Si perenung

143 4 0
                                    

Dalam lengang
Ku intip pendar pendar cahaya dari kedua biji kenari yang terletak tepat di bawah dahimu
Binarnya yang lindap
Membuatku iba dan secepatnya ingin menginterupsi untuk berhenti
Agar kau tak usah menyatukan kenang kenang yang sudah berserakan terhitung dua tahun lalu
Kau ucap ada kisah yang masih terapung
Itulah sebab diri jadi perenung
Hardik saja dengan kejam
Agar semangkuk sakit itu habis dilahap dan terganti dengan kelegaan
Lalukan saja yang menyebut diri murahan
Cukup buktikan
Dalam waktu sepersekian detik
Si murah takkan lagi berbelas Kasih
Sebab jiwa mampu berdikari
Laksana gaharu dan jati
Kayu pilihan yang tak mudah untuk didapati

Biar ku Jelaskan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang