chapter 6

2.8K 238 4
                                    

Seseorang keluar dari helikopter tersebut sendirian atau bisa disebut yang terakhir. Dia berjalan menuju arah tim medis berdiri, namun melihat semua tim medis telah memasuki mobil jemputan, mendadak matanya melihat kearah gadis yang sedang asyik dengan jilbabnya. Sepertinya laki-laki tersebut tau bahwa jilbab yang dikenakan wanita itu melilit wajahnya.

"Anda perlu bantuan nona?"tanya seseorang yang tiba-tiba mengagetkan Anita, namun Anita tetap tak dapat melihat siapa yang menawarinya bantuan tadi, pasalnya jilbab yang dikenakan Anita seperti tak mau lepas dari wajahnya.

#
"Lapor kapten! Semua tim medis telah memasuki mobil jemputan dan siap untuk berangkat ke penginapan"

"Laporan diterima! Segera antar ke penginapan dan pastikan para tim medis tersebut tak mengalami kesulitan"

"Siap kapten!".

Anita berusaha menangkap suara percakapan seseorang didekatnya itu, namun nihil, ia tidak dapat mendengar dengan jelas karna suara mesin helikopter lebih keras dari percakapan keduanya.

"Kenapa wanita ini tetap sibuk dengan jilbabnya ya"batin laki-laki itu.

Seperti mendapat bisikan dari Anita, laki-laki yang tadi berdiri dan menawari Anita bantuan langsung berlari dengan sekuat-kuatnya dan masuk kedalam helikopter untuk mematikan mesinnya. Dan benar saja saat baling-balingnya berhenti berputar, jilbab Anita dapat lepas dari wajahnya. Dari kejauhan Anita melihat sosok manusia bertubuh tinggi, tegap dan kekar mengenakan sragam doreng dan kacamata hitam dimatanya, tengah berjalan menuju kearahnya.

"Kau butuh bantuan nona?"tawar laki-laki tersebut

"Tidak, trimakasih"tolak Anita

"Baiklah klau begitu saya pergi dulu"pamit laki-laki tersebut

"Iya!"jawaban singkat dan cuek Anita.

Laki-laki yang tadi menawari bantuan kepada Anita kini berbalik badan dan berlalu pergi meninggalkan Anita menuju helikopternya. Anita hanya clingak-clinguk mencari temam-temanya yang tak kunjung ia dapati batang hidungnya. Anita hanya dapat melihat orang yang berlalu-lalang dan juga punggung laki-laki yang tadi mengobrol dengannya semakin menjauh

"Kemana anak-anak pergi? Kok gue ga liat mereka disini? Apa jangan-jangan gue ditinggal ya?"batin Anita.

Melihat laki-laki mengenakan sragam tentara tadi masih berada didepan mata, meski sudah semakin jauh, membuat Anita berlari secepat mungkin dan mengejarnya.

"Paaakkk....!! Paaakkkkkkk....!!!
Paakk tennttaaaraaaa...!! Tunggguuuu...!!!!"teriak Anita sekuat tenaga sambil melambaikan tangan kearahh Pak tentara itu. Merasa teriakannya tak mendapat respon membuat Anita mengulang kembali teriakannya itu dan lebih mempercepat langkah larinya.

"Paaaakkkkkk.....!! Paaakkk tentaraaaa....!!! Paaakkkkkk.....!!!!"teriak Anita sekencang mungkin.

Merasa ada yang memanggil-manggil dirinya, laki-laki tersebut menghentikan langkahnya, namun tetap mengahadap ke depan. Setelah sekitar 5 menit baru ia menengokkan wajah dan membalik badannya ke arah belakang. Dan benar saja, ternyata seorang wanita cantik tengah mendekat ke arahnya dengan kecepatan tinggi. Tanpa mengerem terlebih dahulu, tubuh Anita langsung menabrak tentara yang bertubuh tinggi dan tegap itu. Sontak saja tubuh keduanya tersungkur ke tanah dengan posisi Anita berada di atas pak tentara.

"Adduuhhhh.... sakit"rengek Anita

"Maaf mbak bisa berdiri"pinta pak tentara itu

"Gimana sih pak, kok bapak berhentinya disitu, kalau bapak nggak disitu pasti semua ini nggk akan terjadi"omel Anita sembari merapikan bajunya yang telah mampu berdiri.

"Anda ini bagaimana nona, anda yang salah malah anda yang marah-marah! Seharusnya saya yang marah"jawab Pak tentara sambil sedikit emosi

"Enak aja nyalahin saya, ya salah bapak lah, kenapa bapak berdiri disitu, trus kenapa waktu saya panggil mlah nggak berhenti, sekalinya berhenti juga mendadak dan ditengah jalan juga"jawab Anita yang tak mau kalah

"Lagian juga kenapa nona lari-lari? Udah tau pake hils, malah lari-lari ga jelas kaya gitu"

"Iya deh iya, mau nanya. Tau temen-temen saya ga?"pertanyaan sewot Anita kepada Pak tentara

"Ga tau"jawab pak tentara yang tak kalah cuek

"Pak saya ini serius! Saya tim medis dari Indonesia yang dikirim ke sini untuk ngobatin orang sakit, bukannya malah bicara sama orang yang sakit kaya bapak!"gerutu Anita

"Enak aja ngatain saya sakit. Ohh... jadi kamu salah satu anggota dari mereka? Emang ada ya orang yang mau berobat ke dokter sarap dan galak kaya kamu!"ejek Pak tentara

"Udah lah pak jangan ngledek saya terus, kasih tau dimana teman-teman saya"

"Teman-teman kamu sudah dijemput, dibawa ke penginapan"

"Apaaa....!!!"teriak Anita yang kaget mendengar jawaban Pak tentara

"Kenapa sih, histeris banget"jawab pak tentara sambil menampakkan wajah bingungnya

"Hhwwaaaa..... gimana sih kok aku ditinggalin.. huhuhuhu....."rengek Anita sambil mengekspresikan wajah sedihnya

"Kasian deh Lo"ejek Pak tentara lagi

"Anterin aku ke temen-temen aku plaeseee pak...!"mohon Anita

"Nggak"jawab pak tentara singkat dan jelas

"Ayolah Pak, apa bapak nggak ksihan kepada saya, saya sendirian disini"pinta Anita

"Ya udah, ayo masuk"jawab pak tentara

"Masuk apa?"tanya Anita dengan wajah bingungnya

"Ya naik hekikopter ini lah, mau naik apa?"jawab pak tentara sekenanya

"Haaaaaa....!!!!"
Lagi-lagi Anita berteriak kaget dengan suaranya yang hampir membuat jantung pak tentara lepas dari tempatnya.

"Kamu tu bisa ga sih klau ga teriak? Sakit telinga aku denger suara kamu"omel pak tentara kepada Anita

"Iya-iya maaf"dumel Anita

"Ya udah sekarang masuk"bentak pak tentara

"Iya-iya tentara bawel"jawab Anita sekenanya

Pak tentara mengantar Anita menggunakan helikopter menuju penginapan yang sudah ditempati teman-temannya lebih dulu.






Hay para readers.. gimana sama ceritanya? Makin seru nggak? Jangan lupa setelah baca kasih vote n comment kalian yaa?😁
Happy reading😊

Captain In My Life (Reyhan & Anita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang