorang gadis bermata aquamarine sedang terduduk di salah satu bangku taman tersebut. Tampaknya ia sedang menunggu seseorang. Kekasih lebih tepatnya.
Gadis yang bersahabat dengan Sakura itupun tampak kesal karena sang kekasih tidak kunjung datang.
"Kenapa Sai-kun lama sekali sih?" ucapnya kesal. Ia pun berdiri dan bermaksud meninggalkan taman itu sebelum ada sepasang lengan kekar yang memeluk lehernya dari belakang.
"Hai," Sapa pemilik lengan tersebut yang ternyata adalah Sai.
"Sai?! Kau mengagetkanku tahu, sshh menyebalkan!" setelah mengucapkan kata itu, Ino langsung memalingkan wajahnya kearah lain dengan tampang BT.
Sai hanya menghela nafas melihat tingkah kekasihnya yang sedang marah. Ia pun membalikkan badan Ino menjadi menghadapnya. Dan menangkup kediua pipi Ino sembari berkata.
"Maafkan aku karena telat. Ada sedikit masalah tadi dijalan," sambil tersenyum Sai pun menjelaskan.
"Hmm, Baiklah. Lagipula hanya kali ini kau terlambat datang," sahut Ino tersenyum manis.
"Terima kasih. Ayo kita pergi," ujar Sai sambil menggenggam tangan Ino dan beranjak pergi dari taman itu dengan keduanya yang saling tersenyum satu sama lain. Betapa beruntungnya Sai memiliki Ino saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny Of Love [Completed]
Любовные романы•SasuSakuFanfiction• Highest rank #Rank7 in ssl #Rank17 in narutofanfic #Rank45 in ss Cinta itu adalah takdir. Karna takdir telah mempertemukan dua orang untuk saling mencintai. Itulah yang di alami oleh seorang gadis polos bernama Haruno Sakura. Ia...